Anggota Komisi I DPR dari Demokrat Rizki Aulia Rahman Natakusumah | Dokpri

Nasional

Legislator Desak Pemerintah Evakuasi WNI di Afghanistan

Pemulangan WNI dari Afghanistan mendesak untuk menjamin keselamatan mereka.

JAKARTA -- Afghanistan memanas akibat ketegangan antara kelompok Taliban dan pemerintahan setempat. Kementerian Luar Negeri RI (Kemlu) mengimbau agar Warga Negara Indonesia (WNI) segera meninggalkan negara tersebut. Berdasarkan data Kemlu, WNI di Afghanistan berjumlah 6 orang, dan belum termasuk staf KBRI. 

Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi I DPR Rizki Aulia Rahman Natakusumah angkat bicara. Menurutnya pemerintah tidak cukup sekedar memberi imbauan. Namun juga harus memastikan proses evakuasi dan memfasilitasi pemulangan WNI ke Tanah Air.

“Pemerintah harus turun langsung, mendata seluruh WNI di sana, dan yang paling penting melakukan evakuasi atau penjemputan, serta menyiapkan kebutuhan mereka, karena melindungi keselamatan warga negara adalah hal yang paling utama” kata Rizki, Jumat (23/7/2021). 

Kemudian, kata Rizki, pemerintah juga harus mengambil peran secara aktif demi terwujudnya gencatan senjata dan mendorong perdamaian di antara pihak yang berseteru sebagai sesama negara dengan mayoritas muslim. 

“Sebagai sesama negara Muslim, Indonesia punya tanggung jawab ikut mendorong perdamaian di dunia,” katanya. 

Rizki juga mendesak pemerintah harus melakukan respon cepat terkait evakuasi WNI. Sebab keterlabatan eksekusi hanya menyisakan kekhawatiran terburuk terkait warga negara Indonesia. 

“Kami meminta Kemlu dan pemerintah melakukan langkah-langkah evakuasi secara cepat, dan berkoordinasi dengan negara-negara sahabat untuk memantau perkembangan politik di Afghanistan,” ujar politisi dari Fraksi Partai Demokrat ini.

Taliban klaim menguasai perbatasan 

Para milisi Taliban telah menggandakan aktivitas saat pasukan Amerika Serikat (AS) ditarik dari Afghanistan.Taliban pada Rabu (14/7) mengumumkan bahwa mereka telah menguasai perbatasan internasional Wesh dengan Pakistan.

"Mujahidin [Taliban] telah merebut kota perbatasan penting bernama Wesh di Kandahar. Dengan ini, jalan penting antara [Spin] Boldak dan Chaman dan Kandahar telah berada di bawah kendali Mujahidin," kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dikutip dari SputnikNews.

Sementara itu, mengutip sumber keamanan Pakistan, bendera Taliban dikibarkan di persimpangan. "Taliban telah menguasai sisi Afghanistan dari penyeberangan perbatasan Chaman-Spin Boldak. Mereka telah mengibarkan bendera mereka dan mencopot bendera Afghanistan," sumber tersebut mengeklaim.

Menyikapi berita tersebut, Pemerintah Afghanistan mengatakan bahwa pasukannya telah mengusir para milisi dari perbatasan. Namun, Taliban diyakini maju di berbagai bagian negara itu ketika militer AS dan sekutu mereka meninggalkan Afghanistan.

Menurut beberapa laporan, hingga 80 persen wilayah Afghanistan telah jatuh di bawah kendali Taliban. Laporan Long War Journal, Taliban saat ini menguasai 212 distrik di Afghanistan, sementara pemerintah hanya menguasai 70 distrik.

Presiden AS Joe Biden menyatakan bahwa pasukan AS telah mencapai tujuan dan pasukan secara resmi akan selesai menarik diri dari misi pada tanggal 31 Agustus. Biden menegaskan bahwa hanya orang Afghanistan sendiri yang dapat memutuskan masa depan negara mereka.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat