Perdana Menteri Jepang terpilih Fumio Kishida. | AP/Yoshikazu Tsuno/Pool GAMMA

Internasional

Kishida Jadi Perdana Menteri Baru Jepang

Kishida telah membuka jalan untuk menjadi perdana menteri baru Jepang.

TOKYO -- Fumio Kishida (64 tahun) telah membuka jalan untuk menjadi perdana menteri baru Jepang menggantikan Yoshihide Suga. Hal itu menyusul kemenangannya dalam kontestasi pemilihan internal pemimpin Liberal Democratic Party (LDP) yang berkuasa.

Dalam pemilihan awal, Kishida berhasil unggul dari dua pesaingnya, yakni mantan menteri komunikasi Sanae Takaichi dan pelaksana tugas sekretaris jenderal LDP Seiko Noda. Perebutan kursi pemimpin kemudian menyisakan Kishida dan mantan menteri pertahanan Jepang Taro Kono.

Kishida menang dengan perolehan 257 suara berbanding 170 suara di antara anggota parlemen partai dan perwakilan dari 47 organisasi partai di tingkat prefektur. Koalisi yang dipimpin LDP memegang mayoritas di kedua kamar parlemen.

Dengan kemenangannya, Kishida akan menjadi perdana menteri baru pada sesi parlemen luar biasa pada Senin (4/10). Dalam pidato pascakemenangannya, Kishida meminta anggota LDP menunjukkan kepada publik bahwa partai tersebut telah dilahirkan kembali.

"Pemilihan kepemimpinan LDP telah berakhir. Mari kita semua menghadapi pemilihan majelis rendah dan majelis tinggi sebagai sebuah kesatuan," kata Kishida pada Rabu (29/9), dikutip the Guardian.

photo
Kendidat pemilihan presiden Partai Demokratik Liberal berfoto bersama di Tokyo, Jumat (17/9/2021). - (AP/Kimimasa Mayama/Pool European Pressphoto A)

Kishida pun memohon dukungan masyarakat. "Keahlian saya adalah benar-benar mendengarkan rakyat. Saya bertekad melakukan upaya dengan semua orang untuk LDP terbuka dan masa depan yang cerah untuk Jepang," janji mantan menteri luar negeri Jepang tersebut, dikutip laman BBC.

Kishida dan LDP akan menghadapi pemilihan umum yang harus diadakan pada akhir November. Misi pertama Kishida sebagai perdana menteri adalah memimpin LDP memenangkan pemilu tersebut.

Kishida hanya memiliki sedikit waktu untuk beradaptasi dengan peran barunya. Dia pun dituntut untuk dapat mengantisipasi penyebaran kembali wabah Covid-19 saat musim dingin tiba.

Kishida telah menyerukan pembentukan badan manajemen krisis kesehatan. Terkait bidang ekonomi yang terimbas pandemi, Kishida menyebut pemerintah perlu mengumpulkan puluhan triliun yen paket stimulus pada akhir tahun.

Popularitas LDP sempat anjlok karena "memaksa" Olimpiade Tokyo 2020 tetap dihelat tahun ini. Padahal tak sedikit warga Jepang menolak hal tersebut karena situasi pandemi.

Hal itu pula yang diduga membuat Yoshihide Suga enggan maju dalam kontestasi kepemimpinan LDP. Di bawah Suga, popularitas LDP merosot. Peringkat dukungan untuk Suga yang rendah juga dikaitkan dengan pengaruh berkelanjutan dari pendahulunya, yakni Shinzo Abe.

Selama kampanye, Kishida sempat menyinggung kegagalan "Abenomics" yaitu racikan khas Shinzo Abe yang terdiri dari kebijakan fiskal dan moneter ekspansif serta strategi pertumbuhan untuk menguntungkan rumah tangga. Namun, sejauh ini Kishida hanya menawarkan beberapa hal spesifik tentang visinya sendiri untuk ekonomi. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat