Pegawai beraktivitas di gudang pendistribusian vaksin saat kunjungan kerja Menteri BUMN di PT Bio Farma (Persero), Jalan Pasteur, Kota Bandung, Sabtu (10/7). Dalam kunjungan kerjanya di Bandung, Erick Thohir berkesempatan untuk memantau dan memastikan pro | REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA

Ekonomi

IPO BUMN Tahun Ini Dinilai Tepat

Saham sebagian besar BUMN yang IPO sejauh ini juga cukup likuid.

JAKARTA — Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap melepas saham sejumlah perusahaan pelat merah ataupun entitas anaknya ke publik melalui mekanisme penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Aksi korporasi tersebut rencananya akan dimulai pada semester II 2021 hingga awal tahun depan.

Analis Indo Premier Sekuritas, Mino, menilai rencana IPO BUMN dan anak usahanya tersebut masih sangat mungkin untuk dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19 ini. Hal itu didukung oleh kondisi perekonomian yang telah memasuki proses pemulihan.

"Dengan program vaksinasi yang terus dikebut, proses pemulihan ekonomi kembali bisa ke jalurnya, saya pikir rencana IPO anak BUMN tersebut masih dibilang tepat," kata Mino kepada Republika di Jakarta, Ahad (25/7).

Menurut Mino, pandemi Covid-19 tidak akan menyurutkan investor untuk memburu saham-saham BUMN. Di sisi lain, Mino melihat saham sebagian besar BUMN yang IPO sejauh ini juga cukup likuid. Karena itu, saham BUMN yang dilepas ke pasar lebih dari 30 persen dan banyak diminati oleh investor.

Sementara itu, pengamat dari Pusat Studi BUMN, Syamsul Anam, menilai, IPO di tengah situasi sekarang ini sebenarnya cukup berisiko. Namun, Syamsul optimistis saham BUMN dan anak usahanya tetap akan menarik minat investor khususnya ritel.

"Jika melihat animo investor ritel yang memburu saham-saham yang baru melantai agaknya kita masih dapat menaruh optimisme, apalagi jika yang berencana listing adalah perusahaan-perusahaan milik pemerintah," kata Syamsul.

Menurut Syamsul, kelas menengah Indonesia saat ini aktif memilih ragam instrumen investasi dengan harapan akan menghasilkan return ketika keadaan ekonomi kembali bertumbuh. Segmen ini dapat menjadi salah satu lapis pasar yang patut dijajal sejumlah BUMN yang akan melantai di bursa.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, sejumlah perusahaan dan anak usaha BUMN akan go public. Erick saat ini sedang mempersiapkan 10-15 perusahaan untuk melakukan IPO.

"Kami akan unlock values semua perusahaan BUMN. Kami ingin menjadikan Pertamina sebagai hundred billion company dengan melakukan IPO atau go public sub-sub holding Pertamina antara lain Pertamina hulu, Pertamina hilir, Pertamina Geothermal Energy, Pertamina Integrated Marine Logistic yang Insya Allah mereka akan go public beberapa tahun ke depan dan Insya Allah kalau tahun ini juga ada yang go public,” kata Erick.

Kemudian Erick juga berencana melakukan IPO terhadap Indonesia Health Care Corporation (IHC) di mana selain sekarang mempunyai hampir 70 lebih rumah sakit dan akan membangun fasilitas kesehatan di Bali.

IHC pada awalnya tidak memiliki value, tapi setelah penggabungan rumah sakit-rumah sakit BUMN, diperbaiki expertise-nya, terlibat dalam membantu penanganan Covid-19 maka IHC kemudian secara bisnis valuasi yang tadinya nol sekarang memiliki valuasi miliaran dolar AS.

"Belum lagi ketika nanti anak-anak usaha Telkom go public seperti Telkom Data Center dan Mitratel, valuasi Telkom yang pada hari ini Rp 310 triliun saya sudah targetkan valuasinya harus naik,” ujar Erick. 

Erick ingin valuasi Telkom lebih besar daripada nilai valuasi yang pernah dicapai oleh Telkom pada masa kejayaannya. Selain itu, LinkAja juga akan go public.

Erick juga ingin membuat transparansi distribusi pupuk yang selama ini diributkan, dengan membuka pupuk BUMN harus juga bisa berkompetisi di pasar pupuk nonsubsidi. “Kami buka transparansi pupuk, kami pastikan petani kita sehat, tapi BUMN-nya juga sehat. Pupuk Kaltim kita juga rencanakan go public," ujarnya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat