Lifter Putra Indonesia Rahmat Erwin Abdullah usai memenangkan pertandingan cabang olahraga angkat besi kategori putra 73 kilogram di RSMC Ninoy Aquino Stadium, Manila, Filipina, Rabu (4/12/2019). | Republika/Putra M. Akbar

Kabar Utama

Angkat Besi Kembali Sumbang Medali

Indonesia masih berpeluang menambah perolehan medali salah satunya melalui bulutangkis.

TOKYO -- Indonesia kembali menambah perolehan medali di Olimpiade Tokyo 2020 lewat cabang olahraga (cabor) angkat besi. Lifter Rahmat Erwin yang merupakan debutan menyumbang medali perunggu di kelas 73 kg. 

Berlaga di Tokyo International Forum, Rabu (28/7) siang, Rahmat sukses mencatatkan angkatan terbaik di Grup B. Lifter berusia 21 tahun itu membukukan total angkatan 342 kg dengan perincian snatch 152 kg dan clean and jerk 190 kg. 

Rahmat berhak meraih perunggu karena total angkatannya berada di urutan ketiga setelah para lifter Grup A yang bertanding pada Rabu petang menyelesaikan pertandingan. Medali emas direbut Shi Zhiyong dari Cina dengan total angkatan 364 kg. Sedangkan medali perak direbut lifter asal Venezuela Julio Mayora denga total angkatan 346 kg. 

Keberhasilan Rahmat meraih perunggu merupakan kejutan. Pelatih sekaligus ayah Rahmat Erwin, Erwin Abdullah sebelum pertandingan mengatakan, Rahmat hanya ditargetkan untuk bisa masuk posisi delapan besar kelas 73 kg. "Kondisi fisik Rahmat cukup prima untuk tampil dan Rahmat hanya ditargetkan masuk delapan besar," kata Erwin Abdullah dalam siaran pers Komite Olimpiade Indonesia, Rabu (28/7).

photo
Lifter Putra Indonesia Rahmat Erwin Abdullah mengangkat barbel beberapa waktu lalu. - (Republika/Putra M. Akbar)

Target yang disampaikan Erwin Abdullah itu bukan tanpa alasan. Selain karena ini merupakan penampilan perdana Rahmat tampil dalam Olimpiade, persaingan pada Grup B kelas 73 kg juga sangat ketat. 

Sementara itu, persaingan di Grup A jauh lebih ketat. Ada sembilan lifter tangguh yang angkatannya totalnya tercatat mulai dari 330 kg hingga 355 kg, termasuk juara dunia asal China Shi Zhiyong yang akhirnya meraih medali emas. 

Dengan tambahan perunggu dari Rahmat, Kontingen Indonesia hingga saat ini sudah mengumpulkan tiga medali. Dua medali lainnya juga disumbang atlet angkat besi. Sebelumnya, lifter Eko Yuli Irawan meraih perak, sementara perunggu satunya lagi diraih lifter Windy Cantika Aisah. 

Indonesia masih memiliki peluang untuk menambah perolehan medali, salah satunya melalui cabor bulutangkis. Pada Rabu (28/7), tiga wakil tunggal bulu tangkis Indonesia kompak meraih kemenangan untuk lolos ke babak 16 besar Olimpiade Tokyo. 

photo
Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah melakukan angkatan snatch dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, Sabtu (24/7/2021). Windy Cantika berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia yakni perunggu dengan total angkatan 194 Kg. - (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Bertanding di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Rabu (28/7), tunggal Indonesia tampil perkasa. Gregoria Mariska Tunjung dan Anthony Ginting menang mudah dua set langsung. Sementara Jonatan Christie harus susah payah mengalahkan wakil Singapura dengan bertanding tiga set.

Jojo harus dua kali tertinggal di awal pertandingan karena kesalahan sendiri. Namun ia mampu bangkit dan membalikan keadaan jadi 5-2. Tapi Loh Kean Yew bisa menyamakan poin jadi 5-5 dalam waktu cepat. 

Namun Jojo sekali lagi mampu mengontrol jalannya pertandingan dengan smash yang tajam untuk unggul 11-8 di interval pertama. Memasuki interval kedua Jojo makin menjauh dengan 15-10.

Hanya saja, Loh mampu bangkit untuk memanfaatkan sejumlah kesalahan Jojo untuk membalikan angka 18-19. Dari sini justru laga berjalan ketat dengan saling kejar mengejar poin dan sempat 20-20. Namun Jojo mampu memanfaatkan dua poin terakhir untuk memenangi gim pertama 22-20. 

Memasuki gim kedua Jojo tampil agresif lebih dulu dan unggul 6-2 di awal laga. Namun Jojo tiga kali beruntun gagal membuat //shuttlecock// menyeberang net, dan sempat terkejar 7-5. Tapi Loh mampu bangkit dan mengejar poin untuk berbalik unggul jadi 9-11 di interval pertama.

photo
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting mengembalikan kok ke arah lawannya tunggal putra Komite Olimpiade Rusia Sergey Sirant dalam babak penyisihan grup J Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Rabu (28/7/2021). - ( ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.)

Memasuki interval kedua, Jojo seolah kehilangan konsentrasi, karena Loh dengan mudah menembus pertahanannya dengan tertinggal 8-15. Permainan netting Jojo juga mudah terbaca oleh Loh untuk bisa dimanfaatkan untuk mendulang poin jadi 12-20. Tak mampu bangkit, Jojo harus tumbang di gim kedua 13-12.

Di gim ketiga, Jojo telat panas dan tertinggal 1-4. Tapi Jojo mampu bangkit, dengan tampil lebih sabar, sehingga membuat Loh melakukan kesalahan dan berbalik unggul 8-5, dan memenangi interval pertama 11-7.

Memasuki interval kedua Jojo berusaha tak memberikan kesempatan Loh untuk membalikan keadaan dan unggul 13-8. Loh yang berusaha mengejar ketertinggal sempat menekan Jojo sampai poin 16-17. Tapi Jojo kemudian mampu menyelesaikan gim ketiga dengan smash kerasnya untuk menang 21-18. Hasil ini membuat Jojo memuncaki Grup G dan lolos ke babak 16 besar.

Di sisi lain, Ginting lolos ke babak 16 besar setelah mengalahkan wakil ROC (Rusia), dengan 21-12, 21-10. Kemenangan ini membuat Ginting menjadi juara Grup J, usai menang di laga pertama melawan wakil Hungaria Gergely Krausz, juga dua gim langsung.

Di sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung memastikan lolos ke babak 16 besar usai menang atas Lianne Tan dari Belgia 21-11, 21-17. Kemenangan ini membuat Gregoria menyapu bersih laga di grup M setelah sebelumnya juga menang atas wakil Myanmar, Thet Htar Thuzar. Di babak 16 besar Gregoria sudah ditunggu penghuni juara grup N, Ratchanok Intanon asal Thailand.

photo
Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengembalikan kok ke arah tunggal putri Belgia Lianne Tan dalam penyisihan Grup M Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Rabu (28/7/2021). - (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Ia mengakui, kemenangan ini memberinya motivasi lebih untuk pertandingan selanjutnya. ''Saya sudah siap memberikan yang terbaik siapapun lawannya, saya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini,'' tegas Gregoria tentang pertemuannya dengan Intanon, dalam siaran pers PBSI yang diterima Republika, Rabu (28/7).

Sayangnya, ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus menghentikan langkahnya di babak perempat final. Jordan/Melati terhenti usai dikalahkan pasangan nomor satu dunia asal China, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong.

Jordan/Melati menyerah dua gim langsung, 17-21, 15-21 dalam tempo 35 menit. Seolah terbawa suasana kekalahan dalam pertandingan terakhir grup, Jordan/Melati tak mampu mengimbangi permainan Zheng/Huang.

Keduanya hampir tak mampu unggul dari lawan sepanjang gim pertama. Zheng/Huang selalu unggul jauh pada interval pertama 11-5. Sempat bangkit setelah memasuki interval kedua dengan menyamai poin 14-14, Jordan/Melati gagal memanfaatkan momentum. Mereka hanya menambah tiga poin dan kalah gim pertama 21-17.

photo
Ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti memberikan selamat kepada ganda campuran China Zeng Siwei/Huang Yaqiong seusai perempat final Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Tokyo, Jepang, Rabu (28/7/2021). Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti gagal melaju ke semifinal setelah kalah 17-21, 15-21 dari ganda campuran peringkat satu dunia Zeng Siwei/Huang Yaqiong. - (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.)

Situasi di gim kedua tak jauh berbeda dengan pertama. Jordan/Melati malahan tertinggal 4-0 di awal pertandingan. Mereka kerap melakukan kesalahan sendiri untuk memberikan poin 'gratis' kepada Zheng/Huang. Dan tertinggal cukup jauh di interval pertama 11-6.

Bahkan Jordan memberikan poin cuma-cuma dalam kesempatan terakhirnya, akibat servis panjang yang keluar dan menutup pertandingan dengan kekalahan 21-15.

Melati pun langsung menyampaikan permintaan maaf atas kekalahan tersebut. Ia mengatakan, telah berusaha untuk menang. Namun hasilnya kurang memuaskan. Dirinya juga merasa telah tampil baik dalam pertandingan ini, dibandingkan dua hari lalu.

''Tetapi mereka (Zheng/Huang) memang jauh lebih baik. Pertama kami mohon maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia, kami belum bisa memberikan hasil yang terbaik," ujar Melati.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat