Atlet sepatu roda DIY berlatih untuk PON XX Papua 2021 di Komplek Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Kamis (16/9/2021). | Wihdan Hidayat / Republika

Tajuk

Sukseskan PON Papua

Kita berharap, rangkaian kegiatan PON 2020 ini berjalan lancar.

Sejumlah daerah mulai mengirimkan kontingan ke Papua. Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua akan berlangsung pada 2 Oktober hingga 15 Oktober 2021. Rencananya, Presiden Joko Widodo akan membuka perhelatan olahraga multicabang terbesar tingkat nasional tersebut.

Empat wilayah setingkat kabupaten menjadi lokasi penyelenggara PON 2020, yang mempertandingkan 37 cabang. Sebanyak delapan venue yang berlokasi di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, dan Kabupaten Mimika menjadi lokasi bagi 7.066 atlet dalam memperebutkan 679 medali emas. Setidaknya 21.338 orang, termasuk atlet, akan menjadi peserta dalam kegiatan akbar yang seharusnya di gelar tahun lalu tersebut.

Penyelenggaraan PON kali ini terbilang istimewa. Bukan hanya untuk pertama kalinya PON digelar di Papua, melainkan PON ini mundur satu tahun akibat pandemi Covid-19. Selain itu, PON diselenggarakan beberapa saat setelah gelombang kedua menyerang Indonesia. Karena itu, pemerintah pun masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), setidaknya sampai saat ini atau dua pekan sebelum PON XX dimulai.

Kita berharap, rangkaian kegiatan PON 2020 ini berjalan lancar. Baik dari sisi penyelenggaraannya maupun dari sudut perkembangan prestasi cabang-cabang olahraga nasional. 

Atlet-atlet yang bertanding, semoga dapat menampilkan prestasinya dengan maksimal. Hal ini untuk menunjukkan kepada khalayak bahwa di tengah keterbatasan akibat pandemi Covid-19, atlet-atlet tetap mampu mempersembahkan catatan gemilang.

 
Kita berharap, rangkaian kegiatan PON 2020 ini berjalan lancar. Baik dari sisi penyelenggaraannya maupun dari sudut perkembangan prestasi cabang-cabang olahraga nasional. 
 
 

Mudah-mudahan banyak tercipta rekor baru nasional di sejumlah cabang olahraga. Kalau bisa, rekor tersebut menembus catatan SEA Games, bahkan Asian Games. Prestasi atlet peserta PON Papua nantinya akan menjadi modal kontingen Indonesia, dalam keikutsertaannya di level multicabang negara-negara Asia Tenggara.

Selain soal prestasi di sejumlah cabang olahraga, kesuksesan peyelenggaraan PON kali ini juga diukur dari dua hal lain. Pertama, penerapan protokol kesehatan yang ketat. Kita menyadari, semua pihak ingin pesta olahraga PON 2020 ini bukan menjadi ajang saling menularkan virus korona. Tidak ada satu pun yang ingin penyelenggaraan PON XX menjadi klaster baru penyebaran Covid-19, yang saat ini mulai melandai dan tertangani di Indonesia.

Kita ketahui, pelaksanaan PON berpotensi untuk menjadi tempat penyebaran Covid-19, karena berkumpulnya banyak orang dalam satu lokasi.  Namun, manakala semua menaati protokol kesehataan secara benar, potensi tersebut dapat diminimalisasi. 

Panitia PON berperan penting dalam penerapan protokol kesehatan yang ketat tersebut. Tidak saja terhadap para atlet, tetapi juga kontingen lain yang menjadi peserta PON 2020. Tanpa disiplin dan aturan yang ketat dari pantia PON, ketaatan terhadap prokotol kesehatan mungkin hanya akan menjadi aturan yang tidak bertaji.

Panitia PON dan Pemerintah Indonesia bisa belajar dari Jepang, yang sukses menggelar Olimpiade 2020 beberapa bulan lalu. Pemerintah Kota Tokyo tidak saja menerapkan aturan yang ketat terhadap kontingen dari berbagai negara. Mereka juga melarang para penonton hadir di tribun untuk menyaksikan atlet dari berbagai negara, termasuk dari Jepang, bertanding. 

 
Kita berharap, janji Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri bahwa KKB tidak akan mengganggu pelaksanaan PON XX benar-benar terwujud. 
 
 

Berbagai kebijakan tersebut sukses menekan potensi penyebaran Covid-19 dari arena Olimpiade 2020. Kita berharap, panitia PON dapat belajar dari penyelenggaraan Olimpiade 2020.

Faktor kedua yang menjadi ukuran kesuksesan pelaksanaan PON adalah jaminan keamanan. Untuk pertama kalinya, pemerintah daerah yang mengirim kontingen atlet ke arena PON, didampingi aparat kepolisian. Polisi Daerah Sumatra Selatan, misalnya, mengirimkan satuan penjaga keamanan untuk mendampingi kontingen provinsi ini selama mengikuti PON. Daerah lain juga, seperti Sumatra Barat, melakukan hal serupa.

Semua yang dilakukan kontingen dari berbagai provinsi tersebut sebagai bentuk upaya keselamatan. Kita mengetahui, di beberapa wilayah di Papua, kerap terjadi gangguan keamanan. Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) berulah. Mereka mengganggu ketenteraman penduduk Papua. Sampai saat ini, aktivitas kelompok ini masih terjadi. Bahkan, terakhir mereka menyerang petugas kesehatan Covid-19 di salah satu lokasi di Papua.

Kita berharap, janji Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri bahwa KKB tidak akan mengganggu pelaksanaan PON XX benar-benar terwujud. Kapolda juga mengatakan, situasi keamanan di empat wilayah yang menjadi tempat pelaksanaan PON XX jauh dari lokasi terjadinya gangguan KKB. Dengan begitu, atlet beserta ofisial tidak perlu merasa takut.

Semua pihak ingin penyelenggaraan PON 2020 ini berlangsung lancar. Bila semua keinginan tersebut dapat terlaksana, Papua akan dicatat sebagai penyelenggara PON yang sukses meski dilakukan saat pandemi Covid-19. n

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat