Seorang murid diantar orang tuanya saat hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) di SD Ar Rafi, Jalan Sekejati, Kiaracondong, Kota Bandung, Rabu (8/9). Pemerintah Kota Bandung kembali menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas di 330 sekola | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Jakarta

610 Sekolah di DKI Gelar PTM Terbatas

PTM membangkitkan semangat anak untuk belajar di sekolah.

JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, ada 610 sekolah di DKI Jakarta yang telah menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Anies mengatakan, jumlah siswa yang mengikuti PTM terbatas di sekolah ini ditentukan sebanyak 50 persen. Ini diharapkan bisa memudahkan sekolah memantau para siswa.

"Kami di Jakarta ada 10 ribu sekolah, yang mulai sekarang 610. Dengan cara begitu kita secara bertahap seluruh sistemnya belajar untuk mengendalikan penularan," kata Anies, Rabu (8/9).

Menurutnya, proses uji coba dilakukan pada April-Juni lalu. Saat itu, kata Anies, ada 81 sekolah yang melewati dua kali asesmen dinyatakan bisa menjadi tempat uji coba. "Dari pengalaman itu tidak ditemukan kasus penularan. Ini pengalaman selama April, Mei, Juni. Nah, kali ini kita baru menjalani 10 hari, sejauh ini alhamdulillah tidak ada kasus penularan yang terjadi, tapi tentu kita pantau," ujarnya.

Anies mengatakan, Pemprov DKI Jakarta akan terus memantau pelaksanaan PTM terbatas di sejumlah sekolah. Menurutnya, pihak sekolah juga telah diminta agar memantau kesehatan siswa dan guru yang melaksanakan PTM terbatas.

"Sekolah memantau mereka yang bisa masuk bila di rumahnya itu tidak ada yang positif Covid-19. Kemudian, bila ada anak yang dua hari berturut-turut tidak masuk sekolah, maka sekolah harus mencari tahu apa yang terjadi pada anak itu. Bila ada kasus, mereka otomatis tidak bisa masuk," ujar Anies.

Anies mendampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin meninjau pelaksanaan PTM terbatas di sejumlah sekolah di Jakarta. Wapres bersama Gubernur DKI Jakarta meninjau pelaksanaan PTM terbatas di sejumlah sekolah di Jakarta. Sekolah pertama yang dikunjungi Wapres, yakni SD Tarakanita 5 Rawamangun, Jakarta Timur. Kemudian, dilanjutkan ke SPK SMAK Penabur Kelapa Gading, Jakarta Utara dan terakhir dan SMKN 19 Jakarta Bendungan Hilir, Jakarta Pusat.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menekankan, sejumlah syarat bagi sekolah yang bisa memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di wilayah PPKM level 1-3. Sekolah yang akan membuka PTM terbatas, kata Wapres, siswa dan gurunya diharapkan semua sudah divaksin.

"Tadi saya lihat hampir semuanya sudah divaksin dua kali. Saya tanya itu semua. Kemudian, juga guru-gurunya, itu semua," ujar Wapres.

Di samping itu juga, sekolah telah lolos seleksi asesmen termasuk menyiapkan infrastruktur untuk PTM.

Wapres mengatakan, persyaratan lainnya adalah anggota keluarga di rumah dari siswa atau guru yang akan mengikuti PTM terbatas, tidak boleh ada yang terpapar Covid-19. "Kalau ada siswa yang rumahnya terpapar, nah ini dia tidak boleh ikut tatap muka. Atau gurunya kalau terpapar juga tidak boleh mengajar," katanya.

Kemudian, lanjut Wapres, jika dalam pelaksanaan PTM terbatas terdapat siswa atau guru yang terinfeksi Covid-19, sekolah akan ditutup sementara. "Kalau sekolah itu ada yang memang terjadi (penularan, Red), misalnya siswa, maka diisolasi atau ditutup nanti sekolahnya," ujar Wapres.

photo
Pelajar bersiap menaiki bus sekolah usai mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) di SMK Negeri 15 Jakarta, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/9). Dinas Perhubungan DKI Jakarta melalui Unit Pengelola (UP) Angkutan Sekolah mengoperasikan sebanyak 70 bus sekolah untuk membantu sarana transportasi gratis bagi pelajar yang mengikuti PTM secara terbatas yang melayanai 20 rute reguler dan 13 rute zonasi. Republika/Thoudy Badai - (Republika/Thoudy Badai)

PTM Universitas Imbu Khaldun Bogor

Universitas Ibn Khaldun (Uika) Bogor tengah menyiapkan kebijakan untuk menyambut rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Rencananya, PTM akan dilaksanakan pada November mendatang.

Rektor Uika Bogor, Endin Mujahidin mengatakan, PTM akan dilaksanakan setelah masa Ujian Tengah Semester (UTS). Namun, segala kebijakan PTM akan dibahas lebih lanjut dengan para dekan fakultas.

“Untuk teknis PTM baru akan kami bahas lebih detail besok bersama para Dekan Fakultas,” ujar Endin ketika ditemui di Uika Bogor, Rabu (8/9).

 

 

Rencananya PTM akan kami lakukan setelah UTS November nanti

 

ENDIN MUJAHIDIN; Rektor Universitas Ibnu Khaldun Bogor.
 

Endin menjelaskan, rencananya PTM di Uika Bogor hanya bisa diikuti oleh mahasiswa yang berdomisili di wilayah Bogor dan sekitarnya. Untuk sementara, mahasiswa yang berdomisili di luar wilayah Bogor, bahkan luar Jawa, bisa mengikuti PTM secara daring.

Selain itu, sambung dia, mahasiswa yang diperbolehkan ikut PTM yakni mereka yang telah menjalani vaksinasi Covid-19. Dosen yang bisa mengajar saat PTM yakni dosen yang sudah divaksinasi 

Endin mengatakan, selain bertujuan untuk menekan potensi penyebaran Covid-19 pada saat pelaksanaan PTM, kebijakan itu juga dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap pemerintah untuk mempercepat vaksinasi.

“Pokoknya baik mahasiswi atau dosen kalau mau ikut PTM harus sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Kalau belum vaksinasi disarankan untuk kuliah atau mengajar daring,” tuturnya.

Rencananya PTM tersebut hanya diperuntukkan untuk semester 3 dan semester 5. Untuk semester 1 hanya diperbolehkan PTM pada mata kuliah umum.

“Untuk durasi perkuliahan juga kami akan batasi. Dalam satu hari mahasiswa hanya mengikuti dua mata kuliah yang kami bagi dalam dua waktu. Perkuliahan pagi sampai siang, siang sampai petang. Dengan maksimal kapasitas kelas 50 persen,” jelasnya.

Demi memastikan protokol kesehatan berjalan selama di lingkungan kampus, pihaknya juga sudah membentuk Satgas Covid-19 Uika. Mulai dari tingkat fakultas hingga tingkat universitas.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat