Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) melepas penyaluran Bantuan Sosial Non Tunai (BSNT) berupa beras di Gudang Food Station Tjipinang Jaya, Jakarta, Kamis (29/7/2021). | ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

Nasional

Anies: Jakarta Belum Aman, Jangan Kendor

Penurunan tren kasus positif terjadi setelah PPKM Darurat dan PPKM Level 4 diberlakukan sejak 3 Juli 2021.

JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, wilayah Ibu Kota dapat dikategorikan dalam zona aman jika tingkat kasus positif (positivity rate) di bawah lima persen. Berdasarkan situs resmi corona.jakarta.go.id yang dikutip Ahad (1/8), saat ini tingkat kasus positif Covid-19 di Jakarta masih berkisar 15,3 persen.

“Kapan nanti kita bisa merasakan dengan aman, saat ini positivity rate masih 15 persen. Kalau sudah di bawah 5 persen, kita bisa mengatakan masuk zona aman,” kata Anies di Jakarta, Ahad (1/8).

Anies mengatakan, tingkat kasus positif di Jakarta pernah menyentuh pada level 45 persen pada 16 April lalu ketika puncak gelombang kasus terjadi. Selain itu, tingkat keterisian rumah sakit atau bed occupancy ratio (BOR) saat ini juga sudah menurun menjadi 70 persen, jika sebelumnya saat puncak kasus terjadi mencapai 94-95 persen. Persentase BOR di Jakarta pun masih harus diturunkan pada level di bawah 60 persen.

Menurut Anies, capaian penurunan tren kasus positif terjadi setelah PPKM Darurat dan PPKM Level 4 diberlakukan sejak 3 Juli 2021. Alhasil, dalam sebulan jumlah kasus aktif DKI Jakarta pun turun 100 ribu kasus dalam dua pekan, dari 113.000 pada 16 Juli lalu, saat ini menjadi ‘hanya’17.850 kasus.

“Angkanya terlihat itu, kasus baru turun. Artinya penularan dalam dua pekan terakhir menurun sekali,” kata Anies.

photo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan pers saat meninjau kondisi harimau Sumatera bernama Tino (9) yang terpapar Covid-19 di kandangnya di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Ahad (1/8/2021). Dua ekor harimau Sumatera bernama Hari dan Tino penghuni Taman Margasatwa Ragunan sedang dalam proses pemulihan pasca keduanya terpapar Covid-19 setelah dilakukan pemeriksan PCR pada pada14 Juli 2021.- (Republika/Thoudy Badai)

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu berharap masyarakat dan petugas tidak lengah dan kendur dalam melakukan pembatasan mobilitas. “Ini bukti konkret bahwa pembatasan mobilitas yang dikerjakan kemarin efektif. Mari kita teruskan. Saya mengajak semua untuk jangan kendor. Ini belum selesai,” kata Anies.

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban mengingatkan pandemi belum usai dan terus disiplin melaksanakan protokol kesehatan (prokes). Jika abai dan tidak peduli, kemungkinan kasus Covid-19 melonjak kembali sangat besar.

“Meski pandemi mereda di Jakarta, kita masih harus hati-hati. Pelestarian prokes harus tetap lanjut. Jangan abai hanya berdasarkan kasus Covid-19 yang rendah atau rumah sakit tidak lagi penuh. Sejujurnya, kehidupan mungkin tak akan lagi sama. Jangan terlalu percaya diri dulu,” kata dia.

Dia menambahkan, semakin banyak bisnis seperti hotel, restoran, dan sebagainya yang mengharuskan masyarakat yang berkunjung untuk menunjukkan sertifikat vaksin. Menurutnya, ini perbedaan besar dalam pengendalian Covid-19. “Tujuannya melindungi orang lain, bukan cuma Anda. Saya bakal senang menunjukkan sertifikat jika itu untuk melindungi sesama,” kata dia.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat