Ilustrasi proyek infrastruktur yang dikerjakan Hutama Karya | Republika/Aditya

Ekonomi

Hutama Karya Terus Bangun JTTS

Hutama Karya memperhatikan setiap tahapan-tahapan dalam proses pembangunan jalan tol.

JAKARTA — PT Hutama Karya (Persero) terus melanjutkan penugasan dari pemerintah untuk membangun Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS). Hutama Karya juga memastikan pembangunan dan operasional JTTS tidak merusak ekosistem.

Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan, perusahaan telah melakukan berbagai kajian dan analisis dampak pembangunan JTTS bagi lingkungan dan masyarakat. "Mitigasi risiko dapat dilakukan sejak awal," kata Koentjoro dalam pernyataan tertulisnya, Jakarta, Selasa (17/8).

Koentjoro mengatakan, Hutama Karya sudah menghitung analisis mengenai dampak lingkungan (amdal). Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun menyatakan, JTTS membawa banyak dampak dan manfaat bagi masyarakat, khususnya di Sumatra.

Hutama Karya juga memperhatikan setiap tahapan-tahapan dalam proses pembangunan jalan tol. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya perusahaan untuk meminimalisasi dampak negatif dan mengoptimalkan dampak positif yang terjadi dalam prosesnya.

Koentjoro menyampaikan, sering kali komponen lingkungan baik fisik maupun kimia timbul sebagai dampak potensial dalam tahapan konstruksi pembangunan jalan tol. Dampak potensial yang timbul, di antaranya penurunan kualitas air permukaan, penurunan kualitas udara, hingga perubahan bentang alam.

Koentjoro memastikan, beberapa tindakan yang telah dilakukan perusahaan untuk mengatasi timbulnya permasalahan tersebut. Beberapa di antaranya, penggunaan alat berat, kendaraan, dan mesin pendukung yang layak pakai serta terkontrol emisinya, hingga memindahkan drainase existing.

"Pada tahap konstruksi Hutama Karya melakukan pemilihan metode aplikasi tiang pancang dalam membangun jembatan penghubung untuk meminimalisasi tingkat kebisingan dan timbulnya efek pergerakan tanah yang besar,” ujar Koentjoro.

Tercatat hingga saat ini sepanjang 531 kilometer (km) JTTS telah dioperasikan dan dapat dilalui oleh masyarakat. Melalui akun Instagram resminya, Jokowi menyampaikan, banyak manfaat atas terbangunnya JTTS.

Jokowi mengatakan, JTTS akan memangkas waktu tempuh antardaerah, memperlancar arus barang, dan menghidupkan titik-titik perekonomian baru di sepanjang Pulau Sumatra. "Pembangunan dan pengoperasiannya juga menyerap ratusan ribu tenaga kerja,” kata Jokowi.

Jokowi menekankan, pembangunan infrastruktur menjadi salah satu strategi yang memberikan daya ungkit bagi percepatan pemulihan ekonomi nasional. Hal tersebut sejalan dengan arahan pemerintah dan tema HUT ke-76 Republik Indonesia, yaitu Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by PT Hutama Karya (Persero) (hutamakarya)

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo menambahkan, total lalu lintas harian rata-rata (LHR) di jalan tol tersebut pada semester satu tahun ini naik 55,46 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020. Hutama Karya mencatat peningkatan trafik di Jalan Tol Trans-Sumatra (JTTS) pada semester I 2021.

"Sebelumnya total LHR JTTS pada semester I 2020, yakni 58.404 kendaraan menjadi 90.794 kendaraan pada semester I 2021," kata Tjahjo kepada Republika.

Tjahjo mengatakan, total LHR normal JTTS sebelum diberlakukannya PPKM, yakni 91.346 kendaraan. Sementara, saat PPKM diberlakukan menjadi 88.372 kendaraan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat