Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok ke arah lawannya asal Malaysia Cheam June Wei dalam pertandingan babak final Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020 di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina, Minggu (16/ | ANTARA

Olahraga

Melirik Kans Anthony dan Jonatan di Olimpiade

Anthony dan Jonatan masuk daftar unggulan pebulu tangkis tunggal putra di Tokyo.

TOKYO — Badminton World Federation (BWF) sudah menetapkan sejumlah pebulu tangkis tunggal putra sebagai unggulan di Olimpiade Tokyo 2020. Ada nama wakil Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, terselip di antara atlet-atlet papan atas dunia itu.

Jonatan dan Anthony berdiri bersama Kento Momota (Jepang), Viktor Axelsen (Denmark), Anders Antonsen (Denmark), dan Chen Long (Cina) dalam barisan unggulan Olimpiade Tokyo, berdasarkan rekam jejak dan prestasi masing-masing atlet sepanjang kualifikasi.

Ini menjadi pertanda bahwa Indonesia bukanlah negeri kerdil di hajatan olahraga terbesar sejagat itu. Setidaknya dalam bulu tangkis, Indonesia sudah lebih dari layak menjadi perhitungan para pesaingnya.

Meski demikian, Anthony dan Jojo, begitu Jonathan biasa disapa, tidak boleh pongah melangkahkan kaki di arena karena ada beberapa nama lain yang diprediksi bakal menjadi kuda hitam selama Olimpiade berlangsung. Sebut saja wakil Malaysia, Lee Zii Jia, yang berstatus juara All England 2021 setelah mengalahkan Axelsen di final. Target medali emas bagi pebulu tangkis peringkat delapan dunia itu bukanlah angan-angan belaka.

Kemudian ada dua wakil Taiwan, Chou Tien Chen dan Wang Tzu Wei. Keduanya sama-sama berada di urutan 10 besar dunia. Chou Tien Chen bahkan kini menduduki ranking keempat peringkat BWF.

Di ronde pertama, Jonatan akan menghadapi Aram Mahmoud, wakil dari Refugee Olympic Team, kelompok bentukan panitia Olimpiade terhadap atlet yang berasal dari negara-negara rawan konflik, pada Sabtu (24/7) pukul 09.00 WIB. Sementara Anthony akan melawan Gergely Krausz dari Hungaria di partai pembuka pada pukul 11.20 WIB.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan wakil terbanyak di nomor tunggal putra. Meski di atas kertas Jonathan dan Anthony diprediksi bakal melalui babak penyisihan dengan mudah, keduanya harus tetap waspada.

Anthony pun tidak ingin terpaku pada statistik di atas kertas terhadap lawan yang akan dihadapi. Pemain usia 24 tahun ini memilih berusaha tampil maksimal di setiap pertandingan.

"Tetap dari awal saya tidak mau lihat siapa lawannya. Fokus dan maksimal saja untuk persiapan jelang pertandingan dan saat pertandingan," kata Anthony seperti dikutip laman Djarumbadminton pekan ini.

Anthony enggan memusingkan peta persaingan di babak 16 besar. Menurut dia, kejutan bisa saja muncul sejak babak penyisihan karena turnamen sebesar Olimpiade sangat sulit diprediksi. "Jangankan Olimpiade, di turnamen biasa pun sering pemain yang peringkatnya lebih rendah bisa mengalahkan unggulan," katanya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Badminton Indonesia (badminton.ina)

Jebolan akademi SGS PLN Bandung itu juga mewaspadai persaingan dari wakil-wakil negara lain yang mungkin bakal dominan di nomor tunggal putra. Lawan seperti Axelsen, Antonsen, hingga Lee Zii Jia akan menjadi momok tersendiri bagi Anthony.

"Persaingan di tunggal putra akan ramai. Semua merata kekuatannya, apalagi saat sudah masuk babak gugur karena unggulan bertemu unggulan. Siapa yang lebih siap dan tak kehilangan fokus yang akan menang," katanya menegaskan.

Sementara bagi Jojo, Olimpiade Tokyo dapat menjadi ajang bagi atlet asal Jakarta itu untuk menyamai rekor milik Taufik Hidayat di Olimpiade. Taufik menjadi sorotan ketika menyabet medali emas Olimpiade Athena 2004 plus medali Asian Games 2002.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Badminton Indonesia (badminton.ina)

Jojo yang sudah mempersembahkan medali emas di Asian Games 2018, berkesempatan menggoreskan prestasi yang sama di Olimpiade. Namun, atlet berusia 23 tahun itu perlu berusaha ekstra keras mengingat persaingan akan lebih berat.

Jojo tergabung dalam Grup G bersama Loh Kean Yew dari Singapura dan Aram Mahmoud dari tim Refugee Olympic. Jojo sudah berpengalaman bersua Loh Kean Yew dan memenangkan seluruh laga dari pertemuan itu. Meski di atas kertas lebih unggul, Jojo diharapkan bisa fokus menyabet kemenangan satu per satu demi lolos ke babak 16 besar.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat