Pekerja kontraktor PT Waskita Karya menyelesaikan pembangunan jalan layang non tol ruas Antasari-Blok M di Dharmawangsa, Jakarta, Rabu (9/5). Waskita berhasil melakukan negosiasi dengan 21 bank pada proses restrukturisasi utang. | Wihdan Hidayat/Republika

Ekonomi

100 Persen Utang Waskita Direstrukturisasi

Waskita berhasil melakukan negosiasi dengan 21 bank pada proses restrukturisasi utang.

JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk berhasil melakukan negosiasi dengan 21 bank pada proses restrukturisasi utang. Dengan kesepakatan tersebut, maka 100 persen utang emiten berkode saham WSKT itu sebesar Rp 29,2 triliun direstrukturisasi.

“Alhamdulillah 25 Agustus sebagian kreditur menandatangani restrukturisasi. Kemudian dilanjut lagi pada 15 September sisa 14 bank. Pada akhirnya 21 kreditur Waskita sepakat restrukturisasi,” kata Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono dalam konferensi video di Jakarta, Senin (20/9).

Destiawan menjelaskan, bank-bank yang mendukung penuh proses restrukturisasi utang Waskita antara lain PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank BTPN (Tbk), PT Bank Syariah Indonesia (Tbk), Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Bank DKI, Bank Panin, dan Bank Permata.

Destiawan mengatakan, kesepakatan ini melengkapi proses penandatanganan perjanjian restrukturisasi perseroan induk yang telah dilaksanakan pada 25 Agustus 2021. Pada kesempatan tersebut, perseroan Induk telah mendapatkan dukungan dan kesepakatan melalui proses penandatanganan master restructuring agreement (MRA) dari tujuh perbankan.

“Saat ini 21 bank tersebut mendukung penuh proses restrukturisasi utang perseroan dengan memberikan perpanjangan masa kredit hingga lima tahun ke depan dan tingkat suku bunga yang lebih kompetitif,” ujar Destiawan.

Proses restrukturisasi tersebut merupakan bagian dari transformasi bisnis yang tertuang dalam delapan stream penyehatan keuangan Waskita. Menurut dia, transformasi tersebut merupakan komitmen perseroanuntuk mengelola pondasi keuangan yang kuat serta impelementasi prinsip tata kelola yang baik pada seluruh elemen.

Destiawan mengatakan, Waskita menargetkan pertumbuhan CAGR sebesar 25 persen pada tiga sampai lima tahun ke depan. Dampak positif dari implementasi delapan stream penyehatan keuangan Waskita tercermin dari kinerja semester I 2021 dengan mencatatkan laba bersih usaha sebesar Rp 33,4 miliar atau naik 102,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Program delapan stream penyehatan keuangan Waskita terdiri dari proses restrukturisasi perseroan induk dan anak usaha, penjaminan pemerintah, penyertaan modal negara (PMN) dan rights issue,  divestasi aset jalan tol, penyelesaian konstruksi, transformasi bisnis, serta implementasi GCG dan manajemen risiko. Waskita  juga memperoleh dukungan penuh dari pemerintah untuk melakukan percepatan pelaksanaan strategi-strategi penyehatan keuangan Waskita.

“Dengan implementasi delapan stream penyehatan keuangan Waskita, perseroan dapat terus berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional terutama dalam pengembangan infrastruktur di Indonesia,” kata Destiawan.

Berbicara divestasi ruas jalan tol, Destiawan mengatakan, Waskita terus menargetkan divestasi lima ruas jalan tol hingga akhir tahun ini. Menurut Destiawan, divestasi tersebut akan berdampak positif pada kondisi keuangan Waskita.

Kondisi pandemi sempat menjadi kendala dalam proses divestasi sejumlah ruas tol Waskita. Ia mengatakan, munculnya varian Delta menyebabkan investor batal melakukan kunjungan ke Indonesia sebelum melakukan investasi. "Tapi ini (divestasi) hanya mengalami penundaan, bukan batal," ujar Destiawan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Waskita Karya (Persero) Tbk (waskita_karya)

Dari lima ruas tol yang akan didivestasi, beberapa di antaranya adalah Tol Cibitung-Tanjung Priok dan Cimanggis-Cibitung. Destiawan mengungkapkan, negosiasi terkait divestasi ruas tol Cibitung-Tanjung Priok masih dilakukan dengan PT Pelindo II (Persero) yang diharapkan pada Oktober 2021 bisa selesai transaksinya.

Selanjutnya, ruas yang masuk dalam proses due diligence adalah Tol Cimanggis-Cibitung. Destiawan mengharapkan proses divestasi ruas tol tersebut juga bisa selesai akhir tahun ini.

Hingga saat ini, Waskita telah melaksanakan divestasi terhadap tiga ruas tol yaitu Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi, Batang-Semarang, dan Cinere-Serpong. Total nilai divestasi yang didapat dari ketiga ruas tol tersebut mencapai Rp 4,3 triliun. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat