Pekerja membersihkan kamar di Asrama Haji Palembang, Sumatra Selatan, Rabu (14/7/2021). Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan Asrama Haji Palembang sebagai tempat karantina baru pasien Covid-19 dengan kapasitas kamar tidur sebanyak 500 kamar. | ANTARA FOTO/NOVA WAHYUDI

Nasional

Kematian di Luar Jawa-Bali Akibat Covid-19 Jadi Alarm

Jumlah kematian yang terjadi pada Juli yang tertinggi selama pandemi di Indonesia.

JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan, kenaikan kasus kematian saat ini harus menjadi alarm bagi pemerintah daerah yang wilayahnya mengalami lonjakan kasus. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mencatat, 5 dari 10 provinsi yang mengalami kenaikan jumlah kematian pekanan per 25 Juli berasal dari luar Jawa dan Bali.

Meskipun Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DKI masih menjadi penyumbang tertinggi kenaikan kematian, tapi Satgas meminta daerah mewaspadai kenaikan kasus di Kalimantan Timur, Riau, Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, dan Sumatera Selatan. Kasus kematian di Kalimantan Timur tercatat naik 189 kasus dari pekan sebelumnya, Riau naik 58 kasus, Sulawesi Selatan naik 48 kasus, Kalimantan Tengah naik 44 kasus, dan Sumatra Selatan naik 43 kasus.

“Hal ini seharusnya menjadi alarm bagi pemerintah daerahnya karena sebagian besar kabupaten kota di provinsi tidak menjalankan PPKM Level 4,” kata Wiku saat konferensi pers, Kamis (29/7).

Kenaikan kasus kematian selama dua pekan terakhir ini selalu lebih dari 1.000 kasus setiap harinya. Bahkan, pada 27 Juli lalu, kasus kematian mencapai rekor tertinggi pada 2.069 kasus dalam sehari.

Jumlah kematian yang terjadi pada Juli ini merupakan yang tertinggi selama pandemi di Indonesia. Wiku mengatakan, hingga Kamis terdapat total 30.168 kematian pada bulan ini. Angka ini sangat tinggi mengingat pada sebelumnya kasus kematian tertinggi sebanyak 7.913 kasus.

Wiku mengatakan, sejak lonjakan kasus terjadi, pemerintah terus berupaya meningkatkan kesiapan fasilitas layanan kesehatan untuk mencegah angka kematian. Di antaranya dengan menambah tempat isolasi terpusat dan pemberian bantuan fasilitas kesehatan di rumah sakit.

“Namun, masih terjadinya peningkatan kematian ini tentunya perlu untuk terus dievaluasi,” kata dia.  

Epidemiolog Universitas Andalas, Defriman Djafri mengatakan Sumatra Barat kembali mencatatkan rekor kematian Covid-19. Bulan ini belum genap 30 hari, angka kematian karena covid di Sumbar sudah mencapai 252 orang.

"Kalau ini tidak diantisipasi, belajar dari bulan Agustus 2020 tahun lalu, laju kematian meningkat tajam sampai Oktober 2020," kata Defriman, Kamis (29/7).

Defriman menyebut peningkatan angka kematian ini sudah terlihat dari awal Maret 2021 lalu hingga Juli 2021. Guna menekan angka kematian bagi orang yg sudah terinfeksi dan dirawat, harapan itu adalah kesiapan infrastruktur, sarana, tenaga, serta alat pendukung rumah sakit. Tetapi saat ini kapasitas respons rumah sakit sudah kewalahan dalam memberikan rawatan dan treatment kepada pasien yang terinfeksi.

Defriman menyarankan agar data medical record dianalisis dengan tajam untuk mengetahui risiko dan penyebab kematian secara komprehensif. Di sisi lain, pemerintah terus berupaya tetap memperkuat di hulu agar bisa mencegah lonjakan yang terjadi di hilir (rumah sakit).

"Memberikan pemahaman ke masyarakat, betapa pentingnya  selalu disiplin terhadap prokes di dalam setiap aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan dilakukan," ujar Defriman.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat