Sprinter asal Jamaika, Usain Bolt, dalam ajang lari 100 meter putra. | AP

Olahraga

Usain Bolt Kecewa dengan Para Penerusnya

Usain Bolt masih tercatat sebagai pemegang rekor dunia dan Olimpiade di nomor 100 meter.

KINGSTON — Jamaika terbukti gagal melanjutkan dominasinya di nomor 100 meter putra Olimpiade. Absennya wakil Jamaika di final 100 meter putra Olimpiade Tokyo 2020 menjadi pertama kalinya sejak Olimpiade Sydney 2000 silam. Kondisi ini pun mengundang keprihatinan dari pengoleksi delapan medali emas Olimpiade asal Jamaika, Usain Bolt. 

Dalam tiga edisi terakhir Olimpiade, Jamaika selalu berhasil menggondol medali emas di nomor yang dianggap paling bergengsi di pesta olahraga sejagat tersebut. Dominasi Jamaika ini diwakili oleh keberhasilan Usain Bolt menjadi juara bertahan di nomor tersebut. 

Mantan sprinter asal Jamaika pun masih tercatat sebagai pemegang rekor dunia dan Olimpiade di nomor 100 meter. Sayangnya, tongkat estafet kesuksesan Bolt, yang memutuskan pensiun pada 2017 ini, tidak bisa dilanjutkan oleh sprinter-sprinter putra Jamaika saat ini. 

Di Olimpiade Tokyo 2020, dua dari tiga sprinter putra Jamaika hanya mampu melaju hingga babak semifinal, yaitu Yohan Blake dan Oblique Seville. Medali emas nomor 100 meter putra Olimpiade Tokyo 2020 akhirnya menjadi milik sprinter Italia, Marcell Jacobs, dengan catatan waktu 9,80 detik. Jacobs pun menjadi peraih medali emas pertama Olimpiade selepas era dominasi Bolt di nomor 100 meter putra.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Usain St.Leo Bolt (usainbolt)

“Saya merasa, sebenarnya kami memiliki regenerasi atlet yang bagus di Olimpiade. Jadi, menilik posisi kami saat ini benar-benar mengganggu saya. Negara-negara lain sepertinya berada jauh di depan kami. Saya benar-benar kecewa karena kami memiliki talenta yang bagus. Kami tinggal memanfaatkannya dan berlatih dengan serius,” ujar Bolt seperti dikutip ESPN, Selasa (4/8). 

Di nomor 100 putra Olimpiade Tokyo 2020, Jamaika mengirimkan tiga atlet, yaitu Yohan Blake, Oblique Seville, dan Tyquendo Tracey. Namun, tiga atlet tersebut gagal melangkah ke babak final. Sementara di nomor 200 meter putra, Jamaica menurunkan tiga atlet, yakni Yohan Blake, Rasheed Dwyer, dan Julian Forte. Dari tiga atlet ini, hanya Dwyer yang mampu melenggang ke babak final nomor 200 meter putra. Kondisi jauh berbeda justru mampu ditorehkan para sprinter putri Jamaika. 

Bahkan, tiga sprinter putri Jamaika berhasil menyapu bersih medali di nomor 100 meter putri. Elaine Thompson Herah sukses meraih medali emas, diikuti Shelly-Ann Fraser-Pryce di posisi kedua, dan Shericka Jackson yang peringkat ketiga. Tidak berhenti sampai di situ, Elaine Thompson Herah juga sukses melengkapi torehan medali emas 100 meter dengan menjadi yang tercepat di nomor 200 meter putri dengan catatan waktu 21,53 detik.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by