Industri //e-sport// (ilustrasi) | Pexels/Fox

Inovasi

Kucuran Semangat di Industri E-sport.

Industri gim kini semakin banyak dilirik untuk mendapat pendanaan.

Teknologi tak hanya banyak mengubah kbiasan atau cara hidup penggunanya. Tapi, juga berbagai persepsi kita dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa tahun lalu, berlama-lama di depan layar komputer sembari bemain gim dianggap sebagai kegiatan yang membuang waktu. Tapi, kini ternyata gim mampu bertransformasi menjadi industri baru yang amat menjanjikan.

Dua pekan lalu, perusahaan pengembang gim video asal Indonesia, Agate mengumumkan program pendanaan pengembangan video gim bernama Agate Skylab Fund. Program ini akan memberikan bimbingan dan pendanaan hingga satu juta dolar Amerika Serikat (AS) bagi tim atau studio pengembang gim yang lolos proses kurasi.

Hari Sungkari selaku advisory board member Agate, menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung industri gim video lokal. “Dulu gim hanya sebagai hiburan saja. Setelah itu menjadi gamifikasi untuk sumber daya manusia. Belakangan ini, e-sport kian booming dan merupakan bagian dari olahraga,” ujarnya.  

Hari pun meyakini, kompetisi e-sport akan bisa menjadi seperti pertandingan bola Liga Europa atau Liga Champions. “Nah di Indonesia sudah mulai. Apalagi kemarin di Asian Games meski baru eksebisi tapi di SEA Games sudah mulai diperkenalkan,” ia melanjutkan.

Menurut Hari yang juga dikenal sebagai pegiat industri gim video, Indonesia menempati negara dengan urutan ke-16 dunia untuk industri gim yang pada 2020. Dari data Newzoo Global Market Insight 2018, Indonesia memiliki market share sebesar 0,6 persen, dengan lebih dari 25 perusahaan pengembang permainan dan lebih dari dua ribu talenta.

Harapan Pendanaan

Perkembangan yang pesat di ekosistem gim Tanah Air, bukan berjalan tanpa tantangan. Ada pekerjaan rumah untuk menata ekosistem industri gim.

Mulai dari, talenta, desain, pengembangan, pendanaan, hingga monetisasi dan pertumbuhan yang berkelanjutan. Agate Skylab Fund pun menjadi langkah dari Agate untuk mendorong pertumbuhan industri gim video Indonesia ke tahap selanjutnya.

Salah satu caranya,  melalui pendanaan tahap lanjutan. CEO & Co-Founder Agate Arief Widhiyasa mengungkapkan, beberapa tahun terakhir ini ekosistem pendanaan gim sudah sangat bertumbuh.

Telkom Indonesia melalui program Indigo dan MDI juga telah menyediakan inkubasi, pendanaan tahap awal dan pertumbuhan sampai Rp 2,8 miliar. Ada pula program dari industri lainnya dan pemerintah melalui Bantuan Insentif Pemerintah (BIP).

Menurut Arief, Agate Skylab Fund bisa menjadi program pendanaan lanjutan di skala minimal 100 ribu hingga satu juta dolar AS untuk pengembang gim video. Pendanaan ini, bertujuan untuk membuat gim hingga masuk tahap perilisan.

Ada sedikit perbedaan tentang Agate Skylab Fund dengan venture capital lainnya. Secara bentuk, Arief melanjutkan, Agate Skylab Fund akan sangat terbuka karena baru pertama kali diperkenalkan. “Pendanaan ini beda dengan venture capital lainnya, yakni benar-benar ada duit yang bisa kita pakai sama-sama untuk bikin project-project yang lebih besar dan lebih baik,” kata Arief. 

Tak Berhenti di Pendanaan

photo
Kompetisi E-sports kini makin meriah - (Dok Telkomsel )

Menghadirkan karya di dunia digital, tentu tak cukup hanya bicara pendanaan. Perlu juga adanya rencana yang matang hingga mentor yang mumpuni, agar karya yang dilahirkan dapat benar-benar mampu bertahan.

Chief Marketing Officer & Chief Creative Officer Agate Igor Tanzil menjelaskan lebih lanjut tentang konsep Agate Skylab Fund. Menurutnya, tidak ada satu perusahaan yang bisa mengubah industri secara sendirian.

Agate pun tak ingin hanya memberikan dana dan melepas para pengembang untuk menghadapi pasar sendiri-sendiri. “Selain memberikan pendanaan, Agate juga akan menyediakan bimbingan dari kru yang veteran di bidangnya agar kita bisa berjalan berdampingan menuju tujuan bersama,” ujar Igor.

Para pengembang gim video yang tertarik mendapat pendanaan melalui program ini dapat mengajukan proposal untuk melalui proses penilaian oleh komite Skylab. Selain mendapatkan pendanaan submisi yang lolos akan mendapatkan dukungan berupa mentoring, networking dan kolaborasi dengan Agate.

Wadahi Talenta Masa Depan

photo
Suasana pertandingan babak penyisihan grup cabang olahraga E-sport kategori Tekken 7 di Filoil Fllying V Centre, Manila, Filipina, Selasa (10/12). Muhammad Adriansyah Jusuf kalah dari Andreij Hosea Albar pada pertandingan tersebut. Republika/Putra M. Akbar - (Republika/Putra M. Akbar)

Mempersiapkan ekosistem yang kuat di dunia e-sport juga berarti menyiapkan lahirnya talenta terbaik untuk persaingan masa depan. Pada jumat (10/9), IndiHome, milik PT Telkom Indonesia meluncurkan Limitless ESport Academy (LEAD).

LEAD by IndiHome merupakan akademi e-sport dengan konsep athlete enablement, yaitu memberdayakan dan melatih seorang gamer. Dari yang semula bermain gim sebatas hobi, menjadi pemain profesional yang bermental atlet.

Sejatinya, tidak semua pro player adalah atlet e-sport, namun atlet e-sport sudah pasti seorang pro-player. Perbedaan mendasar dari seorang pro-player dengan atlet e-sport adalah pada aspek mentalitas. 

Mereka, para atlet e-sport adalah orang-orang pilihan yang siap ditempa sportsmanship-nya. Sebagaimana atlet cabang olahraga lainnya, atlet e-sport juga membutuhkan latihan rutin agar semakin berkualitas dan sportif. Mereka rutin meningkatkan kemampuan, menguasai trik dan strategi permainan, kerja sama team, disiplin, serta menjaga pola makan sehat. 

Disinilah LEAD by IndiHome mengambil peran. Para talenta-talenta baru atlet e-sport akan dibina agar menjadi seorang atlet yang tangguh dan berkarakter. Calon atlet ini juga berkesempatan besar untuk berkarya dan mengharumkan nama bangsa di berbagai ajang turnamen tingkat nasional, bahkan internasional.

Direktur Consumer Service Telkom, Venusiana menjelaskan, dengan mengusung semangat #BerlatihTanpaBatas, kehadiran program LEAD by IndiHome diharapkan dapat melahirkan the next atlet e-sport Indonesia yang mampu berkiprah di kancah Internasional. “Kami meyakini, salah satu aspek penting dalam ekosistem e-sport adalah kaderisasi atlet,” ujarnya. 

Untuk itu, Venus melanjutkan, LEAD by IndiHome hadir dan berkomitmen melahirkan sebanyak-banyaknya atlet e-sport yang memiliki spirit dan berdaya saing internasional. Lebih lanjut, ia memaparkan, sebagai #InternetnyaIndonesia, IndiHome berkomitmen menghadirkan semangat dan cara pandang baru tentang gamer, yaitu menjadi gamer juga merupakan profesi yang bermanfaat. 

 

 
Saat ini, gamer bukan hanya sebatas hobi, tapi bisa menjadi sebuah profesi yang juga bermanfaat bagi masyakarat Indonesia.
VENUSIANA, Direktur Consumer Service Telkom.
 

 

 

 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat