Novak Djokovic of Serbia hits a backhand during his quarter-final match against Matteo Berrettini of Italy at the French Open tennis tournament at Roland Garros in Paris, France, 09 June 2021. | EPA/YOAN VALAT

Olahraga

Novak Djokovic di Ambang Rekor

Novak Djokovic tidak mau berhenti sampai di sini.

WIMBLEDON — Novak Djokovic menegaskan statusnya sebagai salah satu atlet terbaik sepanjang sejarah tenis profesional. Setelah menjuarai Australia Open dan French Open tahun ini, Djokovic melengkapinya dengan trofi tunggal putra Wimbledon 2021.

Petenis asal Serbia itu menaklukkan unggulan ketujuh Wimbledon 2021, Matteo Berrettini, lewat kemenangan empat set, 6-7(4-7), 6-4, 6-4, 6-3, di lapangan Center Court, Wimbledon, Ahad (11/7).

Ini menjadi gelar keenam Djokovic di arena lapangan rumput Wimbledon. Namun, prestasi di Wimbledon 2021 ini rasanya akan lebih diingat sebagai titik acuan pengakuan Djokovic sebagai salah satu petenis pria terbaik sepanjang masa.

Trofi Wimbledon 2021 ini merupakan gelar juara Grand Slam ke-20 milik Nole, panggilannya. Dengan torehan ini, Djokovic menyamai rekor Roger Federer dan Rafael Nadal sebagai petenis pria dengan koleksi trofi Grand Slam terbanyak.

Jelas, Djokovic tidak mau berhenti sampai di sini. Persaingannya dengan Federer dan Nadal justru semakin membuatnya terpacu untuk bisa melampaui dua pesaingnya tersebut. "Mereka petenis terpenting dan terberat yang saya pernah hadapi. Karena mereka, saya berada di dini," ujar Djokovic seperti dikutip the Guardian, Senin (12/7).

Djokovic memiliki berpeluang besar untuk melewati torehan rekor Federer dan Nadal tersebut tahun ini. Grand Slam US Open menanti pada akhir Agustus hingga awal September. Jika berjaya di USTA Billie Jean King National Tennis Center nanti, Djokovic akan menegaskan status sebagai petenis pria dengan gelar Grand Slam terbanyak.

Tidak berhenti sampai di situ, Djokovic akan menyamai rekor salah satu legenda tenis profesional, Rod Laver, yang mampu menjuarai empat turnamen Grand Slam dalam satu tahun kalender pada era turnamen terbuka. Sebelumnya, rekor itu ditorehkan Laver pada 1969.

Masih ada satu lagi rekor yang bisa ia catatkan, yakni Golden Slam. Belum ada petenis putra yang bisa menyapu bersih empat gelar Grand Dlam dalam setahun ditambah meraih emas Olimpiade. Hanya, Nole mengaku belum bisa memutuskan apakah akan tampil di Tokyo nanti. “Peluangnya masih 50-50,” kata dia soal bermain di Olimpiade Tokyo.

Nole enggan terjebak dalam perdebatan soal siapa petenis pria terbaik sepanjang masa. Mengingat persaingan masa lalu serta teknologi raket yang berkembang dinilainya sangat berpengaruh bagi atlet. Akan tetapi, ia menganggap dirinya petenis terbaik. “Saya percaya saya yang terbaik. Jika tidak, saya tidak akan berbicara dengan percaya diri tentang memenangi Grand Slam dan membuat sejarah," kata Djokovic.

Kepercayaan diri dan momentum kemenangan di tiga turnamen Grand Slam sebelumnya akan menjadi modal terbesar Djokovic di US Open 2021. Ia merasa berada dalam kondisi terbaik sepanjang kariernya.

“Dalam 10 tahun terakhir, perjalanan karier saya begitu luar biasa. Namun, ini tidak berhenti sampai di sini,'' ujar sosok yang masih memegang rekor waktu terlama sebagai petenis nomor satu dunia, yakni selama 328 pekan tersebut.

Sejak 2011, prestasi Djokovic terus meroket dengan total 19 gelar juara Grand Slam. Djokovic pun berhasil menjadi yang terbaik dalam tujuh dari delapan partai final Grand Slam terakhirnya. Satu-satunya kekalahan Djokovic selama periode tersebut, yakni saat menyerah di tangan Nadal pada final French Open tahun lalu.

Sebagai gambaran, saat Djokovic merengkuh gelar Grand Slam pertamanya pada 2008, Federer telah mengoleksi 12 gelar juara Grand Slam. Kini, Djokovic telah menyamai koleksi trofi Grand Slam milik Federer dan agaknya belum akan berhenti untuk terus mencatatkan sejarah di dunia tenis profesional.

Mantan petenis asal Amerika Serikat, John McEnroe, pun memiliki penilaian tersendiri terkait peluang Djokovic tersebut. Ia menilai Nole menunjukkan permainan yang jauh lebih baik sepanjang karier profesionalnya. “Saya kira, setidaknya dia bisa meraih empat atau lima gelar juara lagi,” katanya.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat