Warga Afghanistan terbaring di ranjang rumah sakit saat dirawat selepas pengeboman di Bandara Kabul, Kamis (26/8/2021). Sekitar 90 persen fasilitas kesehatan di Afghanistan mungkin berhenti beroperasi pekan ini. | AP/Mohammad Asif Khan

Internasional

PBB: Afghanistan Nyaris Runtuh

Sekitar 90 persen fasilitas kesehatan di Afghanistan mungkin berhenti beroperasi pekan ini.

JENEWA – Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan, layanan dasar di Afghanistan berada di ambang keruntuhan. Stok makanan dan bantuan lainnya mulai habis.

“Layanan dasar di Afghanistan runtuh dan makanan serta bantuan penyelamat lainnya akan segera habis,” kata juru bicara OCHA, Jens Laerke pada Selasa (7/9).

Dia mengungkapkan, jutaan warga Afghanistan membutuhkan bantuan makanan dan kesehatan. “Kami mendesak para donor internasional untuk mendukung seruan ini dengan cepat dan mengharap kemurahan hati,” ujarnya.

OCHA telah merilis seruan kilat penghimpunan dana sekitar 600 juta dolar AS. Dana itu dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan bagi 11 juta orang selama sisa tahun ini.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan ratusan fasilitas medis di Afghanistan terancam ditutup. Hal itu karena donor Barat yang membiayai mereka dilarang berurusan dengan Taliban selaku pemegang kendali atas negara tersebut.

Direktur darurat regional WHO, Rick Brennan, mengungkapkan, sekitar 90 persen dari 2.300 fasilitas kesehatan di Afghanistan mungkin harus menghentikan operasinya pekan ini.

photo
Prajurit Taliban berjaga-jaga di Bandara Kabul, Ahad (5/9/2021). - (AP/Wali Sabawoon)

“Kami akan menghentikan operasi di sebagian besar (fasilitas kesehatan). Dengan beberapa perkiraan hingga 90 persen akan berhenti berfungsi mungkin di akhir pekan ini dan itu akan dikaitkan dengan peningkatan penyakit serta kematian,” kata Brennan dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Senin (6/9).

Dia mengungkapkan, kemungkinan donor Barat memiliki peraturan yang mencegah mereka berurusan dengan Taliban sebagai pemegang kekuasaan di Afghanistan saat ini. Namun Brennan tak menjelaskan secara lebih terperinci mengenai hal tersebut.

Brennan mengatakan, WHO akan berusaha mengisi kesenjangan dengan menyediakan pasokan, peralatan, dan pembiayaan ke 500 pusat kesehatan. WHO pun menjalin kerja sama dengan Qatar untuk proses pengiriman bantuan medis yang akan datang. “Kami berharap memiliki hingga dua atau tiga muatan pesawat yang diterbangkan dari pemerintah Qatar, mungkin ke Kabul, dalam pekan depan atau lebih,” ujarnya.

Dalam bantuan itu tercakup peralatan tes Covid-19 dan persediaan obat untuk penyakit kronis. WHO telah berjuang menyuplai pasokan medis ke Afghanistan. Barang-barang itu terus diterbangkan melalui kota utara Mazar-i-Sharif. WHO pun menjajaki opsi darat dengan menggunakan truk dari Pakistan.

AS dan Qatar

Di pentas diplomasi, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken melakukan kunjungan ke Doha, Qatar, pada Senin (6/9). Ia bertemu Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani untuk membahas perkembangan situasi di Afghanistan.

Dilaporkan laman Al Arabiya, dalam kunjungan itu, Blinken didampingi Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. Pada kesempatan tersebut, mereka mengucapkan terima kasih kepada Sheikh Tamim karena Qatar telah membantu proses penarikan pasukan AS dan evakuasi warga yang rentan atau berisiko dari Afghanistan.

Qatar merupakan tempat bagi pangkalan udara utama AS di Timur Tengah. Saat ini Washington telah memindahkan misi diplomatiknya untuk Afghanistan ke Qatar.

Departemen Luar Negeri AS mengungkapkan, Qatar juga merupakan situs transit terbesar di dunia bagi orang-orang yang meninggalkan Afghanistan. “Lebih dari 55 ribu orang telah melewati Qatar sejauh ini,” ungkap Deplu AS.

Dari Qatar, Blinken dijadwalkan melawat ke Jerman. Sementara Lloyd, meneruskan perjalanannya ke Arab Saudi, Bahrain, dan Kuwait. Lawatan dua menteri AS itu disebut sebagai tur “terima kasih” karena telah membantu AS mengevakuasi ribuan orang keluar dari Afghanistan. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat