Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. | Republika/Putra M. Akbar

Nasional

Nama Selain Zulhas Dinilai Sulit Masuk Kabinet

Salah satu hasil rapat kerja nasional (rakernas) yaitu menyetujui bahwa PAN berada di barisan partai koalisi pemerintah.

JAKARTA -- Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengusulkan Dewan Kehormatan PAN Soetrisno Bachir masuk dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menanggapi itu, Direktur Eksekutif Indobrometer, M Qodari, menilai sulit bagi kader PAN selain Zulkifli Hasan masuk kabinet.

"Saya melihat sejauh ini memang pemerintah maunya Pak Zul yang masuk (kabinet) dan kalau bukan Pak Zul kelihatannya sulit dan ini yang menjadi kuldesak atau titik buntunya," kata Qodari kepada Republika, Selasa (14/9).

Menurutnya, adanya titik buntu itulah yang menyebabkan reshuffle sampai saat ini tertunda. Seharusnya dengan hadirnya Zulkifli di Istana Negara beberapa waktu lalu bersama enam ketua umum partai politik lainnya menjadi sinyal bahwa Zulkifli sudah menerima dan bersedia untuk masuk ke dalam kabinet mewakili PAN.

"Saya tidak tahu bagaimana kehadiran Pak Zul ini mengubah kebuntuan atau kuldesak yang terjadi selama ini. Apakah itu berarti Pak Zul yang masuk ke kabinet atau tidak. Itu menarik, kita lihat dalam reshuffle yang akan datang," ungkapnya.

Terkait siapa nama yang akan diganti, menurutnya, hal itu sangat bergantung siapa menteri dari PAN yang masuk ke pemerintahan. Jika diisi oleh Zulkifli Hasan, maka kemungkinan Zulkifli akan mengisi posisi senior di kabinet.

"Karena beliau ini pernah menjadi menteri kehutanan, kemudian pernah menjadi ketua MPR, maka kemungkinan posisi di kabinet itu posisi senior. Posisi senior itu kalau di tradisi politik Indonesia itu posisi menko," ucapnya.

Ia mengatakan, dari posisi menko yang ada, yang paling memungkinkan diisi Zulkifli yaitu Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK). Menurut Qodari, selain warna PAN yang mewakili Muhammadiyah, Menko PMK saat ini Muhadjir Effendy juga merepresentasikan Muhammadiyah.

"Kalau yang masuk nama-nama yang lain, maka kemudian posisinya bisa sangat bervariasi ya. Karena nama-nama lain yang beredar itu ada beberapa saya kira, pertama pak Soetrisno Bachir, kemudian bisa juga sekjen, bisa juga kemudian beberapa nama yang lain," tuturnya.

"Kalau mas Tris Soetrisno Bachir dengan latar belakang beliau sebagai pengusaha lalu kemudian pernah di lembaga KEIN, maka kemudian portofolionya yang berkaitan dengan masalah-masalah ekonomi," imbuhnya.

Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Viva Yoga Mauladi, membenarkan adanya usulan calon menteri dari PAN kepada Presiden Jokowi. “Iya betul," kata Viva kepada Republika, Senin (13/9) malam.

Viva mengatakan, salah satu hasil rapat kerja nasional (rakernas) yaitu menyetujui bahwa PAN berada di barisan partai koalisi pemerintah. "Dan semua keputusan tentang dinamika politik, termasuk proses penentuan pasangan calon presiden/wapres diberikan kewenangan kepada ketum PAN," ujarnya.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menanggapi isu Zulkifli Hasan yang menyodorkan nama Soetrisno Bachir ke Presiden Joko Widodo. Dirinya juga mempersilakan PAN mengusulkan Soetrisno.

"Silakan saja diusulkan, Pak Soetrisno Bachir juga layak kok," kata Jazilul kepada Republika, Selasa (14/9). Namun, ia mengatakan, reshuffle merupakan hak prerogatif Presiden.

Dia meminta semua pihak menghormati hak Presiden dalam memutuskan. "Apa pun putusan presiden harus dihormati dan diterima. Jangan sampai nekan apalagi maksa maksa presiden," ujarnya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat