Ilustrasi Hikmah Hari ini | Republika

Hikmah

Berlapang Dada

Berlapang dada artinya bersabar, penuh ikhlas dan rela menghadapi setiap ujian, khususnya kesulitan.

IU RUSLIANA

Hingga hari ini, seluruh kehidupan kita masih dilingkupi pandemi. Hampir dua tahun, dan walau kini sudah mulai beragam aktivitas dilakukan, namun masih banyak yang sulit bangkit. Dibutuhkan energi besar untuk bertahan, bangun dan berlari meraih kebaikan. Untuk mendapatkannya, latihan berlapang dada menjadi salah satu kuncinya. Agar perkara apapun yang dialami tetaplah baik.

Diriwayatkan dari Shuhaib RA, Rasulullah SAW bersabda: “Urusan orang Mukmin itu mengherankan. Sesungguhnya semua perkaranya baik. Yang demikian itu hanyalah bagi orang Mukmin. Yaitu jika mendapatkan kegembiraan, dia bersyukur dan itu menjadi kebaikan baginya. Dan jika ditimpa kemudharatan, dia bersabar. Yang demikian menjadi suatu kebaikan baginya,” (HR.Muslim).

Berlapang dada artinya bersabar, penuh ikhlas dan rela menghadapi setiap ujian, khususnya kesulitan. Hati yang hakiki, diisi oleh zikir dan keimanan yang terus dikuatkan. Ruhani yang terbina karena sepenuhnya diisi oleh kesungguhan, kebaikan dan tindakan terpuji yang memuliakan Tuhan, alam dan kemanusiaan.

 
Berlapang dada artinya bersabar, penuh ikhlas dan rela menghadapi setiap ujian, khususnya kesulitan. 
 
 

Sikap aktif dan hanya ruhani manusia yang membutuhkan sikap lapang dada. Manusia harus berusaha meraihnya secara bertahap agar mampu memimpin dirinya sendiri, juga orang lain. Tanda kepemimpinan seseorang itu adalah luasnya dada.

Makna dari salah satu hadis tersebut bahwa mereka yang mendapatkan amanah kepemimpinan harus bertanggung jawab dengan tugasnya itu dengan baik dan sabar. Bergaul dengan banyak manusia, mampu mengatur dengan baik, tidak fanatik dan mengutamakan kepentingan bersama juga bersabar dalam proses.

Berlapang dada tak hanya dimiliki nabi dan rasul, tapi setiap manusia yang berusaha untuk meraihnya. Bertahap dan mulailah dengan latihan mengokohkan keimanan, belajar dengan tekun, terus menebar kebaikan dan menikmati semua proses dengan kesabaran. Sadarilah, tidak semua kebaikan selalu direspons manusia lain dengan ucapan terimakasih dan kebaikan.

Kadang muncul iri dengki karena takut tersaingi. Takut kalah pamor oleh teman, tetangga, saudara, kawan atau rekan yang terus berprestasi dan menebar kemanfaatan. Oleh karena itu, tak perlu menunggu tepuk tangan, terima kasih, apalagi sanjungan. Bergeraklah di jalan sunyi melakukan pencerahan, pemberdayaan dan memajukan. Biarkan tangan kiri tak tahu dengan tangan kanan yang tengah membantu.  

Pada makna spritual, berlapang dada artinya Allah SWT membukakan ruh manusia sehingga dapat memperoleh hidayah-Nya. Mengalirlah dari lisannya segala ucapan terbaik. Semua perbuatannya untuk kemuliaan dan kebaikan bagi lingkungan dan kemanusiaan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat