Polisi berjaga di lukisan mural mendiang Jovenel Moise, di Port-au-Prince, Haiti, Rabu (7/7/2021). | AP/Joseph Odelyn

Internasional

Moise, Petani Pisang yang Jadi Presiden

Ia menugaskan geng-geng bersenjata untuk meneror para pengkritiknya.

OLEH KAMRAN DIKARMA

Mendiang Presiden Haiti Jovenel Moise tidak bisa disebut sebagai presiden yang demokratis. Masa kekuasaannya bahkan dinodai permainan kekuasaan. Kekuasaan itu akhirnya berakhir ketika ia dibunuh 7 Juli lalu.

Siapakah Moise?

Laman the Guardian edisi Selasa (12/7) menyebutkan, Moise lahir di Trou-du-Nord pada 26 Juni 1968. Ia adalah putra dari Lucia Bruno dan Tienne Moise. Lucia merupakan seorang penjahit dan pedagang.

Sementara Tienne adalah seorang mekanik dan petani. Saat itu Haiti sudah 11 tahun memasuki kediktatoran brutal Francois Duvalier atau kerap disapa Papa Doc yang didukung Amerika Serikat (AS).

photo
Tersangka pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise diborgol selepas ditangkap di Port-au-Prince, Haiti, Kamis (8/7/2021). - (AP/Jean Marc Hervé Abélard)

Untuk mencari kehidupan yang lebih baik, keluarga Moise pindah ke ibu kota Port-au-Prince pada 1974. Kepindahannya terjadi tiga tahun setelah putra Papa Doc yang masih berusia 19 tahun, Jean-Claude Duvalier atau dikenal Baby Doc, menggantikan ayahnya sebagai presiden.

Moise memasuki Universitas Quiquesya untuk belajar ilmu politik pada 1986. Kala itu pemberontakan rakyat baru saja menggulingkan Baby Doc.

Hal itu memungkinkan orang-orang buangan, termasuk Rene Preval, kembali ke Haiti. Preval adalah satu-satunya presiden Haiti yang terpilih secara demokratis. Ia memerintah selama dua periode, yakni 1996-2001 dan 2006-2011.

Pada 1996, Moise menikahi teman sekelasnya, Martine Joseph. Pasangan ini kemudian pindah ke Port-de-Paix. Di sanalah Moise mulai membuka usaha pertamanya di bidang perbengkelan, JOMAR Auto Parts. Dalam kurun waktu 20 tahun berikutnya, Moise membangun bisnisnya dan memiliki perkebunan pisang.

Moise memiliki berbagai bidang usaha, mulai dari pabrik air, panel surya, dan perkebunan pisang seluas 10 hektare di Nord-Quest. Hal itu membuatnya mendapatkan reputasi di lingkungan agrobisnis dan politik Haiti. Moise pun memiliki koneksi dengan presiden Haiti sebelumnya, Michel Martelly.

Koneksi tersebut yang membuat Martelly memilih Moise pada 2015 sebagai penggantinya dan kandidat untuk partai Haitian Tèt Kale. Namun, pemilu tahun itu dibatalkan karena penipuan dan kekerasan yang mencegah hampir 80 persen warga Haiti untuk memilih. Tahun berikutnya, Moise memenangkan pemilu yang tertunda dengan hanya memperoleh 600 ribu suara.

Moise resmi menjabat sebagai presiden pada 2017. Kala itu Haiti, yang merupakan negara termiskin di Amerika, masih berusaha pulih dari gempa dahsyat 2010 dan badai Matthew.

photo
Warga berunjuk rasa di Port-au-Prince, Haiti, Kamis (8/7/2021) meminta tersangka pembunuh Presiden Haiti Jovenel Moise diserahkan untuk dihakimi massa. - (AP/Joseph Odelyn)

Di bawah kepresidenan Moise, kehidupan warga Haiti semakin memburuk. Pengangguran meluas dan inflasi melonjak. Bahan makanan serta bahan bakar pun langka.

Di tengah keterpurukan, muncul laporan tentang penggelapan dana miliaran dolar oleh para pejabat pemerintah dari proyek pembelian bahan bakar murah Venezuela. Kesepakatan itu dikenal dengan Petrocaribe. Laporan lebih lanjut mengaitkan dua perusahaan milik Moise dengan penyalahgunaan dua miliar dolar AS dari dana tersebut.

Moise membantah melakukan kesalahan. Dalam sebuah langkah yang dilihat oleh para pengkritiknya sebagai pembalasan, ia menangguhkan dua pertiga senat yang menuduhnya, serta semua 119 anggota majelis deputi pada tahun 2020, dengan. Moise berdalih mandat mereka telah berakhir setelah ia gagal menyelenggarakan pemilihan legislatif pada 2019.

Ketika warga Haiti turun ke jalan untuk melakukan protes, Moise mengambil tindakan yang ekstrem. Ia menugaskan geng-geng bersenjata untuk meneror para pengkritiknya.

Serangkaian serangan dan pembunuhan terhadi, termasuk pembantaian La Saline. Peristiwa berdarah itu mendorong pemerintahan mantan presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menjatuhkan sanksi terhadap tiga antek Moise.

Kisah gelap Moise masih panjang. Namun, langkahnya terhenti pada 7 Juli, dengan berondongan peluru. Kendati para pelaku telah tertangkap, motif dan dalang di balik aksi tersebut belum terungkap.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat