Petugas mengawasi atap pada dua ruang kelas di SDN Otista Kota Bogor yang roboh pada Kamis (19/6). | Shabrina Zakaria/Republika

Bodetabek

Robohnya SDN Otista Alarm untuk Disdik Kota Bogor

Sekitar tujuh sekolah yang sudah melaporkan kerusakan gedung kepada Disdik Kota Bogor.

BOGOR -- Robohnya atap pada dua ruang kelas SDN Otista, Kota Bogor, menjadi pengingat atau alarm bagi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor. Dengan kejadian tersebut, diharapkan Disdik Kota Bogor dapat memeriksa bangunan-bangunan sekolah lain.

Ruang kelas yang atapnya roboh secara tiba-tiba itu sudah tidak dihuni hampir dua tahun lamanya. Kondisi itu akibat ditinggal siswa karena pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi Covid-19.

“Ini jadi alarm ya buat kita di DPRD maupun di dinas untuk mengecek juga bangunan bangunan sekolah yang lain. Karena khawatir terjadi hal yang serupa. Sebelum kejadian, kita sudah antisipasi dan bisa kita anggarkan di tahun berikutnya,” ujar Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor Anna Mariam Fadilah usai meninjau SDN Otista, Jumat (17/9).

Anna mengaku, Komisi IV DPRD Kota Bogor yang juga fokus pada bidang pendidikan siap untuk mengawal anggaran perbaikan sarana dan prasarana sekolah SD dan SMP di Kota Bogor. Dia berharap, Disdik Kota Bogor segera menyampaikan laporan terkait sekolah mana yang butuh perbaikan segera.

photo
Atap pada dua ruang kelas di SDN Otista Kota Bogor yang roboh pada Kamis (19/6/2021). - (Shabrina Zakaria/Republika)

“Jadi, mudah-mudahan laporannya segera masuk. Kira-kira berapa bangunan sekolah yang memang butuh segera renovasi. Kita bersama-sama memperjuangkan anggaran tersebut,” ucapnya.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Rifky Alaydrus, juga turut memeriksa langsung lokasi ambruknya atap sekolah. Dalam pantauannya, robohnya atap tersebut lantaran kondisi bangunan sudah cukup lama.

“Info tadi 2004 pembangunan terakhir. Menurut Disdik infonya sudah dianggarkan 2022. Cuma karena bencana faktor alam, di luar dugaan kita manusia. Tapi, sudah koordinasi dengan Wali Kota, rencananya dianggarkan di Bantuan Tak Terduga (BTT),” ujarnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Bima Arya (bimaaryasugiarto)

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Hanafi menyebutkan, ada sekitar tujuh sekolah yang sudah melaporkan kerusakan kepada Disdik Kota Bogor. Tujuh bangunan sekolah tersebut merupakan sekolah tingkat SD. “Kalau kita keliling lagi mungkin akan menemukan lagi dengan bervariasi kerusakannya,” ucapnya.

Kendati demikian, dia belum bisa memerinci bagian mana yang mengalami kerusakan pada tujuh sekolah tersebut. Termasuk kualifikasi kerusakan ringan, sedang, atau berat.

“Belum kita rinci. Kalau ini (SDN Otista) kan rusak berat karena hancur. Tadinya, kan kita memperbaiki atapnya aja,” ujar Hanafi.

Yang jelas, Dinas Pendidikan Kota Bogor akan segera melakukan perbaikan pada dua ruang kelas SDN Otista yang atapnya roboh.

photo
Tanda di depan ruang kelas SDN Otista Kota Bogor yang roboh atapnya pada Kamis (19/6). - (Shabrina Zakaria/Republika)

Sebelumnya diberitakan dua ruang kelas SDN Otista yang terletak di Jalan Otto Iskandar Dinata, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor roboh pada Kamis (16/9) siang. Menurut keterangan dari pihak sekolah, dua ruangan tersebut memang sudah tidak layak digunakan dan harus diperbaiki.

Pantauan Republika di lokasi, bagian atap ruang kelas mulai dari genteng, balok, rangka kayu, dan plafon sudah roboh. Sementara, di bagian kaca ruang kelas terdapat pengumuman di secarik kertas bertuliskan "KELAS INI TIDAK LAYAK DIGUNAKAN".

Pelaksana Tugas (PLT) SDN Otista Siti Meisafah mengatakan, robohnya dua ruang kelas itu terjadi sekitar pukul 11.48 WIB. Sebelum roboh, terdengar suara gemuruh dari ruang kelas.

“Sebelumnya memang kami sudah sering koordinasi dengan Kepala Seksi di Dinas Pendidikan Kota Bogor, kami sudah sering berkoordinasi,” ujar Mei kepada wartawan di lokasi, Kamis (16/9).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat