Pasien COVID-19 yang telah dinyatakan sembuh berjalan keluar Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (11/8/2021). | ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

Nasional

122.025 Pasien Covid-19 di Wisma Atlet sembuh

Jumlah ini merupakan akumulasi terhitung sejak RSD Wisma Atlet menerima pasien Covid-19 pertama kali.

JAKARTA --  Sebanyak 122.025 pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Jakarta, dinyatakan sembuh. Jumlah ini merupakan akumulasi terhitung sejak RSD Wisma Atlet menerima pasien Covid-19 pertama kali pada 23 Maret 2020.

“Untuk pasien rujuk tercatat sebanyak 986 orang dan pasien meninggal 587 orang,” kata Kepala Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Kolonel Marinir Aris Mudian di Jakarta, Ahad (15/8).

Aris mengatakan, jumlah pasien yang rawat inap terdata sebanyak 1.586 orang dengan perincian 797 pasien laki-laki dan 789 pasien perempuan. Jumlah tersebut berkurang 56 orang dari data sehari sebelumnya, yakni sebanyak 1.530 pasien.

“Seluruh pasien rawat inap ditempatkan di tower empat, lima, enam, dan tujuh,” ujar dia. Terhitung sejak 23 Maret 2020 hingga Ahad (15/8), RSD Wisma Atlet Kemayoran mendata sebanyak 125.184 orang terdaftar sebagai pasien Covid-19 dan mendapatkan perawatan.

Di sisi lain, penularan terus terjadi dengan tambahan kasus harian masih di angka puluhan ribu. Ahli epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan mengatakan, semua pihak harus berperan untuk menghadapi Covid-19. Dia mengingatkan secara khusus terkait tren kenaikan kasus Covid-19 di luar Jawa dan Bali.

photo
Pasien Covid-19 menunggu jemputan bus untuk dievakuasi menuju RSDC Wisma Atlet Kemayoran, di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta, Selasa (29/6). - (Republika/Thoudy Badai)

Lonjakan kasus mulai terjadi pada enam provinsi di luar Pulau Jawa dan Bali dalam sebulan terakhir. Berdasarkan catatan Satgas Penanganan Covid-19, enam provinsi itu meliputi Sumatra Utara yang naik 21.830 kasus aktif. Berikutnya, Kalimantan Timur naik 15.758 kasus, Sulawesi Selatan 10.852 kasus, Sumatra Barat 10.707 kasus, Riau 10.523 kasus, dan Kalimantan Selatan 10.087 kasus.

Iwan mengatakan, penanganan Covid-19 di luar Jawa dan Bali harus disesuaikan dengan kondisi sosial dan budaya setempat. Menurut dia, perlu melibatkan ahli komunikasi dan sosiolog yang mengerti tentang kondisi masyarakat setempat untuk menangani Covid-19 di luar Jawa dan Bali itu.

“Manfaatkan tokoh agama dan masyarakat lokal yang banyak dijadikan panutan masyarakat,” kata Iwan.

Tokoh agama dan masyarakat setempat, kata dia, harus diikutsertakan dalam edukasi masyarakat. Dengan demikian, pemerintah perlu melakukan edukasi kepada mereka supaya lebih memahami perlunya PPKM dan soal rencana pemerintah mengendalikan wabah ini. Dan, yang tak kalah penting, testing dan tracing juga harus terus ditingkatkan.

“Tes harus segera ditingkatkan dan bisa menggunakan rapid antigen tes untuk daerah yang tes PCR tidak ada atau sulit. Perlu waktu lama untuk memperoleh hasil. Teknik dan materi edukasi harus disesuaikan dengan kelompok yang akan diberikan edukasi,” ujar Iwan.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat