Program vaksinasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) menjangkau masyarakat pesisir. | Erdy Nasrul

Nasional

Hipmi Bantu Vaksinasi Pelaku UMKM di Kampung Nelayan

Dengan vaksinasi masyarakat nelayan dan UMKM, Hipmi optimistis ekonomi Indonesia terus tumbuh

JAKARTA — Badan Pengurus Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia  (Hipmi) berkomitmen membantu pemerintah menyelenggarakan vaksinasi Covid-19. Hipmi menyasar vaksinasi Covid-19 untuk pelaku UMKM di kampung nelayan dan masyarakat pesisir di sekitar Pasar Ikan Modern Muara Baru Jakarta Utara.

Program ini sudah berjalan pada pekan lalu dengan menargetkan ribuan masyarakat nelayan tervaksinasi. Hipmi menilai masyarakat nelayan minim edukasi vaksin Covid-19. Meski pemerintah sudah gencar melakukan sosialisasi vaksin, tidak sedikit dari para nelayan di Muara Baru yang menyangsikan efikasi dan pentingnya vaksin Covid-19. 

Misalkan sebagian dari mereka berpendapat, untuk apa vaksin kalau ternyata masih juga berpotensi terserang Covid-19. Di sini mereka tidak menyadari bahwa mereka yang sudah divaksinasi, akan mendapatkan imunitas yang lebih baik. Namun, mereka tetap saja berpotensi terserang Covid-19. Dan kalau pun terserang, maka mereka tidak mengalami gejala yang parah, karena adanya imunitas dari vaksin.

“Hal seperti ini kita sampaikan dengan arif, sehingga banyak masyarakat tercerahkan dan berbondong-bondong datang untuk divaksin. Dengan banyaknya masyarakat yang divaksin, maka herd immunity akan terus bertambah sehingga masyarakat semakin imun terhadap Covid-19,” kata Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Mardani H Maming dalam keterangan tertulisnya pada Senin (9/8/2021).

Mardani menjelaskan, butuh pendekatan yang lebih persuasif dan komprehensif terkait pentingnya vaksinasi kepada masyarakat luas. Kabar tak jelas atau hoaks yang menyebar di media sosial turut memperkeruh situasi pandemi dan menutup hati masyarakat yang sejatinya bersedia untuk divaksin. Edukasi dari masyarakat seperti yang dilakukan Hipmi adalah salah satu cara yang strategis untuk mengajak masyarakat luas untuk mengikuti program vaksinasi.

"Kita hadir disini juga turut mengedukasi masyarakat. Penting untuk kita hadirkan vaksinasi untuk masyarakat dengan jumlah tingkat persentase yang masih rendah. Pertumbuhan ekonomi di kuartal II harus dijaga momentumnnya. Kita sebagai pengusaha muda optimis perekonomian Indonesia terus pulih. Hari kedua dan ketiga vaksinasi ini alhamdulilah sudah melampaui target kami," ujar Maming.

Setelah vaksinasi, Mardani menjelaskan kepada masyarakat agar tetap menjalankan protokol kesehatan. Tetap harus mengenakan masker. Bila perlu maskernya dua untuk lebih menjaga kualitas udara yang dihirup. Kemudian gunakan penyanitasi tangan atau cuci tangan dengan sabun sesering mungkin. Juga hindari kerumunan dan jaga jarak sehingga menyempitkan ruang gerak virus Covid-19 masuk ke dalam tubuh dan mereplikasi diri yang menyebabkan demam dan sesak nafas.

"Untuk itu, HIPMI turun dan berkontribusi khususnya untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan masyarakat menengah ke bawah. Kita akan terus bergerak bukan hanya di Jakarta, jadwal selanjutnya di daerah lain untuk membantu masyarakat dengan tingkat vaksinasi rendah terus kita lakukan," ucapnya.

Mardani menjelaskan pentingnya pelaku UMKM divaksinasi. Mereka adalah orang yang berdiri di garda terdepan pertumbuhan ekonomi masyarakat. Pelaku usaha besar dan menengah tak bisa dengan sendirinya menjalankan aktivitas ekonomi tanpa adanya peranan pelaku UMKM. Sebab, pelaku UMKM bersentuhan langsung dengan //end user// yang tersebar di seluruh wilayah, bahkan luar negeri.

Program vaksinasi yang dilakukan Hipmi bersama pemerintah adalah bentuk perhatian dan empati kepada para pelaku usaha. Harapannya, setelah vaksinasi, mereka semakin menguatkan aktivitas ekonomi. Kepercayaan diri tumbuh semakin besar sehingga aktivitas pasar semakin ramai. Jaringan para pelaku usaha aktif secara maksimal beraktivitas ekonomi dan menghidupkan banyak pekerja dan pelaku usaha lainnya. Dengan begitu, angka pertumbuhan ekonomi nasional yang terakhir tercatat pada angka 7 persen akan tetap bertahan, bahkan semakin baik lagi.

Mardani menyadari tidak mudah mempertahankan angka tujuh persen. Butuh dukungan berbagai pihak agar dunia usaha terus berkembang dan menjadi penopang ekonomi nasional. Pemerintah berusaha keras menghadirkan kebijakan yang mendukung dunia usaha. Himpunan pengusaha memfasilitasi para pengusaha untuk bertemu dan menghasilkan kerja sama. Sedangkan pelaku usaha bergeliat memproduksi, mempromosikan, dan menjual komoditas. Mereka juga membangun nilai sehingga dunia usaha tak sekadar mencari keuntungan materi, tapi juga kepuasa batin, kebahagiaan, dan kekeluargaan, yang itu semua nilainya jauh lebih berharga dari uang.

Memasuki era bonus demografi hingga puncaknya pada 2030-2040 nanti, jumlah penduduk usia produktif Indonesia di usia 15-64 tahun akan lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif, atau penduduk yang berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun.

Jika mampu memanfaatkan bonus demografi itu dengan baik, Indonesia dapat menjadi salah satu negara maju di dunia, generasi mudanya akan mengisi posisi-posisi strategis tidak saja di Indonesia, tapi juga di regional Asia Tenggara bahkan dunia, dikarenakan populasi masyarakat di negara maju justru lebih banyak usia senja. 

“Jadi sangat penting kita persiapkan anak muda untuk menjadi pemimpin bangsa kita ke depan. Saya meyakini Indonesia pasti bisa bangkit di tengah pandemi karena punya anak muda yang tangguh dan kompeten, kita ajak para pemuda tidak menyerah, kita harus gotong royong jaga bangsa dan negara ini dengan pulihkan sektor ekonomi dan kesehatan," tuturnya.

photo
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI Mardani H. Maming - (Erdy Nasrul)

Antusias warga

Dalam vaksinasi tersebut, salah satu warga pesisir di Muara Baru bernama Yudi (31) mengaku sangat antusias. Pasalnya, vaksinasi yang diadakan oleh HIPMI ini sangat dekat dengan tempat tinggalnya dan tidak perlu datang jauh-jauh untuk melakukan vaksinasi.

"Alhamdulillah, vaksin disini enak ya. Dekat dari rumah. Saya tidak perlu datang jauh-jauh dan bisa kembali beraktivitas," ujar Yudi.

Hal senada dengan Hayati (35), warga Muara Baru yang mengaku senang sekali dengan kehadiran vaksinasi di Pasar Ikan Modern Muara Baru. Pasalnya, vaksin yang diselenggarakan oleh HIPMI ini berbeda dengan tempat vaksinasi yang lainnya. Warga yang telah divaksin mendapatkan sembako berupa beras ukuran 5 kg.

"Senang sekali vaksin yang diadakan sama Hipmi ini. Setelah divaksin kita dapat beras 5 kg. Saya juga tidak perlu jauh-jauh dari tempat saya bekerja untuk divaksin," ucapnya.

Selain itu, salah satu siswa bernama Kevin (17) mengaku tidak takut divaksinasi. Lantaran ia senang bisa divaksin dekat dengan sekolahnya. Apalagi, setelah vaksinasi, ia mendapatkan bingkisan berisi makanan hingga beras 5 kg.

"Semoga masyarakat semuanya pada mau divaksinasi. Terus pandemi juga selesai, jadi orang nggak perlu khawatir lagi," ungkapnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat