Kerumunan warga di Mumbai, India. (ilustrasi) | EPA-EFE/DIVYAKANT SOLANKI

Kisah Mancanegara

Bayi India Ini Dua Kali Diculik

Dua bulan setelah putra mereka kembali bayi itu hilang lagi.

OLEH LINTAR SATRIA

Bayi seorang upah buruh harian di India yang baru dua bulan sudah dua kali diculik. Kekagetan ibunya, yang berusia 25 tahun, belum pulih setelah bayinya diculik dua kali dalam dua bulan.

"Saya tidak akan membiarkan anak saya lepas dari pandangan saya lagi," kata Meena Wadi, buruh miskin yang tinggal di Kota Gandhinagar, Gujarat, seperti dikutip BBC, Kamis (15/7).

Meena mengatakan, ia didatangi perempuan yang mengaku perawat di rumah sakit tempatnya melahirkan. Menurut si perawat, bayi Meena harus divaksin. Meena pun pergi ke rumah sakit ditemani si perawat.

Si perawat kemudian meminta bayi Meena untuk difoto. Namun, si perawat tak kunjung kembali.

"Mendengar tangisan saya, petugas keamanan bertanya apa yang terjadi, saya beritahu mereka, mereka menelpon polisi," kata Meena.

Kementerian Perempuan dan Pertumbuhan Anak India mengatakan tahun lalu lebih 43 ribu anak dilaporkan hilang. Data Pemerintah Gujarat menunjukkan setiap tahun ada sekitar 3.500 laporan anak hilang.

 
Kementerian Perempuan dan Pertumbuhan Anak India mengatakan tahun lalu lebih 43 ribu anak dilaporkan hilang. 
 
 

Aktivis anak mengatakan angka sebenarnya lebih tinggi lagi karena jarang kasus anak hilang yang tercatat. Tetapi Meena dan suaminya Kanu segera melapor ke polisi.

"Meena tidak tahu apa pun tentang perempuan itu, bahkan tidak namanya, ia tidak dapat menggambarkannya," kata inspektur polisi HP Zala yang memimpin penyelidikan kasus Meena.

Zala dan timnya pun memeriksa rekaman CCTV yang terpasang di sekitar rumah sakit. Mereka menemukan petunjuk pertama.

Setelah bertanya pada hampir 500 tukang becak, mereka menyusun potongan peristiwa yang mungkin terjadi. Polisi menelusuri petunjuk yang membawa mereka dari satu desa ke desa lain.

Pencarian panjang mereka sampai pada seorang bayi. Tes DNA mengkonfirmasi anak tersebut bayi milik Meena. Rupanya, sang penculik melakukan aksinya untuk menjebak orang yang dibencinya. Meena dan Kanu pun sangat senang putra mereka dapat pulang dalam waktu singkat.

Tapi pada 9 Juni, dua bulan setelah putra mereka kembali bayi itu hilang lagi. Meena sedang mengumpulkan sampah saat bayinya tidur di bawah pohon. Saat kembali bayinya sudah tidak ada di dalam ayunan.

Zala terkejut saat ia melihat Meena dan Kanu kembali ke kantor polisi. Inspektur itu dan timnya pun kembali memeriksa rekaman CCTV yang mungkin memberi mereka petunjuk.

Berkat mengikuti petunjuk yang ditemukan, Zala dan timnya akhirnya menggerebek sebuah rumah. Bayi Meena ada di dalam rumah tersebut. Pelakunya adalah suami dan istri yang kini sudah ditahan. Mereka mengaku menculik bayi Meena karena tidak memiliki anak.

"Ia pernah bekerja di sebuah lokasi pembangunan bersama suami Meena. Ketika ia mengetahui tentang bayi itu, ia berencana untuk menculiknya," kata Zala.

Empat hari kemudian Meena kembali disatukan dengan putranya. Kini polisi rutin mengunjungi keluarga itu untuk memeriksa putranya. Meena mengatakan polisi membawakan hadiah dan bermain bersama bayinya. "Polisi malah lebih mencintainya daripada kami," kata Meena.

Zala tidak membantah hal tersebut. "Kami tidak akan membiarkan bayi itu lepas dari pandangan kami," katanya. 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat