Suasana pembangunan pedestrian di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (20/9/2021). Gubernur DKI Jakarta berkomitmen untuk menekan angka Covid-19 dan menumbuhkan ekonomi. | Republika/Putra M. Akbar

Jakarta

DKI Catat Rekor Kasus Covid-19 Terendah

Gubernur DKI Jakarta berkomitmen untuk menekan angka Covid-19 dan menumbuhkan ekonomi.

JAKARTA -- Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat penambahan kasus positif Covid-19 harian terendah pada Senin (20/9) ini sejak 29 Juni 2020 dengan 91 kasus. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengingatkan warga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan (prokes) secara ketat meski saat ini kondisi pandemi Covid-19 di Ibu Kota sudah terkendali.

Anies mengatakan, membaiknya kondisi pandemi di Ibu Kota harus tetap dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan agar tidak memicu lonjakan kasus seperti pada Juni dan Juli lalu. "Sekarang PR (pekerjaan rumah) jangan karena merasa aman terus lepas masker lalu tidak jaga jarak, jangan. Protokol kesehatan tetap harus diikuti," kata Anies, Selasa (21/9).

Di sisi lain, mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu menyampaikan, saat ini kasus aktif di Ibu Kota mencapai 2.569 jiwa dengan penambahan kasus baru sebanyak 91 jiwa. Penambahan ini, kata dia, menjadikan DKI Jakarta mengalami kembali kasus di bawah 100 orang setelah terakhir kali terjadi pada 29 Juni 2020.

"Ini adalah penambahan kasus harian di bawah 100 dan lebih rendah, pernah seperti ini tanggal 29 Juni 2020. Jadi sudah lebih dari setahun kita tidak pernah penambahan kasus di bawah 100," kata dia.

Dia menambahkan, saat ini angka persentase kasus positif (positivity rate) di Ibu Kota sudah menyentuh 0,7 persen sehingga kondisi pandemi di Jakarta bisa terkendali. Kondisi ini tercapai berkat kolaborasi dari berbagai pihak yang mendukung penerapan prokes dan gerakan vaksinasi bagi warga.

"Jadi, kita bisa mengatakan alhamdulillah atas kerja seluruh pihak kolaborasi kondisi pandemi di Jakarta bisa terkendali," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Pemprov DKI Jakarta (dkijakarta)

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga tengah berupaya memaksimalkan capaian vaksinasi massal dengan penguatan sosialisasi kepada 2,3 juta warga ber-KTP DKI Jakarta yang sampai saat ini belum divaksinasi. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Widyastuti, mengatakan, sekitar 2,3 juta warga yang belum divaksinasi perlu sosialisasi untuk mau divaksinasi.

 

“Penguatan sosialisasi perlu dilakukan dengan mengajak tokoh masyarakat setempat di lingkungan permukiman sampai ke tingkat RW dan RT," kata Widyastuti.

photo
Sejumlah pengunjung duduk di kursi penonton Bioskop CGV, Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (16/9/2021). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan kelonggaran dengan diperbolehkannya bioskop untuk beroperasi kembali di masa PPKM level 3 dengan kapasitas pengunjung 50 persen, penggunaan aplikasi PeduliLindungi, telah divaksinasi Covid-19 dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

Menurut Widyastuti, saat ini masih banyak masyarakat yang merasa takut disuntik vaksin dengan alasan komorbid, yakni memiliki penyakit bawaan, seperti penyakit paru, jantung, atau diabetes. "Melalui sosialisasi itu, bisa dijelaskan bahwa ada pilihan vaksin yang relatif lebih aman. Warga yang khawatir karena memiliki komorbid tertentu, ini yang harus kita pastikan," ujar dia.

Capaian vaksinasi massal Covid-19 di DKI Jakarta sampai saat ini, untuk dosis pertama sudah sebanyak 10.232.364 orang sasaran, dengan proporsi 64 persen ber-KTP DKI Jakarta dan 36 persen warga KTP luar DKI. Sedangkan, capaian vaksinasi dosis kedua, sampai saat ini mencapai 7.407.335 orang sasaran dengan proporsi 65 persen ber-KTP DKI dan 35 persen ber-KTP luar DKI.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat