Lifter putri Indonesia Windy Cantika Aisah (kanan) melakukan angkatan saat sesi latihan disaksikan CdM Kontingen Indonesia Rosan Roeslani (tengah) dan Kepala Pelatih Angkat Besi Dirja Wihardja (kiri) di Arena Angkat Besi Olimpiade Tokyo 2020, Tokyo Intern | ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Olahraga

Tim Angkat Besi Sumbang Medali Perdana

Khusus di cabor angkat besi, Indonesia menurunkan lima lifter.

JAKARTA — Indonesia melalui lifter putri, Windya Cantika Aisah di kelas 49 kilogram berhasil meraih medali perunggu. Raihan ini menjadi medali pertama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Meskipun di kelas tersebut terdapat para lifter tangguh seperti Hou Zhihui dari China, Saikhom Mirabai Chanu (India), dan Jourdan Delacruz (AS), Windy tetap mampu kibarkan Merah Putih.

"SELAMAT! Medali Pertama Indonesia diraih oleh lifter muda Windy Cantika Aisah @windycantika11 yang berhasil memperoleh Medali Perunggu pada cabang olahraga Angkat Besi dengan total angkatan 194kg (Snatch 84kg, Clean and Jerk 110kg)," demikian dikutip dari akun Instagram Kemenpora, Sabtu (24/7).

Anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang juga Menteri BUMN Erick Thohir menyambut positif raihan medali ini. Erick menginginkan rakyat Indonesia terus menyemangati perjuangan para duta olahraga nasional yang tengah berlaga di Olimpiade Tokyo 2020. 

"Tradisi medali Olimpiade di cabang angkat besi tak pernah putus sejak Olimpiade Sydney 2000. Hal itu tercapai melalui pembinaan dan regenerasi yang terjaga. Mari kita doakan tradisi ini tetap bertahan di Olimpiade Tokyo karena Indonesia memiliki kualitas lifter-lifter yang mendunia," ungkap Erick, Sabtu (24/7).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kemenpora RI (kemenpora)

Cabang olahraga (cabor) angkat besi turut mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia dalam beberapa dekade terakhir, selain bulu tangkis, menembak, dan panahan tentunya. Kini Olimpiade 2020 di Tokyo mulai berlangsung sejak 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.

Sebanyak 28 atlet Merah Putih bertarung di sana. Khusus di cabor angkat besi, Indonesia menurunkan lima lifter. Yakni Eko Yuli Irawan di kelas 62 kilogram putra, Deni (67 kg putra), Rahmad Erwin Abdullah (73 kg putra). Kemudian Windy Cantika Aisah (49 kg putri) serta Nurul Akmal di kelas +87 kg putri.

"Alhamdulillah atlet semua sehat. Windy Cantika kemarin latihan terakhir," kata salah satu pelatih cabor tersebut, Dirdja Wihardja, lewat pesan singkat kepada Republika, Jumat (23/7).

Dirdja sedang fokus menangani anak asuhnya. Dirdja mengirimkan jadwal perebutan medali para lifter ini. Semua bertanding di Tokyo International Forum, Jepang.

Windy Cantika tampil perdana. Peraih emas SEA Games 2019 itu bertanding pada Sabtu (24/7) pukul 11.50 WIB. Berikutnya, barulah Eko Yuli turun gunung. Andalan Tanah Air ini bertanding pada Ahad (25/7) siang, sekitar pukul 13.50 WIB. Empat jam kemudian, Deni berlaga.

Eko yang sudah mantap di kelas 62 kg meraih perak. Di event lain, sang jawara merupakan peraih emas Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang dan Kejuaraan Dunia 2018 di Ashgabat, Turkmenistan. Eko turut mengoleksi lima medali medas dan satu perak di SEA Games.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Olimpiade Tokyo 2020 (olimpiadetokyo2020.id)

Windi Cantika berpeluang menorehkan prestasi mentereng di Tokyo sudah diprediksi sebelumnya. Atlet 19 tahun ini meraih emas di SEA Games 2019 di Filipina. Saat itu, ia memecahkan rekor dunia dengan total angkatan 190 kg. Perinciannya, dari snatch (86 kg) serta clean and jerk (104 kg).

Windi juga menjadi yang terbaik di Kejuaraan Dunia Junior, di Tashkent, Uzbekistan. Ajang ini berlangsung pada 23 hingga 31 Mei 2021, baru beberapa bulan lalu. Saat itu total angkatannya mencapai 191 kg.

Selanjutnya ada Rahmad dengan bekal medali emas di SEA Games Filipina serta menjadi pemenang di Kejuaraan Asia Junior, di Tashkent 2020, dan Pyongyang 2019. Tentunya Deni serta Nurul juga berupaya memberikan yang terbaik bagi Indonesia di Negeri Matahari Terbit.

Erick Thohir menambahkan, dirinya memahami tantangan kali ini terasa lebih berat. Atlet-atlet tersebut mempersiapkan diri di tengah pandemi Covid-19. Namun, ia optimistis fokus Eko Yuli dan rekan-rekan terjaga dengan baik. "Jaga kesehatan dan tunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang punya prestasi tinggi di olahraga dunia," ujar dia memberi pesan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by WindyCantikaAisah

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat