Pekerja pengguna sepeda bersiap naik bus gratis di pool bus Damri, Botani Square, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (20/7/2020). Perum Damri dan Kementerian Perhubungan melalui Badan Pengelola Transportasi Jakarta (BPTJ) menyediakan layanan pengangkutan seped | ARIF FIRMANSYAH/ANTARA FOTO

Ekonomi

Damri Sediakan Layanan Rapid Test Antigen 

Di tengah pandemi, Damri berupaya mengoptimalkan pendapatan.

JAKARTA — Perum Damri menyediakan layanan Rapid Test Antigen sejak awal pemberlakuan PPKM Darurat. Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan Sidik Pramono mengatakan,  layanan tersebut disediakan untuk membantu pelanggan dalam memenuhi persyaratan bepergian menggunakan moda transportasi Damri pada masa PPKM Daruratsesuai Surat Edaran Satgas Covid-19 Nomor 17 Tahun 2021 tentang Ketentuan Perjalanan Orang dalam Negeri Pada Masa Pandemi Covid-19. 

“Layanan Rapid Test Antigen Damri terdapat di beberapa pool keberangkatan,” kata Sidik dalam pernyataan tertulisnya, Rabu (1/9). 

Layanan tes antigen tersebut berada di Pool Damri Rajabasa Lampung dengan harga Rp 115 ribu, Kemayoran Rp 90 ribu, Stasiun Gambir Jakarta Rp 145 ribu, dan Stasiun Tanjung Karang Lampung Rp 115 ribu. Waktu layanan mulai pukul 07.00 WIB hingga 19.00 WIB dengan hasil tes berlaku 1x24 jam. 

Sidik mengimbau kapada calon pelanggan yang akan melakukan Rapid Test Antigen di titik keberangkatan agar merencanakan dengan baik antara waktu Rapid Test Antigen dan jadwal keberangkatan bus. “Ini untuk menghindari keterlambatan waktu perjalanan,” tutur Sidik. 

Pada masa PPKM, Sidik memastikan Damri tetap menghadirkan layanan transportasi sesuai ketentuan yang ditetapkan pemerintah untuk membantu masyarakat yang terpaksa harus melakukan perjalanan. Ketentuan tersebut adalah pelanggan diwajibkan membawa sertifikat vaksin minimal dosis pertama dan hasil negatif rapid test antigen 1x24 jam atau hasil negatif RT-PCR test 2x24 jam sebelum keberangkatan. 

Optimalkan pendapatan

Perum Damri masih mengalami penurunan jumlah penumpang yang signifikan hingga semester I 2021. Melihat kondisi itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor transportasi tersebut menyiapkan sejumlah strategi bisnis.

“Kami mengupayakan untuk bisa mengoptimalkan perolehan pendapatan, terutama dari segmen penugasan maupun logistik yang sejauh ini mempertahankan tren yang baik,” kata Sidik kepada Republika di Jakarta, Selasa (31/8).

Selain itu, Sidik mengatakan, terobosan bisnis juga terus diupayakan Damri. Beberapa di antaranya melalui sinergi perusahaan dengan BUMN maupun swasta. “Kami termasuk juga mengupayakan pendapatan dari non-fare box,” ujar Sidik.

Sidik menambahkan, upaya mengoptimalkan segmen komersial, terutama untuk angkutan bandara, juga masih sangat bergantung pada kebijakan pemerintah. Khususnya terkait pembatasan aktivitas masyarakat dan kecepatan Indonesia untuk mencapai kekebalan komunal atau herd immunity.

Sidik menyampaikan, selain upaya peningkatan di sisi pendapatan, Damri juga mengupayakan berbagai efisiensi untuk mengurangi beban pengeluaran. Meskipun demikian, Sidik memastikan penghematan tersebut tidak akan mengurangi standar pelayanan kepada penumpang.Sidik menegaskan, DAMRI tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, ketepatan, kesehatan, dan kenyamanan bagi penumpang dan pengemudi.

Damri mencatat jumlah penumpang pada semester I 2021 hanya sekitar 34 persen dari jumlah penumpang pada periode yang sama 2020. Jika dibandingkan dengan jumlah penumpang pada semester I 2019 saat kondisi masih normal, Sidik mengatakan, jumlah penumpang pada semester I 2021 sekitar 15,3 persennya saja.

Menurut Sidik, sektor transportasi darat merupakan salah satu bidang usaha paling terdampak akibat pandemi Covid-19. “Pembatasan kegiatan masyarakat dengan beragam kondisi sejak awal 2021 sangat memengaruhi capaian kinerja perusahaan, baik pada sisi pergerakan armada, jumlah pelanggan pengguna, dan kemudian pada total pendapatan,” kata Sidik.

Untuk itu, Sidik mengatakan, capaian Damri sepanjang semester I 2021 menurun jika dibandingkan dengan capaian 2020. Terlebih, jika dibandingkan dengan kondisi normal sebelumnya pada 2019.

Sidik menambahkan, berkurangnya frekuensi penerbangan juga berdampak pada jumlah penumpang orang yang akan diangkut dari dan ke bandara. Dia menilai, penurunan jumlah penumpang sejalan dengan pengetatan aturan protokol kesehatan dan pembatasan keterisian penumpang untuk perjalanan jarak jauh.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat