Pekerja kesehatan menyiapkan suntikan vaksin Covid-19 buatan Sinovac di Banda Aceh, Kamis (15/7). | EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK

Nasional

Cina Utamakan Vaksin untuk Indonesia

Kerja sama pengadaan vaksin antara Indonesia dan Cina terus berlanjut.

JAKARTA – Kerja sama pengadaan vaksin antara Indonesia dan Cina terus berlanjut. Cina mengedepankan Indonesia sebagai negara penerima vaksin dari negaranya.

"Kerja sama vaksin Cina-Indonesia selalu berjalan lebih cepat dibandingkan negara lain di kawasan," ujar Duta Besar (Dubes) Cina untuk Indonesia, Xiao Qian, dalam press briefing secara virtual, Kamis (15/7). "Kedua negara secara aktif mendorong uji klinis, pembelian komersial, kerja sama produksi dan transfer teknologi vaksin, bersama melawan nasionalisme vaksin dan 'celah vaksin'."

Dubes Qian menyebutkan, Cina telah mengekspor 16 batch vaksin Sinovac dan Sinopharm dengan jumlah 6,4 juta vaksin siap dipakai serta 115,5 juta vaksin setengah jadi ke Indonesia demi membantu vaksinasi nasional RI. Sementara untuk vaksin Cansino, Dubes mengatakan tengah mendiskusikan pembelian.

Kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia juga menjadi perhatian Cina. Dubes mengatakan, pemerintahnya sangat memperhatikan hal tersebut. "Kami yakin bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, rakyat Indonesia pasti akan menang melawan pandemi dan kembali ke jalan perkembangannya," ujar Dubes Qian.

Dia menegaskan, Cina akan terus memberikan dukungan dan bantuan semampu negara tersebut. Selain vaksin, Cina memberikan bantuan alat serta alat-alat medis untuk penanganan pandemi di Indonesia.

Termasuk memperdalam kerja sama kedua negara dalam seluruh rantai industri vaksin berupa penelitian, pembelian, produksi, distribusi dan lain-lain. "Cina akan membantu Indonesia membangun pusat produksi vaksin di kawasan, memberikan kontribusi yang lebih besar dalam penanganan pandemi Indonesia," tuturnya.

Sinovac ampuh

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito, menyampaikan, studi ilmiah sudah membuktikan apapun merek vaksin Covid-19 memiliki kemampuan untuk meredam tingkat keparahan gejala Covid-19. Sinovac juga secara ilmiah sudah terbukti memiliki kemampuan tersebut.

"Dalam hal ini WHO menyatakan bahwa keberadaan vaksin Covid-19 masih penting terutama dalam meminimalisir gejala yang ditimbulkan," kata Wiku dalam keterangan pers, Kamis (15/7).

Wiku juga mengutip hasil penelitian kohor terhadap 1,8 juta genome virus Covid-19 dari 183 negara di seluruh dunia. Penelitian tersebut membuktikan bahwa pasien yang sudah mendapat suntikan vaksin dan kemudian terkonfirmasi positif Covid-19, memperlihatkan adanya penurunan peluang mutasi.

"Artinya vaksinasi juga berperan penting dalam meminimalisir munculnya varian baru," kata Wiku.

Wiku mengakui bahwa pemerintah berencana menambah satu dosis suntikan lagi untuk para tenaga kesehatan, yakni dengan vaksin Moderna dari Amerika Serikat. Dosis booster alias penguat diharapkan mampu meningkatkan imunitas para nakes terhadap penularan Covid-19.

"Tapi bagi masyarakat umum, saat ini dua kali dosis vaksin sudah sangat cukup untuk membentuk kekebalan individu. Karena study ilmiah menunjukkan rata-rata antibodi pada populasi dapat bertahan dalam jangka waktu bulanan bahkan tahunan," kata Wiku.

Terlepas dari rencana pemberian dosis ketiga kepada nakes, Wiku menambahkan, pemerintah tetap mengebut program vaksinasi dosis pertama kepada 181,5 juta penduduk Indonesia. Angka ini adalah jumlah minimal penduduk yang harus divaksinasi demi membentuk kekebalan kelompok secara nasional.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat