Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Erick Thohir (ketiga kanan) bersama Ketua Dewan Pembina MES DKI Jakarta Sandiaga Uno (kedua kiri), Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (kiri), Ketua Umum MES DKI Jakarta Tito Maulana (kedua kanan), Toko | Republika/Putra M. Akbar

Ekonomi

MES Tiongkok Gali Peluang Kerja Sama Ekonomi Syariah

MES mencatat hubungan RI dengan Cina terus berkembang

JAKARTA – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Tiongkok berupaya menggali peluang kerja sama ekonomi syariah antara Indonesia dan Cina. MES Tiongkok telah terbentuk melalui musyawarah pendirian pengurus wilayah khusus pada akhir pekan lalu.

Ketua Umum MES Tiongkok Budy Sugandi menyampaikan, hubungan ekonomi Indonesia dan Cina terus berkembang. Dia menyebut, nilai perdagangan Indonesia dan Cina pada 2020 mencapai 78,7 miliar dolar AS. Selain itu, ada 23 proyek kolaborasi antara kedua negara tersebut salah satunya proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung.

“Ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi kita termasuk dalam bidang ekonomi syariah," ujar Budy.

Wakil Duta Besar Indonesia untuk Cina Dino R Kusnadi turut mendukung pendirian Pengurus Wilayah Khusus MES Tiongkok. Dia mengatakan, hubungan Indonesia dengan Cina terus meningkat sejak 2005.

Dino menyoroti, saat ini Cina merupakan mitra dagang terbesar Indonesia. Meski begitu, posisi Indonesia sebagai mitra dagang Cina masih berada di peringkat keempat dibandingkan negara lainnya di ASEAN. Indonesia masih berada di bawah Vietnam, Thailand, dan Malaysia.

“Sehingga, berdirinya kepengurusan Wilayah Khusus MES Tiongkok ini bisa menjadi jembatan Indonesia dengan Tiongkok dalam merealisasikan kerja sama ekonomi syariah antara kedua negara. Agar kita bisa kompetitif, bekerja sama dengan Tiongkok itu harus mencari yang Tiongkok tidak punya dan kurang," ujar Dino.

Musyawarah tersebut juga dibuka oleh Ketua Komite Hubungan dan Kerja sama Internasional MES Ronald Rulindo. Ia menyampaikan, tujuan MES, yakni mendorong kesejahteraan lebih besar bagi masyarakat Indonesia dengan ekonomi syariah.

Ronald mengatakan, Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara berpenduduk Muslim terbanyak yang masuk dalam G-20 selain Arab Saudi dan Turki. Dengan posisi tersebut, Indonesia perlu muncul sebagai pemain utama dalam ekonomi syariah di dunia.

“Bukan hanya sebagai pasar atau konsumen produk-produk syariah atau halal, tapi juga mampu menjadi produsen. Salah satu yang bisa dibesarkan di Indonesia, yakni wisata ramah Muslim," ujar Ronald.

Ia berharap pendirian Pengurus Wilayah Khusus MES Tiongkok dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian syariah di Tanah Air. Menurutnya, Cina adalah negara besar dan berkembang pesat. Sehingga, perlu digaet agar ekonomi syariah Indonesia ikut bertumbuh positif.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat