Pemanfaatan 6G untuk optimalisasi kecerdasan buatan. | Dok Oppo Indonesia

Inovasi

Mengintip Lahirnya Teknologi 6G

Penerapan 6G secara komersial akan dimulai pada 2035. 

Perkembangan teknologi memang tak bisa berhenti. Apabila dalam beberapa tahun belakangan, teknologi jaringan geberasi kelima (5G) makin populer diperkenalkan. 

Beberapa operator telekomunikasi di Tanah Air pun sudah mulai melakukan komersialisasi. Kini, benih-benih awal lahirnya jaringan generasi keenam (6G) juga sudah mulai ditebar. 

Pada Rabu (14/7), Oppo Research Institute resmi merilis "6G AI-Cube Intelligent Networking" yang merupakan white paper rencana pengembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI. Sebagai salah satu pelopor teknologi yang percaya pada kemampuan AI terhadap pembangunan jaringan 6G. 

White paper ini akan membahas visi yang lebih rinci mengenai rancangan jaringan komunikasi di masa depan. Saat ini, Oppo telah membentuk tim pra-penelitian untuk melakukan studi awal terkait layanan berbasis 6G dan persyaratannya. 

Termasuk di dalamnya, teknologi utama, dan fitur sistem yang akan digunakan dalam 6G. Chief Creative Officer Oppo Indonesia, Patrick Owen menjelaskan, Oppo meyakini, teknologi 6G akan mengubah cara orang berinteraksi dengan AI dan memanfaatkannya sebagai teknologi yang dapat digunakan oleh semua orang,” ujarnya. 

Menurut Owen, dengan penerapan teknologi 6G, perangkat cerdas akan menggunakan AI untuk mengunduh dan menerapkan algoritma dalam menjalankan berbagai fungsi. Sehingga menghadirkan pengalaman baru yang lebih luas bagi para pengguna. 

Dalam waktu yang bersamaan, AI juga akan mengumpulkan data untuk pengembangan AI model yang berkelanjutan. Contoh penerapan AI adalah dalam pengembangan kendaraan tanpa pengemudi. Teknologi 6G akan menerapkan algoritme AI dengan tepat dan memungkinkan koneksi komunikasi yang optimal berdasarkan lokasi dan lingkungan fisik kendaraan, misalnya waktu dan cuaca. 

Kendaraan akan secara otomatis mengunduh dan menjalankan algoritme AI yang telah dimiliki oleh kendaraan dan perangkat lain yang sudah ada. Hal ini memungkinkan kendaraan dapat memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang selama perjalanan.

photo
Pengenalan jaringan 6G (Ilustrasi) - (Dok Oppo Indonesia)

Senada, Oppo Chief 5G Scientist, Henry Tang mengungkapkan, perkembangan teknologi haruslah berorientasi pada masa depan. “Teknologi mobile communication telah berkembang cukup pesat selama satu dekade terakhir. Penerapan teknologi komunikasi yang supercangih seperti ini diharapkan akan dimulai pada 2025,” ujarnya. 

Sementara untuk penerapannya, lanjut dia, secara komersial diperkirakan akan dimulai pada 2035. Melihat ke depan hingga 2035, Oppo mengharapkan jumlah perangkat yang memanfaatkan teknologi AI di dunia ini akan jauh melebihi jumlah populasi manusia. 

Oleh karena itu, teknologi 6G sebagai teknologi komunikasi masa depan harus mampu memenuhi kebutuhan manusia dan mendukung fungsi AI lainnya. Arsitektur unik yang disempurnakan dengan AI ini akan mampu meningkatkan fungsionalitas dan kemampuan jaringan. Sehingga dapat secara otomatis mengoptimalkan diri, bekerja secara otonom dan dinamis, serta mendistribusikan resources secara cerdas.

Sebagai permulaan, Oppo akan terus melakukan pra-penelitian terkait teknologi 6G yang akan membantu pembentukan standar 6G secara global dalam waktu dekat. 

 
Penerapan 6G memungkinkan perangkat cerdas menggunakan AI untuk mengunduh dan menerapkan algoritma dalam menjalankan berbagai fungsi.
 
 

 

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat