Petugas kesehatan puskesmas menyuntikkan vaksin Covid-19 kepada warga saat vaksinasi door to door di Desa Lamneuhen, Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (22/9/2021). Kemenkes harap target 208 juta warga divaksinasi bisa tercapai. | ANTARA FOTO/Ampelsa/foc.

Nasional

Bank Dunia Puji Capaian 100 Juta Dosis Vaksinasi

Kemenkes harap target 208 juta warga divaksinasi bisa tercapai.

JAKARTA – Bank Dunia memberikan pujian atas pencapaian Indonesia yang telah berhasil menyuntikkan 100 juta dosis vaksin Covid-19 kepada masyarakat. Dalam situs blog Bank Dunia, World Bank Country Director for Indonesia and Timor Leste, Satu Kahkonen mengatakan, Indonesia berhak mendapat pengakuan.

"Indonesia telah berhasil mengoordinasikan sumber daya kesehatan di seluruh negeri dan telah mengalokasikan 14,9 miliar dolar AS untuk respons sektor kesehatannya sejauh ini. Indonesia juga menjadi salah satu negara pertama di dunia yang mengumumkan vaksinasi Covid-19 gratis untuk penduduk dewasanya," tulis Kahkonen.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan, pujian Bank Dunia membuktikan Indonesia bisa melakukan vaksinasi sesuai target. "Tentu ini merupakan penghargaan kepada kita," kata Nadia, Rabu (22/9).

"Hal itu juga membuktikan bahwa Indonesia bisa mengelola vaksin yang diterima dan langsung diberikan kepada sasaran vaksinasi tanpa keterlambatan," ujarnya.

Nadia berharap, target vaksinasi untuk 208 juta penduduk Indonesia bisa tercapai. Dia juga memastikan, pemerintah melakukan distribusi vaksin tiap pekan sesuai dengan stok vaksin yang dimiliki.

Vaksin didistribusikan ke seluruh provinsi yang bisa dibagi ke 514 kabupaten/kota dengan mempertimbangkan proporsi jumlah penduduk. Seperti Provinsi di Jawa dan Bali, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara yang memiliki jumlah penduduk besar mendapatkan alokasi yang tentunya lebih besar.

"Yang kedua daerah rentan atau yang memiliki risiko artinya kasus konfirmasi positifnya cukup tinggi. Dan laju penularan yang tinggi," kata Nadia.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengingatkan, masih ada sekitar 80 persen masyarakat yang ditargetkan tapi belum menerima vaksinasi. “Tentu  bagus sekali bahwa angka 100 juta sudah dicapai, hanya perlu diingat bahwa sekitar 80 persen masyarakat yang ditargetkan belum divaksinasi, dan sekitar 80 persen lansia juga belum divaksin. Jadi kegiatan harus terus ditingkatkan dengan menerapkan lima hal,” ujar Tjandra.

Pertama, pemerintah harus terus berupaya secara diplomatik untuk mendapatkan vaksin dari berbagai sumber. Kedua, pemerintah juga harus membenahi mekanisme distribusi sampai ke kabupaten dan kota, sehingga tidak ada lagi beda informasi tentang ketersediaan vaksin di lapangan. “Termasuk pula jaminan mekanisme cold chain dan gudang farmasi,” ucapnya.

Ketiga, harus adanya jaminan ketersediaan vaksinator terlatih karena banyaknya variasi merek vaksin yang tersedia. Keempat, pemerintah harus memberi kemudahan pada masyarakat untuk divaksin.

Vaksinasi di tempat umum seperti stadion dan wisma dan lainnya, kata Tjandra, memang baik karena sekali kegiatan akan banyak yang datang, tetapi akan baik kalau vaksinasi Covid-19 dapat dilakukan di semua puskesmas dan rumah sakit yang jumlahnya bisa sampai 10 ribuan.

"Kalau ada di semua puskesmas dan rumah sakit maka masyarakat dapat dipermudah untuk dapat vaksin dekat rumah atau tempat kerjanya, tanpa harus antre panjang, dan lebih mudah dikendalikan juga kalau ada KIPI,” papar Tjandra.

Terakhir, katanya, pemerintah harus terus mendukung penelitian vaksin Merah Putih. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat