Sejumlah warga saat membeli seragam sekolah di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad (29/8/2021). Menjelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Jakarta yang akan dimulai pada Senin (30/8), penjualan seragam sekolah di Pasar Jatinegara meningkat hingga 30 per | Republika/Putra M. Akbar

Kabar Utama

Hati-Hati Jalani Pembelajaran Tatap Muka

Sejumlah daerah mulai mengujicobakan pembelajaran tatap muka pada Senin ini.

JAKARTA -- Sejumlah daerah mulai mengujicobakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Senin (30/8) ini. Pihak-pihak terkait diminta tetap berhati-hati terhadap penularan Covid-19 terkait jadwal PTM tersebut.

"Belajar tatap muka insya Allah kita mulai tanggal 30 Agustus dengan 610 sekolah yang mulai melaksanakan uji coba," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Jakarta, Ahad (29/8).

Sebanyak 138 sekolah di antaranya sudah menggelar uji coba PTM sejak Juni, tetapi terhenti karena lonjakan kasus Covid-19. "Awal tahun (2022), Januari, kami menargetkan seluruh sekolah bisa melaksanakan proses belajar tatap muka, tentu dengan ketentuan protokol kesehatan," katanya.

Ariza mengeklaim, tiap sekolah sudah membentuk satuan tugas guna mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan. "Di sekolah, insya Allah ada satgas yang mengawasi, menjaga, memantau. Tapi dalam perjalanan, butuh pengawasan dari orang tua dan anak-anak itu sendiri harus disiplin," kata Wagub DKI.

Riza mengingatkan, ada sejumlah hal yang telah disepakati bersama komite satuan pendidikan dan orang tua/wali murid. Di antaranya, wali murid tidak diizinkan menunggu peserta didik di sekolah; serta mengingatkan soal kebersihan pribadi dan protokol kesehatan. “Orang tua atau wali murid menginformasikan kepada pihak satuan pendidikan bila putra-putrinya, pernah menderita sakit berat atau pernah dirawat di rumah sakit,” katanya.

Humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taga Radja Gah mengatakan PTM dilaksanakan bergantian dengan sistem pada Senin-Rabu-Jumat dilaksanakan pembelajaran di sekolah, sedangkan Selasa dan Kamis waktu untuk dilaksanakan disinfeksi. "Maksimal kapasitasnya per kelas adalah 50 persen, kemudian durasi belajar maksimal sampai jam 12 siang," ucap Taga.

Sementara Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan empat wilayah di Jabar dalam waktu dekat akan diperbolehkan menggelar PTM meski tetap harus dengan kehati-hatian. Di antara wilayah yang sudah memasuki level 2 tersebut adalah Kabupaten Tasikmalaya, Garut, Majalengka, dan Subang. “Namun tetap dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Ridwan Kamil. 

"Orang tua/wali murid dalam tahap ini berhak memilih anaknya apakah diizinkan PTM atau pembelajaran jarak jauh (PJJ), dan jika terjadi kasus di sekolah maka pihak sekolah dapat menangani segera kepada ruang UKS dan telah berkoordinasi dengan puskesmas setempat," kata Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi.

Sedangkan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyampaikan PTM yang dimulai hari ini masih terbatas. “Masih belum boleh 100 persen. Yang masuk hanya diperbolehkan 50 persen dari total siswa dalam kondisi normal," ujar Kepala Dinas Pendidikan Jatim Wahid Wahyudi di Surabaya, Sabtu.

photo
Siswa mencuci tangannya saat akan mengikuti uji coba pembelajaran tatap muka di SDN 3 Pucang, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (27/8/2021). Sejumlah sekolah di Sidoarjo menggelar uji coba pembelajaran tatap muka pada perpanjangan PPKM level 3 dengan jumlah siswa 50 persen dari kapasitas kelas bagi pendidikan tingkat SD dan SMP dengan durasi belajar selama dua jam di sekolah. - (ANTARA FOTO/Umarul Faruq/aww.)

Selan itu, PTM terbatas juga masih berlangsung secara blended learning. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta vaksinasi dimaksimalkan bagi pelajar agar masing-masing kabupaten/kota yang sudah diperbolehkan melaksanakan PTM terbatas relatif lebih aman.

Di Provinsi Lampung, Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Tulangbawang Barat telah mulai menjalankan PTM. Kepala Dinas Pendidikan Lampung Sulapakar menekankan, semua pihak harus mematuhi perotokol kesehatan secara ketat terkait hal itu.. “Agar sekolah tidak menjadi klaster baru, kita harus hati-hati dalam melaksanakan (PTM) ini,” kata dia.

Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan Covid-19 Prof Syamsul Arifin menekankan, PTM untuk jenjang sekolah dasar perlu kehati-hatian. "Anak pada umur kurang dari 12 tahun belum menjalani vaksinasi, jadi harus ada pertimbangan lebih matang jangan sampai disamaratakan semua jenjang pendidikan," kata dia di Banjarmasin, kemarin.

Menurut guru besar Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran ULM itu, sejatinya anak-anak lebih tahan dari paparan Covid-19. Namun, tetap berpotensi sebagai pembawa sehingga dapat menularkannya kepada orang lain seperti orang tua di rumah dan orang dewasa yang dijumpainya.

photo
Warga memakaikan seragam sekolah kepada anaknya di Pasar Jatinegara, Jakarta, Ahad (29/8). Menjelang pelaksanaan pembelajaran tatap muka di Jakarta yang akan dimulai pada Senin (30/8), penjualan seragam sekolah di Pasar Jatinegara meningkat hingga 30 persen dalam dua hari terakhir. - (Republika/Putra M. Akbar)

Untuk itu, dia meminta dinas pendidikan dan kesehatan agar bisa memastikan pemenuhan daftar periksa di setiap satuan pendidikan, memantau dan mengevaluasi PTM terbatas yang dilaksanakan. Termasuk, memastikan anak didik telah benar-benar dipahamkan tentang protokol kesehatan sejak dari rumah, selama perjalanan, di sekolah maupun sebaliknya. 

"Evaluasi harus dilakukan secara kontinu tiap pekan dalam rangka menilai dampak pembelajaran tatap muka, sehingga dapat dilakukan kebijakan pemberhentian sementara jika berdampak buruk," tutur dia. 

Vaksinasi Guru-Siswa Dikebut

Untuk menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas, Pemprov Lampung mempercepat vaksinasi kepada tenaga kependidikan, seperti guru dan tenaga penunjang lainnya. Saat ini, realisasi vaksinasi Covid-19 dengan sasaran guru masih berkisar 50 persen.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Lampung, Sulpakar mengatakan, penyelenggaraan PTM tetap berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tahun 2021 dan 2020. Menurut dia, syarat PTM tercantum dalam SKB tersebut, yakni mempersiapkan vaksinasi kepada tenaga pendidikan dan kependidikan. “Lampung saat ini baru 50 persen,” kata Sulpakar dalam keterangannya, Ahad (29/8).

Dia mengatakan, Pemprov Lampung melalui Dinas Kesehatan Lampung akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk tenaga kependidikan sebelum pelaksanaan PTM terbatas pada masa pandemi Covid-19. Sedangkan untuk kabupaten/kota yang telah siap melaksanakan PTM terbatas, dia mengatakan, tetap didorong, tapi dengan protokol kesehatan yang ketat. 

PTM di kabupaten/kota dalam Provinsi Lampung, menurut dia, tetap memperhatikan ketentuan SKB tersebut, yakni bila belum divaksin, guru tetap melaksanakan pembelajaran secara daring. Sedangkan jika orang tua yang tidak mengizinkan, murid dapat belajar juga secara daring. 

Seperti yang dilansir Dinas Kominfotik Lampung, saat ini terdapat dua kabupaten yang telah melaksanakan PTM sejak 25 Agustus 2021. Dua daerah tersebut, yaitu Kabupaten Lampung Tengah dan Kabupaten Tulangbawang Barat. 

Pemerintah Daerah (Pemda) DIY pun mensyaratkan minimal 80 persen peserta didik sudah tervaksinasi untuk dilakukannya PTM. Maka itu, program vaksinasi terhadap peserta didik juga terus dipercepat.

Salah satunya di SMK Negeri 3 Yogyakarta, yang menyatakan kesiapannya untuk memulai PTM secara terbatas. Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Yogyakarta, Bujang Sabri mengatakan, vaksinasi pelajar sudah mencapai sekitar 90 persen.

Bujang menyebut, total peserta didik di SMK Negeri 3 sekitar 1.980. "Siswa dari data kami sudah sekitar 90 persen, Jumat dan Sabtu lalu kami sudah vaksin sekitar 1.200 lebih anak dan di luar (sekolah) sudah ada 500-an (anak yang divaksin)," kata Bujang kepada Republika melalui sambungan telepon, Ahad (29/8).

Vaksinasi terhadap peserta didik ini baru berupa suntikan dosis pertama. Dosis kedua, menurut dia, akan diberikan pada akhir September 2021. Sedangkan vaksinasi guru, sudah mencapai lebih dari 95 persen. Bujang menyebut, hanya beberapa guru yang belum divaksin karena belum dapat mengikuti vaksinasi dengan alasan kesehatan.

photo
Wali Kota Bandung Oded M Danial bersama istri ikut menenangkan peserta vaksinasi saat vaksinasi pelajar difabel se-Kota Bandung usia diatas 18 tahun pada acara Gebyar Vaksinasi Jabar Juara di SLBN Cicendo, Jalan Cicendo, Kota Bandung, Sabtu (28/8/2021). - (Edi Yusuf/Republika)

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan, seluruh pelajar sudah harus divaksin sebagai syarat untuk dapat melaksanakan PTM. Setidaknya, menurut Sultan, 80 persen pelajar sudah divaksin saat PTM dilaksanakan. "Syaratnya, semua harus vaksin dulu, guru vaksin, pelajar divaksin, baru bisa tatap muka. Makanya sekarang digenjot vaksinasi untuk masyarakat ataupun pelajar," ujar Sultan.

Di DIY, sekitar 16 ribu pelajar usia 12-18 tahun yang harus divaksin. Total pelajar di tingkat SD, SMP, hingga SMA mencapai 120 ribu orang.

Sultan menyebut, vaksinasi pelajar baru mencapai sekitar 40 persen. Pihaknya pun menargetkan agar vaksinasi dapat diselesaikan pada Oktober 2021. "Di September atau awal Oktober (harapannya) bisa kita selesaikan," kata dia.

Sementara itu, di Bekasi, Jawa Barat, vaksinasi untuk anak usia 12 sampai dengan 17 tahun dikebut menggunakan vaksin produk Pfizer-Biontech. Pelaksanaan vaksinasi untuk siswa/siswi SMA sederajat tersebar di sekolah-sekolah yang ada di Kota Bekasi. 

photo
Pelajar antre menunggu vaksinasi Covid-19 untuk pelajar sekolah di Yogyakarta, Selasa (24/8/2021). Sebanyak seribu dosis vaksin Covid-19 Sinovac disiapkan pada vaksinasi massal khusus pelajar ini. Untuk Kota Yogyakarta capaian vaksinasi Covid-19 pelajar sudah mencapai 30 persen dari total target pelajar sekitar 24 ribu orang. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Salah satunya adalah SMA Negeri 2 Kota Bekasi yang berada di wilayah Kelurahan Kayuringin Jaya, Kecamatan Bekasi Selatan. Lurah Kayuringin Jaya, Ricky Suhendar, menyampaikan, proses vaksinasi di SMA Negeri 2 Kota Bekasi pada Sabtu (28/8) mengerahkan tenaga kesehatan dari Puskesmas Perumnas 2 dan tenaga nakes PMI sebanyak 40 orang serta tenaga administratif dari aparatur Kelurahan Kayuringin Jaya.

"Pelaksanaan vaksinasi anak di SMA Negeri 2 Kota Bekasi adalah pemberian dosis pertama jenis Pfizer, bersinergi dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas Perumnas 2, PMI, serta guru dan staf SMA dan SMK,” kata Ricky, Ahad (29/8).

Pemerintah Kota Tangerang pun menjadwalkan pelaksanaan vaksinasi Covid-19 bagi pelajar sekolah menengah atas (SMA) serta mahasiswa pada 31 Agustus hingga 1 September 2021. Plt Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Dini Anggraeni menuturkan, ada 12 ribu dosis vaksin yang tersedia pada pelaksanaan vaksinasi tersebut.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat