Ilustrasi anak mengaji Alquran. Selain mengaji Alquran, anak juga biasanya mengaji sirah Nabi Muhammad SAW. | Maulana Surya/ANTARA FOTO

Khazanah

Sirah Nabi Muhammad Sejukkan Hati di Tengah Pandemi

3.300 peserta mendaftar lomba sirah nabi Muhammad

JAKARTA — Pandemi Covid-19 hampir dua tahun melanda tanah air dan dunia internasional.  Di tengah situasi ini, majalah Mata Air bekerja sama dengan Republika Penerbit kembali menggelar lomba membaca sirah Nabawiyah.

Lomba "Semua Membaca Kehidupan Rasulullah" digelar hingga tiga bulan dari Juli sampai Oktober 2021. Adapun untuk pendaftaran peserta dilakukan selama 1 Juli-11 September.

"Lomba ini kita adakan sejak tahun lalu. Kami mengadakan lomba membaca sirah Nabi. Ini bukan lomba membaca buku, melainkan menyelesaikan sirah dan akan diadakan kuis. Kami mengajak masyarakat untuk membaca, membiasakan masyarakat pada hal yang positif," kata Pemimpin Redaksi Mata Air Astri Kartini Alafta, Ahad (29/8).

Astri mengungkapkan, melalui ajang lomba ini, mereka ingin mengajak masyarakat untuk membiasakan diri dengan membaca sirah Nabi Muhammad SAW. Hal ini karena dari setiap masalah yang ada di kehidupan dunia dapat diketahui solusinya melalui sirah Nabawiyah.

Dalam perlombaan ini akan ada beberapa pilihan sirah Nabawiyah. Pada tahun ini pilihan buku, di antaranya Kategori Umum Mentari Kasih Sayang karya Dr Rasyid Haylamaz, Fikih Sirah karya Dr Muhammad Said Ramadhan al-Buthi, dan Kategori Anak Khulashah Nurul Yaqin karya Syekh Muhammad Al-Khudhari.

Peluncuran lomba sirah Nabi diluncurkan pada Sabtu (29/8) secara daring. Beberapa tokoh yang hadir di antaranya, Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Taj Yasin, Ketua Komisi Bidang Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis, Rektor Paramadina Didik J Rachbini, Rektor Universitas Yarsi Prof Fasli Jalal, Direktur Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Arifin Purwakananta, Ketua MUI Bandung KH Miftah Faridl, General Manager (GM) Republika Penerbit Syahruddin El Fikri, dan lainnya.

Astri mengatakan, setelah peluncuran perlombaan terdapat 3.300 peserta yang telah mendaftar. Membeludaknya pendaftar lomba dinilai membuktikan ada ribuan masyarakat yang berminat membaca sirah Nabi dari rumah-rumahnya. Untuk perlombaan tahun lalu, peserta termuda berusia tujuh tahun hingga yang paling tua 76 tahun.

Astri mengatakan, anak-anak begitu antusias mengikuti perlombaan ini meski harus membaca sirah yang bisa mencapai 400 halaman. Pada tahun ini, Mata Air mewadahi kategori anak-anak dengan bacaan buku yang sesuai.

Astri mengatakan, pihaknya  berharap dapat lebih mengakomodasi anak-anak dalam perlombaan sirah Nabi. Dia mengungkapkan, peserta dari kategori dewasa untuk saat ini memang lebih mendominasi. Menurut dia, penyelenggara akan berupaya meningkatkan hadiah lomba dari tahun sebelumnya total Rp 60 juta menjadi Rp 130 juta.

"Pada tahun pertama, harapan kita sederhana, sebagai alternatif kegiatan positif selama pandemi. Bagaimana mereka mau membaca, tapi hal sederhana kita arahkan agar bisa punya efek ke masyarakat," kata Astri.

"Kita ingin sampaikan dengan lomba ini kembali dengan membaca cara yang baik, dan benar dan membaca yang benar. Mata Air ingin memberikan sumbangsih kecil, hal baik untuk literasi bangsa. Banyak yang menyatakan literasi membaca di Indonesia rendah. Ini masalah riil, tapi harus dipecahkan dengan lomba riil, sebagai salah satu bentuk nyata," ujar Astri melanjutkan.

Dalam lomba ini akan ada beberapa tahapan bagi para peserta agar dapat memenangkan perlombaan. Pendaftaran dapat dilakukan melalui website Mata Air, lalu tahap membaca buku, kemudian akan ada dua seminar yang setiap seminar akan ada ujiannya dan peserta akan mengikuti ujian akhir pada Oktober menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW.

Syahruddin El Fikri mengaku bangga Republika Penerbit menjadi bagian dari acara ini. Dia berharap, kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan. “Ini luar biasa memberikan manfaat inspirasi untuk meneladani kepribadian Rasulullah. Disebutkan kategori dan buku, mudah-mudahan buku-buku yang disajikan, bekerja sama Republika Penerbit, dapat bermanfaat, bisa dijadikan inspirasi,” ujar dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat