Tenaga kesehatan menyuntin vaksin Sinovac untuk pelaku wisata di kawasan wisata Hutan Pinus Mangunan, Bantul Yogyakarta, Rabu (28/7/2021). | Wihdan Hidayat / Republika

Nasional

Satgas: 94 Persen Meninggal Belum Divaksin Data RSDC

Untuk data yang mewakili seluruh wilayah Indonesia masih perlu penelitian lebih lanjut.

JAKARTA – Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 memastikan, 94 persen kasus kematian akibat Covid-19 karena belum divaksin merupakan data dari Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Data tersebut tidak bisa dijadikan patokan untuk ‘membaca’ secara nasional.

“Itu adalah data di RSDC Wisma Atlet periode Mei hingga Juli 2021. Itu pun data milik RS tersebut, bukan data overall, jadi masih parsial,” kata Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting, kepada Republika, Rabu (28/7).

Namun, menurut Ginting, data kematian tersebut bisa jadi gambaran Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). Adapun untuk data yang mewakili seluruh wilayah Indonesia, tentu masih perlu penelitian lebih lanjut.

Sebelumnya, dalam sambutan acara Vaksinasi Kadin Indonesia Bersama TNI-Polri yang ditayangkan melalui kanal Youtube Kadin Indonesia pada Ahad (25/7), Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono mengatakan, 94 persen kematian akibat Covid-19 terjadi pada mereka yang belum divaksinasi.

photo
Pelaku wisata mendaftar vaksinasi Covid-19 di kawasan wisata Hutan Pinus Mangunan, Bantul Yogyakarta, Rabu (28/7). Sebanyak 2.000 pelaku wisata menjadi target vaksinasi massal Covid-19 oleh Pemerintah Kabupaten Bantul. Pada vaksinasi massal kali ini menggunakan vaksin Sinovac. - (Wihdan Hidayat / Republika)

Wakil Ketua Umum PB IDI Slamet Budiarto mengatakan, data tersebut tidak bisa dijadikan patokan apalagi sebuah kesimpulan untuk memotret dalam skala nasional. “Masak hanya data RS Wisma Atlet saja, jumlahnya berapa persen dari seluruh populasi di Jakarta, apalagi Indonesia,” kata Slamet.

Ia juga menyebut IDI tak memiliki data tersebut. Menurut Slamet, data itu penting sebagai perbandingan tingkat kematian akibat Covid-19 di gelombang 1, gelombang 2, atau saat gelombang 3 pandemi di Tanah Air.

Kalau mengukur kematian akibat Covid-19 telah menggunakan vaksin atau tidak, menurut dia, belum bisa. Sebab, sampai saat ini angka vaksinasi nasional masih relatif sedikit jika dibandingkan populasi.

Kecuali, dia melanjutkan, penduduk yang sudah divaksin mencapai 50 persen atau minimal 100 juta penduduk telah mendapatkan vaksin dosis kedua. Faktanya, kata Slamet, sampai hari ini masih 19 juta penduduk Indonesia yang sudah mendapatkan vaksin dosis lengkap.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat