Sanitasi | Dok Danone

CSR

Penuhi Sanitasi Lewat Cicilan

Melalui PAMDS ini, masyarakat dapat bermitra dengan lembaga keuangan yang dipilih untuk menyediakan pinjaman dalam pembangunan fasilitas air dan sanitasi.

Air bersih dan sanitasi adalah salah satu kebutuhan utama dalam rumah tangga. Namun, hingga saat ini, belum semua rumah tangga memiliki akses air bersih dan sanitasi yang memadai.

Lagi-lagi, kendala utamanya adalah soal faktor ekonomi. Hal itu mengingat, penyediaan sumur air bersih dan septic tank membutuhkan anggaran yang terbilang besar bagi sebagian kalangan masyarakat. Oleh karena itu, Danone-Indonesia pun menghadirkan program WaterCredit atau Pembiayaan Air Minum dan Sanitasi (PAMDS).

Untuk mewujudkan hal ini, Danone-Indonesia menggandeng Water.org yang merupakan sebuah lembaga nonprofit dalam bidang air bersih dan sanitasi. Sustainable Development Director Danone-Indonesia Karyanto Wibowo mengatakan, lewat program ini, Danone- Indonesia dan Water.org menjembatani masyarakat yang akan membangun fasilitas air bersih atau sanitasi lewat skema kredit.

"Inisiatif ini menjembatani masyarakat yang membutuhkan akses air bersih dan sanitasi dengan bantuan lembaga keuangan. Dengan kerja sama ini, lembaga keuangan dapat menyediakan pinjaman terjangkau baik kepada rumah tangga, kelompok masyarakat, maupun penyedia layanan air minum dan sanitasi," kata Karyanto dalam dialog "Water For All: Empo wer ing Community Through Water Credit Initia tives"pada Ideafest 2019 di Jakarta awal Oktober lalu.

Menurutnya, PAMDS mampu memberdayakan masyarakat agar dapat segera memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi mereka sendiri, tanpa perlu menunggu hibah yang biasanya memerlukan prosedur dan waktu yang tidak singkat. Ia pun menekankan, kolaborasi ini sejalan dengan visi Danone One Planet One Health, yakni Danone percaya bahwa kesehatan tidak hanya dipengaruhi oleh makanan, minuman, ataupun gaya hidup masyarakat, tetapi juga berasal dari lingkungan yang juga sehat.

"Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk terus mendukung tercapainya target sustainable development goals (SDGs) pada 2030. Untuk itu, penting bagi kami mendukung inovasi dan inisiatif yang baik untuk mencapai akses air bersih dan sanitasi yang baik melalui cara yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat, ucapnya.

Melalui PAMDS ini, masyarakat dapat bermitra dengan lembaga keuangan yang dipilih untuk menyediakan pinjaman dalam pembangunan fasilitas air dan sanitasi. Water.org mendukung program ini dengan menyediakan sumber daya, pendidikan, koneksi dengan praktisi lain, dan bantuan teknis.

Masyarakat pun dapat menggunakan pinjaman ini untuk memasang keran, pengeboran sumur, atau pembangunan toilet dan septic tank di rumah mereka. Saat ini, di Indonesia inisiatif PAMDS telah memiliki tiga bentuk turunan, yaitu PAMDS Rumah Tangga (WaterCredit), PAMDS Pedesaan (WaterConnect?CBO/Community-Based Organization), dan PAMDS Perkotaan (WaterConnect-PDAM).

Total, lanjutnya, lebih dari Rp 500 miliar dana pinjaman yang telah disalurkan lembaga keuangan dengan tingkat pengembalian cukup tinggi, yaitu sekitar 98 persen. Hal ini menunjukkan, pembiayaan air dan sanitasi merupakan sektor yang potensial untuk lembaga keuangan dan memiliki risiko yang relatif kecil, tapi bisa memberikan manfaat sosial yang cukup besar.

Chief Representatives Water.org, Rachmad Hidayad mengatakan, sejak dimulainya inisiatif ini di Indonesia pada 2014, beberapa lembaga keuangan telah membuat produk pembiayaan air minum dan sanitasi dan telah menyalurkan lebih dari 190 ribu pinjaman dengan jumlah total sebesar Rp 542 miliar. "Dengan pinjaman yang telah disalurkan lembaga-lembaga keuangan, seperti bank maupun koperasi, saat ini sudah ada lebih dari 750 ribu jiwa yang berhasil memiliki akses terhadap air dan sanitasi," kata Rachmad.

Ia pun menekankan, skema pinjaman mikro PAMDS dapat lebih menjamin keberlanjutan program akses air bersih dan sanitasi dibandingkan bantuan langsung yang dapat terputus apabila donasinya dihentikan. Dengan skema mikro ini, penerima manfaat mendapatkan pemenuhan kebutuhan akses air dan sanitasi sekaligus memiliki tanggung jawab moral untuk membayar angsuran secara rutin serta ikut serta memelihara fasilitas tersebut.

Lewat kerja sama ini, Water.org dan Danone mengawali program dengan menjalin komunikasi dengan lembaga keuangan. Dalam komunikasi itu, lembaga keuangan diajak untuk berperan dalam menyelesaikan persoalan air dan sanitasi seklaigus untuk dapat memperluas portofolio kredit.

"Setelah itu, masyarakat yang membutuhkan bantuan dapat mengajukan pinjaman kepada lembaga keuangan yang telah sepakat untuk melakukan kerja sama ini. Bunga pinjamanya pun cukup ringan, yakni sekitar 0,8 hingga 1,2 persen," ujarnya.

Untuk total jumlah pinjaman, lembaga keuangan terkait akan melakukan analisis soal kemampuan cicilan maksimum yang dapat dibayarkan oleh calon nasabah tersebut.

Menurutnya, rata-rata pinjaman yang dikucurkan untuk rumah tangga adalah sekitar Rp 2 juta hingga Rp 5 juta. Sedangkan, untuk CBO atau fasilitas komunal, pinjaman tanpa agunan yang dikucurkan berkisar antara Rp 20 juta hingga Rp 100 juta.(ed: irwan kelana)

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat