Sejumlah siswa mengikuti pelajaran tatap muka di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Mujahidin Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Selasa (10/11/2020). Sekolah tersebut mulai menerapkan pelajaran tatap muka selain belajar daring dengan membuat bilik trans | Adiwinata Solihin/ANTARAFOTO

Khazanah

Kemenag Siapkan Bantuan Afirmasi Madrasah

Sebanyak 2.666 madrasah akan mendapat dana masing-masing Rp 150 juta.  

JAKARTA — Kabar baik untuk madrasah. Tahun ini Kementerian Agama (Kemenag) menyiapkan anggaran untuk bantuan afirmasi madrasah hingga mencapai Rp 399,9 miliar. Anggaran yang rencananya untuk 2.666 madrasah ini akan diimplementasikan melalui program  Realizing Education’s Promise–Madrasah Education Quality Reform. 

"Tahun ini kita siapkan bantuan afirmasi madrasah untuk 2.666 madrasah, masing-masing mendapat Rp 150 juta. Totalnya mencapai Rp 399,9 miliar," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag), M Ali Ramdhani, seperti dilansir laman resmi Kemenag, Jumat (30/7). 

Bantuan tersebut diberikan kepada madrasah yang sudah menerapkan sistem evaluasi diri madrasah (EDM) dan sistem rencana kerja dan anggaran madrasah berbasis elektronik (e-RKAM) yang sudah dilatihkan pada 2020 dan mulai diaplikasikan tahun ini. 

Bantuan tersebut, Ramdhani melanjutkan, akan diberikan dalam bentuk uang tunai. Sementara pemanfaatannya harus didasarkan pada kebutuhan mendesak madrasah yang dirumuskan berdasarkan hasil EDM serta sesuai petunjuk teknis yang ditetapkan.

Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag M Isom Yusqi menuturkan, bantuan afirmasi tersebut untuk madrasah negeri dan swasta. Bantuan afirmasi ini tidak berbasis proposal. Dia mengatakan, dari data seluruh madrasah yang ada, termasuk madrasah negeri dan swasta, dikerucutkan kembali, lalu ditawarkan kepada pihak madrasah.

Setelah itu, madrasah menyusun rencana penggunaan dana menggunakan aplikasi e-RKAM. "Nanti penyalurannya menggunakan aplikasi Portal BOS dan pelaporannya akan menggunakan sistem e-RKAM," katanya saat dihubungi Republika, Ahad (1/8). 

Tujuan bantuan afirmasi itu, Isom melanjutkan, yaitu untuk memberikan bantuan bagi madrasah yang paling membutuhkan dalam upaya meningkatkan kualitas madrasah. Dalam penetapan madrasah yang menerima bantuan tersebut, dia mengatakan, tetap ada proses seleksi dengan melakukan penilaian kelayakan rencana penerima bantuan.

Isom juga menyampaikan, dana tersebut dapat dimanfaatkan madrasah untuk berbagai program yang mendukung pembelajaran. Namun, dia menyadari, dana yang disiapkan belum bisa mencakup seluruh madrasah karena anggarannya pun terbatas.

Karena itu, pihaknya sangat berharap pemerintah daerah bisa mengalokasikan dana alokasi khusus (DAK)-nya untuk membantu siswa-siswa madrasah yang juga merupakan putra-putri daerah. “Kami telah menerapkan sistem e-RKAM sebagai platform e-planning dan e-budgeting madrasah sehingga akuntabilitas pelaporan bantuan dapat dijamin," katanya. 

Dalam pandangan Ketua Dewan Pembina Asosiasi Yayasan Pendidikan Islam (AYPI) HE Afrizal Sinaro, bantuan afirmasi semacam itu seharusnya dapat diberikan kepada puluhan ribu madrasah lainnya.

"Data Kemenag 2020, jumlah madrasah ibtidaiyah saja sudah hampir 30 ribu madrasah. Nah, bagaimana dengan madrasah yang tidak kebagian bantuan afirmasi ini?" ujar Afrizal kepada Republika, Ahad.

Meski demikian, AYPI tetap menyambut baik adanya bantuan afirmasi madrasah yang diberikan tahun ini. “Namun, sejatinya pemerintah harus berlaku adil dalam pemberian bantuan ini, apalagi saat pandemi Covid-19 ini hampir semua madrasah mengalami kesulitan untuk biaya operasional dan untuk peningkatan mutu guru madrasah.”

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat