Warga mengambil Bantuan Sosial Tunai (BST) dan Beras di Kelurahan Panembahan, Kraton, Yogyakarta, Jumat (23/7/2021). Kementerian Sosial dan Bulog melalui PT Pos Indonesia (Persero) mulai menyalurkan BST sebesar Rp 600 ribu dan 10 kg beras di Kota Yogyakar | ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah

Nasional

Penyaluran Bansos Covid-19 Dikebut

Bantuan lain yang dikebut penyalurannya adalah bantuan sosial tunai.

JAKARTA – Pemerintah mengebut penyaluran bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat yang terdampak Covid-19. Ada tiga jenis bansos yang diserahkan kepada masyarakat secara langsung, yakni bansos tunai, program keluarga harapan (PKH), dan kartu sembako atau bantuan pangan nontunai (BPNT).

Deputi Regional Jakarta PT Pos Indonesia Joniar Sinaga mengatakan, pada akhir pekan ini pihaknya secara serentak menyalurkan bantuan beras kepada masyarakat yang ekonominya terdampak kebijakan pengetatan aktivitas. Bantuan beras 10 kilogram (kg) ini merupakan porsi tambahan bagi keluarga penerima manfaat (KPM) dari PKH.

“Kami berkoordinasi dengan aparat di daerah, Kemsos (Kementerian Sosial) dan pendamping dari para PKH, RT RW yang memang kita ingin pastikan penyaluran beras bisa langsung diterima oleh masyarakat dengan cara door to door,” ujar Joniar, Sabtu (24/7).

Selain bantuan berupa beras, bantuan lain yang dikebut penyalurannya adalah bantuan sosial tunai (BST). Bansos tunai diberikan sebesar Rp 300 ribu per bulan kepada setiap KPM. Pencairan yang dilakukan akhir Juli ini sebagai gabungan dari periode Mei-Juni 2021. Jadi, keluarga penerima manfaat akan menerima Rp 600 ribu sekaligus.

Warga pun menyambut baik penyaluran bansos ini. Seorang warga, Rusta, yang berprofesi sebagai pekerja lepas mengaku sulit mendapat pekerjaan selama masa pengetatan kegiatan masyarakat. Jika ada proyek pun, dirinya tidak bisa bergabung karena akses yang serba terbatas.

“Jadi pengaruh ke pendapatan banyak. Kebetulan di rumah berasnya lagi habis, jadi alhamdulillah lah,” ujar Rusta.

Sementara itu, Siti Mabruroh yang berprofesi sebagai penjahit, juga mengaku sangat terbantu dengan bantuan berupa uang tunai. Ia mengaku akan memanfaatkan dana bantuan untuk menambal kebutuhan hidup keluarga.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat