Ilustrasi karangan bunga dukung interpelasi DPRD DKI Jakarta. Karangan bunga yang mengatasnamakan pendukung tersangka korupsi Harun Masiku dan pendukung terpidana korupsi Juliari Batubara tiba-tiba hilang. | Republika/Putra M. Akbar

Jakarta

Karangan Bunga Sahabat Juliari dan Masiku Fans Club Hilang

Padahal banyak karangan bunga tanda mendukung interpelasi terus berdatangan.

OLEH ZAINUR MAHSIR RAMADHAN

Karangan bunga dukungan interpelasi PDIP-PSI terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, menghilang dari pelataran DPRD DKI. Padahal, karangan bunga dukungan interpelasi dari banyak pihak lainnya masih memenuhi halaman depan dan belakang pagar DPRD.

Berdasarkan pantauan Republika, Senin (6/9) karangan bunga yang mengatasnamakan Harun Masiku Fans Club dan Sahabat Juliari Batubara Indonesia, sudah tak tampak sejak pagi.

Meski demikian, belasan karangan bunga dukungan interpelasi yang sebelumnya sempat memenuhi halaman gedung dewan pada Kamis (2/9) lalu, bertambah terus samai saat ini. Ada lebih dari 40 karangan bunga untuk interpelasi masih berjejer di halaman gedung DPRD DKI.

"Saya dengar-dengar, keputusan dari sekretaris dewan, karangan bunga yang mengandung kata-kata tidak pantas, harus dipindahkan," ujar Fariz, Pamdal di DPRD DKI Jakarta, Senin (6/9).

Namun, dia mengaku tidak mengetahui lebih jelas mengenai dua karangan bunga dari mereka yang mengatasnamakan Fans Juliari dan Masiku. Dia mengaku, mengetahui kabar hilangnya dua bunga itu dari pelataran sejak kemarin. Saat itu, dia sedang libur bertugas.

Terpisah, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono, juga tak mengetahui hilangnya dua karangan bunga tersebut. Bahkan, dia pun tak mengetahui ada karangan bunga yang mengatasnamakan Harun Masiku Fans Club dan Sahabat Juliari Batubara Indonesia.

"Kalau soal itu tampaknya politis banget. Sekali lagi saya enggak tahu untuk itu. Memangnya fraksi kurang kerjaan sampai ngurusin karangan bunga?" ujar dia berseloroh.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (republikaonline)

Sebelumnya, karangan bunga mendukung interpelasi PSI-PDIP terhadap Anies Baswedan terus berdatangan sejak Kamis (2/9) hingga Jumat keesokannya. Pada Jumat (3/9), muncul karangan bunga yang mengatasnamakan Harun Masiku Fans Club dan Sahabat Juliari Batubara Indonesia.

"Mendukung penuh PSI dan PDIP dari Kami Harun Masiku Fans Club," dan "Pecinta Koruptor Bansos Indonesia (PKBI) mengucapkan bravo PDIP dan PSI ttd (tanda tangan) Sahabat Juliari Batubara Indonesia." Begitu isi dua karangan bunga yang datang belakangan tersebut. Baik Harun Masiku maupun Juliari adalah kader PDIP yang tersangkut kasus di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kantor DPRD DKI Jakarta yang mendadak dipenuhi kiriman karangan bunga dari sejumlah pihak yang mengatasnamakan kelompok atau individu itu cukup menyita perhatian. Puluhan kiriman karangan bunga yang mulai memenuhi halaman DPRD DKI sejak Kamis (2/9) itu, menyusul adanya tujuh koalisi yang tegas menolak ajakan interpelasi dari Fraksi PDIP dan PSI terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoal Formula E.

republikaonline

Angka Covid Masih Tinggi, Massa Pro Interpelasi PSI dan PDIP ke Anies Dibubarkan Polisi. ##TiktokBerita original sound - Republika

Alih-alih mendukung, ketujuh fraksi tersebut justru meresponsnya dengan mendatangi kediaman Anies Baswedan untuk melakukan santap malam. Merasa tak diacuhkan, PDIP terus bermanuver dengan melakukan sebar anggota fraksi untuk melakukan komunikasi politik secara personal kepada para anggota dewan dari fraksi lain.

"Kita sudah piawai semua, ahli lobi semua. Ketika bicara pimpinan partai politik, kita juga harus mampu," ujar Ketua fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono, setelah tujuh fraksi bertemu Anies.

Hingga saat ini, Harun Masiku masih terus diburu KPK hingga meminta bantuan ke berbagai institusi di dalam maupun luar negeri. KPK telah meminta agar siapa pun tidak meniupkan isu yang berpotensi jadi polemik dan kontraproduktif dalam upaya penangkapan DPO dimaksud.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat