Penampakan sepinya jalan akibat lockdown di Sidi Bou Said, Tunisia, 13 Mei 2021 lalu. | EPA/MOHAMED MESSARA

Internasional

Gara-Gara Covid-19, Menkes Tunisia Dipecat

PM Tunisia memecat Menkes Faouzi Mehdi saat negara itu menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

TUNIS – Perdana Menteri Tunisia Hichem Mechichi memecat Menteri Kesehatan Faouzi Mehdi pada Selasa (20/7). Hal itu dilakukan saat negara tersebut menghadapi lonjakan kasus Covid-19.

Dilaporkan Anadolu Agency, kantor Mechichi mengumumkan pemecatan itu lewat keterangan tertulis. Namun, tak disebutkan perihal alasan di balik pemberhentian Mehdi. Untuk sementara, posisi menteri kesehatan bakal diisi oleh Menteri Sosial Tunisia Mohamed Trabelsi.

Pekan lalu, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) mengumumkan sumbangan vaksin Covid-19 ke Tunisia. Pada 13 Juli, UEA mengirim setengah juta dosis vaksin ke Tunisia. 

“Respons mendesak ini datang sejalan dengan arahan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, untuk meningkatkan kondisi kesehatan rakyat Tunisia selama pandemi,” kata kantor berita UEA, Emirates News Agency, dalam laporannya.

Kasus India

Dalam perkembangan terpisah, sebuah studi memperkirakan bahwa angka kematian karena Covid-19 di India 10 kali lipat lebih tinggi dari jumlah resmi yang dilaporkan. Laman Aljazirah pada Rabu (21/7) menyebutkan, laporan studi yang dirilis Selasa itu memperkirakan ada kesenjatangan antara jumlah kematian yang tercatat dan yang diperkirakan.

Angka kematian yang resmi tercatat lebih dari 414 ribu orang sedangkan perkiraan tim peneliti yaitu antara 3 juta hingga 4,7 juta orang pada kurun waktu awal pandemi Januari 2020 hingga Juni 2021. Laporan diterbitkan oleh mantan kepala penasihat ekonomi pemerintah India Arvind Subramanian dan dua peneliti lain di Pusat Pengembangan Global dan Harvard University.

"Kematian yang sebenarnya mungkin mencapai jutaan, bukan ratusan ribu, yang membuat ini bisa dibilang sebagai tragedi kemanusiaan terburuk di India sejak Pemisahan dan Kemerdekaan," kata laporan itu seperti dikutip laman Aljazirah.

Laporan korban dampak virus India menggunakan tiga metode perhitungan. Ketiga metode itu adalah menggunakan data dari sistem pencatatan sipil yang mencatat kelahiran dan kematian di tujuh negara bagian, tes darah yang menunjukkan prevalensi virus di India bersama dengan tingkat kematian global Covid-19, dan survei ekonomi hampir 900 ribu orang dilakukan tiga kali setahun. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat