Pemain Juventus Federico Chiesa (tengah) berupaya menjebol gawang lawan dalam pertandingan melawan Empoli di Stadion Allianz, Turin, Italia 28 Agustus 2021. Juventus terbukti tidak menggantungkan prestasinya kepada Cristiano Ronaldo. | EPA-EFE/ALESSANDRO DI MARCO

Olahraga

No Cristiano Ronaldo, No Problemo

Tanpa kehadiran Cristiano Ronaldo, Juventus bisa mencetak dua gol ke gawang Udinese

OLEH REJA IRFA WIDODO 

Kepindahan pengoleksi lima gelar Ballon d'Or, Cristiano Ronaldo, dari Juventus ke Manchester United akhirnya tuntas hanya dalam hitungan kurang dari 24 jam, Jumat (28/8) waktu setempat. United memanfaatkan kebuntuan negosiasi antara City dengan Juventus.

Selain sorotan kembalinya Ronaldo ke United, isu tajam juga menyorot kiprah Juventus selepas kepergian pemain tercepat yang sukses mencetak 100 gol dalam sejarah I Bianconeri tersebut. I Bianconeri diprediksi mengalami kesulitan untuk mencari pengganti pemain berusia 36 tahun tersebut. 

Prediksi itu terbilang tepat begitu Si Nyonya Tua dibekuk Empoli, 0-1, pada giornata kedua Liga Italia, Ahad (29/8) dini hari WIB. Itu merupakan laga perdana I Bianconeri setelah ditinggal Ronaldo. Namun, apabila ditarik lebih jauh, Juventus sebenarnya bisa tampil menyakinkan tanpa kehadiran top skorer Serie A musim lalu tersebut.

Tanpa kehadiran Ronaldo, Juventus bisa mencetak dua gol ke gawang Udinese di laga pembuka Serie A, dua pekan lalu. Terlepas dari hasil imbang yang akhirnya dipetik Juventus di laga itu, tanpa kehadiran Ronaldo, Juventus tenyata masih bisa mencetak gol. 

Status Ronaldo sebagai salah satu pemain terbaik dunia menjadikannya andalan Si Nyonya Tua dalam urusan merobek gawang lawan. Ronaldo pun selalu mampu mengakhiri kompetisi sebagai top skorer klub selama tiga musim memperkuat Si Nyonya Tua. 

Di sisi lain, kondisi ini justru membuat distribusi gol antara penggawa Si Nyonya Tua menjadi tidak merata. Pada tiga musim terakhir, Ronaldo setidaknya unggul 10 gol dari peringkat kedua top skorer Juventus pada setiap musim. 

Hal ini pun disadari oleh pelatih Juventus, Massimiliano Allegri. Akhir pekan lalu, Allegri menyatakan, tanpa kehadiran Ronaldo, kemungkinan besar akan ada lebih banyak pemain yang bisa mencetak gol. Distribusi gol bisa merata dan ancaman bagi tim lawan bisa datang dari mana saja. Para pemain akan bekerja sebagai sebuah tim yang solid dengan antusiasme dan determinasi. Tentu saja, targetnya adalah kemenangan.

Dengan nada yang kurang lebih serupa, mantan pelatih AC Milan dan timnas Italia, Arrigo Sacchi, menilai, kepergian Ronaldo sebenarnya bisa memberikan keuntungan tersendiri bagi I Bianconeri. Identitas Juventus yang mengandalkan kolektivitas permainan bisa kembali muncul. Identitas tersebut sempat meredup dengan kehadiran Ronaldo dalam tiga musim terakhir. 

Di mata Sacchi, Ronaldo mungkin telah memberikan kontribusi besar buat Juventus lewat torehan gol. Namun, pelatih legendaris AC Milan itu menilai, Ronaldo bukanlah jenis pemain yang cocok memperkuat tim yang mengandalkan kolektivitas permainan. 

Atas alasan ini pula, meski telah diperkuat Ronaldo yang berhasil mencetak puluhan gol dalam setiap musim, Juventus selalu gagal meraih titel Liga Champions. ''Kini, tanpa Ronaldo, Juventus diyakini bisa kembali tampil sebagai sebuah tim yang solid dan mengandalkan kolektivitas. Sebagus apa pun kemampuan individu, dia harus bisa terintegrasi dengan permainan tim. 

Dari kacamata kontribusi terhadap permainan, keputusan Juventus untuk melepas Ronaldo terasa lebih masuk akal. Selain cenderung tidak banyak melakukan pergerakan saat Juventus tengah bertahan, Ronaldo juga jarang melakukan pressing terhadap pemain lawan begitu Si Nyonya Tua kehilangan bola. 

Berdasarkan lansiran the Guardian, Ronaldo berada di papan bawah dalam hal pressing yang dilakukan penyerang selama 90 menit atau hanya sekitar dua persen dari penyerang yang tampil di lima liga top Eropa pada musim lalu. Pun dalam hal raihan trofi. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Federico Chiesa (fedexchiesa)

Sebelum diperkuat Ronaldo, Juventus begitu dominan di pentas Serie A dengan koleksi tujuh scudetto. Begitu pula dengan keberhasilan dua kali melaju ke babak final Liga Champions. Namun, setelah Ronaldo hadir di Stadion Allianz, Turin, Juventus hanya bisa meraih dua titel scudetto dari tiga musim terakhir, termasuk saat finis di peringkat keempat pada musim lalu. 

Sementara, di Liga Champions, langkah terjauh Juventus dalam tiga musim terakhir adalah saat tampil di babak perempat final. Ronaldo mungkin telah mencetak 101 gol di semua ajang untuk I Bianconeri, tapi kehadirannya relatif merusak pola dan pakem permainan Si Nyonya Tua yang sebenarnya sudah cukup mapan. 

Kredo klasik dalam sepak bola soal tidak ada pemain yang lebih besar dari sebuah klub kembali mewujud dalam keputusan I Bianconeri melepas Ronaldo. Kini, tantangan yang tersisa buat Allegri adalah kembali menemukan kembali identitas permainan dan mentalitas bertanding pada penggawa I Bianconeri, seperti saat sebelum dibela Ronaldo. Allegri pun optimistis bisa menjawab tantangan ini.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat