Anggota Satpol PP Kota Bogor melakukan patroli di jalur pedestrian Kebun Raya Bogor, Jawa Barat, Minggu (27/6/2021). Pemerintah Kota Bogor memberlakukan penutupan jalur pedestrian Kebun Raya Bogor pada akhir pekan sebagai langkah pembatasan mobilitas warg | ANTARA FOTO/Arif Firmansyah

Bodetabek

Atraksi Malam di Kebun Raya Bogor Dikritik

PT Mitra Natura Raya siap bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan.

BOGOR -- PT Mitra Natura Raya (MNR) menggelar pertemuan tertutup dengan DPRD Kota Bogor dan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Kebun Raya Bogor (KRB), Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (27/9). Pertemuan tersebut sebagai respons surat yang dikirim oleh lima mantan kepala KRB, yang isinya kritik rencana penyuguhan atraksi malam menggunakan lampu hias bernama GLOW.

"Kita bertemu. DPRD Kota Bogor akan menyediakan ruang untuk menjelaskan kepada publik terkait berita yang beredar," ujar General Manager Corporate Communication and Security PT MNR, Zaenal Arifin di Kota Bogor, Senin.

Pascapertemuan tertutup, Zaenal mengeklaim, pandangan dewan justru lebih objektif. Dia menyebut, dewan siap memfasilitasi pertemuan pihak yang tidak satu pandangan terkait pengembangan wisata di KRB.

Adalah Made Sri Prana, Usep Soetisna, Suhirman, Dedy Darnaedi, serta Irawati yang membuat surat terbuka berisi kritik kepada manajemen KRB dari PT MNR. Tak hanya ditujukan kepada BRIN dan PT MNR, surat tersebut juga ditembuskan untuk Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, dan Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto.

Dalam surat resmi berjudul ‘Menjaga Marwah Kebun Raya’ itu, lima mantan kepala KRB mengkritisi rencana atraksi sinar lampu pada malam hari yang berpotensi mengubah keheningan malam habitat di KRB.

“Nyala dan kilau lampu dikhawatirkan akan mengganggu kehidupan hewan dan serangga penyerbuk. Nature Communication melaporkan, penggunaan lampu berlebihan di waktu malam akan mengganggu perilaku dan fisiologi serangga penyerbuk, nokturnal maupun diurnal,” ujar salah satu poin keberatan yang dibuat lima orang tersebut dikutip Republika.

Mereka juga mengkritisi jalan setapak yang tersusun oleh batu kali khas KRB, yang kini di banyak bagian telah dicor dengan semen. Tidak hanya mengurangi keindahan jalan batu gico, tapi juga mengurangi resapan air.

Selain itu, para mantan Kepala Kebun Raya juga menyampaikan, Kebun Raya mengusung lima tugas dan fungsi penting. Antara lain, konservasi tumbuhan, penelitian, pendidikan, wisata ilmiah, dan jasa lingkungan.

Apalagi, sambung mereka, KRB yang sudah berumur lebih dari dua abad dalam sejarah panjangnya, selalu mengedepankan pendekatan ilmiah dan memperhatikan masalah konservasi dan lingkungan, yakni berbagai kegiatan dan usaha yang dilakukan Kebun Raya selalu mempertimbangkan kelima fungsi tersebut.

Fasilitator

Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto menyatakan, bersedia menjadi fasilitator dan mediator, antara pihak PT MNR dan para pemerhati lingkungan, budayawan, dan masyarakat. Atang mengaku, sempat mengikuti diskusi dengan PT MNR bersama Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor Zaenul Mutaqin, beserta anggota Komisi III DPRD Kota Bogor Adityawarman Adil dan Karnain Asyhar.

Dia mengakui, menerima banyak aduan dari pemerhati lingkungan dan budayawan, yang mempersoalkan adanya wacana eduwisata GLOW di KRB yang digelar pada malam hari. Melalui Komisi III DPRD Kota Bogor, ia ingin dua pihak yang tidak satu pemikiran tentang KRB bisa saling bertukar pikiran.

“Kita sudah ditunjukkan beberapa tempat di sana, dan perlu dipertemukan antara pihak KRB dan para pemerhati lingkungan dan budaya agar bisa saling memberikan masukan agar KRB tetap menjadi heritage kita semua," jelas Atang.

Tak hanya itu, Atang juga meminta adanya jaminan perlindungan koleksi sumber daya genetik konservasi jika eduwisata GLOW dikembangkan. Nantinya, kata dia, dewan siap mengundang kembali PT MNR untuk menjelaskan proyek wisata di KRB kepada para warga.

"Yang paling penting yang harus kita jaga adalah jaminan perlindungan koleksi sumber daya genetik konservasi. Saya kira ini semangat kita bersama," ucap politikus PKS tersebut.

Komisaris Utama PT MNR Ery Erlangga ingin membuat sinergitas antara seluruh pemangku kepentingan yang ada. Ery pun menjelaskan secara detail proyek eduwisata GLOW kepada seluruh stakeholder agar tidak timbul polemik.

"Tentu kami sangat ini menginformasikan ini kepada semuanya. Maka dari itu, jika DPRD mau memberikan fasilitas, tentunya kami siap untuk bersinergi," ujarnya.

Ery menjamin, jika eduwisata yang dikembangkan itu aman terhadap ekosistem flora dan fauna yang ada di KRB. Kendati demikian, pihaknya masih melakukan kajian untuk memastikan agar habitat alami KRB tak terganggu. "Kami juga terus melakukan penelitian berapa kadar cahaya yang baik untuk tanaman dan serangga yang ada. Ini pasti akan kita kontrol terus," kata Ery.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat