Sejumlah anggota Badan Keamanan Laut (Bakamla) Stasiun Pemantau Keamanan dan Keselamatan Laut (SPKKL) Kema membagikan paket Bantuan Sosial (Bansos) kepada pedagang di Pantai Firdaus, Desa Kema, Minahasa Utara, Selasa (17/8/2021). | ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

Nasional

Satgas Beri Penghargaan Pejuang Penanganan Covid-19

Peraih penghargaan itu meliputi tenaga kesehatan, relawan, dan tenaga pendukung lain.

JAKARTA -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memberikan penghargaan kepada para pejuang penanganan Covid-19. Penghargaan kepada mereka yang berjibaku melawan pandemi selama 17 bulan terakhir ini diserahkan pada momentum peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia di Graha BNPB, Jakarta, Selasa (17/8). 

Para pejuang yang mendapat penghargaan itu meliputi tenaga kesehatan, relawan, duta perubahan perilaku, dan tenaga pendukung lain. "Atas nama BNPB dan Satgas Penanganan Covid-19, saya ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas peran aktif dan kerja keras yang diberikan para pejuang kemanusiaan," ujar Ketua Satgas Covid-19 Ganip Warsito dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Satgas Covid-19 memberikan penghargaan tersebut secara simbolis kepada perwakilan profesi tenaga kesehatan baik itu dokter, perawat, radiologi, ahli teknologi laboratorium medis (ATLM), dan apoteker. Mereka yang menerima, yakni dr Fathiyah Isbaniah SpP dan dr Mariya Mubarika; perawat Ilona Veronika Munte dan Suwandi; Firdha Adila Syuhada dan Rizky Kahar dari radiologi; Agung Prasetyo dan Mujitahid Muhadli dari ATLM; serta apoteker Sevty Sera dan Gina Arifah.

Para penerima penghargaan akan mendapatkan sertifikat dan pin Pejuang Penanganan Covid-19. Acara pemberian penghargaan secara simbolis juga dihadiri oleh pada ketua asosiasi profesi tenaga kesehatan, perwakilan relawan, dan duta perubahan secara daring melalui aplikasi Zoom.

photo
Tenaga kesehatan berswafoto disela-sela vaksinasi Covid-19 di SDN 05 Kembang Sepatu, Kramat, Jakarta, Selasa (17/8/2021). - (Republika/Thoudy Badai)

Ganip mengatakan, perjuangan melawan Covid-19 belum selesai. "Marilah kita perkuat dan tingkatkan soliditas serta dedikasi nyata dalam perjuangan melawan pandemi Covid-19 sesuai peran dan fungsi masing-masing dan menjadi contoh dalam menjaga disiplin melaksanakan protokol kesehatan di masyarakat," kata dia.

Ganip juga menyerukan perlunya seluruh elemen bangsa bersatu padu sebagaimana para pejuang merebut kemerdekaan Indonesia. "Peringatan kemerdekaan Republik Indonesia merupakan momen yang tepat untuk kita semua menghargai jasa para pahlawan, dan di masa sekarang menghargai para pejuang penanganan Covid-19 yang berjuang membebaskan kita semua dari pandemi," kata dia.

Menurut Menteri Sosial Tri Rismaharini, di kala pandemi Covid-19 masih melanda, para pejuang kemanusiaan melanjutkan spirit kemerdekaan. “Makna kemerdekaan di situasi pandemi merupakan perjuangan untuk melawan covid-19 secara bersama-sama dari para pejuang kemanusiaan,” ujar Risma, Selasa (17/8).

Hal ini disampaikan Mensos Risma pada sambutan Pemberian Penghargaan Terhadap Pilar Sosial dan Masyarakat yang telah berperan aktif terhadap  penanganan Covid-19. Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangkaian Peringatan HUT ke-76 RI, di Jakarta.

photo
Relawan berkostum superhero menumpang motor menuju lokasi rumah warga yang sedang isolasi mandiri saat HUT Kemerdekaan ke-76 RI di Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (17/8/2021). Aksi tersebut untuk memberikan semangat dan pemulihan trauma kepada anak-anak yang menjalani isolasi mandiri saat perayaan HUT Kemerdekaan Indonesia. - (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

Mensos mengatakan, sebagai bangsa yang besar, penghormatan dan penghargaan terhadap para pejuang adalah keharusan. Dan ini sejalan dengan tema HUT RI kali ini, yaitu “Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh” yang mengajak seluruh elemen bangsa tetap tangguh menghadapi cobaan dan terus tumbuh ke arah yang lebih baik. 

“Kami memiliki unsur pilar-pilar sosial yang aktif dalam penanganan Covid-19 di 514 kabupaten/kota di 34 provinsi. Mereka itu di antaranya Pekerja Sosial Masyarakat (PSM), Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), Taruna Siaga Bencana (Tagana), Karang Taruna dan Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS),” ucap Risma.

Selain Pilar Sosial, ada beberapa unsur yang berperan aktif dalam tugas kemanusiaan, seperti unsur pendamping sosial, pelopor perdamaian, penyuluh sosial, petugas makam, petugas ambulans, petugas medis serta masyarakat.

“Kami apresiasi penanganan pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh pilar–pilar sosial dan masyarakat dengan upaya pencegahan dan melakukan pendampingan bantuan sosial, penanganan serta melakukan berbagai aktivitas kemanusiaan bagi masyarakat yang terdampak pandemi,” ujar Mensos.

Risma menyebut pilar-pilar sosial dan masyarakat ini layak mendapatkan penghargaan. Karena mereka, menurut Risma, dinilai berperan aktif dan harus disikapi tak sekadar penghormatan saja.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat