Harimau Sumatera bernama Tino (9) yang terpapar Covid-19 berada di kandangnya di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Ahad (1/8). Dua ekor harimau Sumatera bernama Hari dan Tino penghuni Taman Margasatwa Ragunan sedang dalam proses pemulihan pasca keduanya | Republika/Thoudy Badai
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kanan) memberikan keterangan pers saat meninjau kondisi harimau Sumatera bernama Tino (9) yang terpapar Covid-19 di kandangnya di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Ahad (1/8). Dua ekor harimau Sumatera bernama Hari d | Republika/Thoudy Badai
Harimau Sumatera bernama Tino (9) yang terpapar Covid-19 berada di kandangnya di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Ahad (1/8). Dua ekor harimau Sumatera bernama Hari dan Tino penghuni Taman Margasatwa Ragunan sedang dalam proses pemulihan pasca keduanya | Republika/Thoudy Badai
Perawat memberikan makan harimau Sumatera bernama Tino (9) yang terpapar Covid-19 di kandangnya di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Ahad (1/8). Dua ekor harimau Sumatera bernama Hari dan Tino penghuni Taman Margasatwa Ragunan sedang dalam proses pemulih | Republika/Thoudy Badai
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninjau kondisi harimau Sumatera bernama Tino (9) yang terpapar Covid-19 di kandangnya di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Ahad (1/8). Dua ekor harimau Sumatera bernama Hari dan Tino penghuni Taman Margasatwa Ragunan | Republika/Thoudy Badai
Harimau Sumatera bernama Tino (9) yang terpapar Covid-19 berada di kandangnya di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Ahad (1/8). Dua ekor harimau Sumatera bernama Hari dan Tino penghuni Taman Margasatwa Ragunan sedang dalam proses pemulihan pasca keduanya | Republika/Thoudy Badai
Terkait
Peristiwa
Dua Ekor Harimau Sumatera terjangkit Covid-19
Keduanya terpapar Covid-19 setelah dilakukan pemeriksan PCR
Harimau Sumatera di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta, Ahad (1/8/2021). Dua ekor harimau Sumatera bernama Hari dan Tino penghuni Taman Margasatwa Ragunan sedang dalam proses pemulihan pasca keduanya terpapar Covid-19 setelah dilakukan pemeriksan PCR pada tanggal 14 Juli 2021. Dua ekor harimau Sumatera tersebut mengalami gejala sesak nafas, keluar lendir dari hidung, dan nafsu makan yang berkurang. Republika/Thoudy BadaiBaca Selengkapnya';