Ustaz Dr Amir Faishol Fath | Republika

Khazanah

Cukuplah Allah Sebagai Tempat Berlindung

Siapa yang ingin merasakan indah bergabung dengan Allah SWT, biasakanlah selalu membaca Alquran.

DIASUH OLEH USTAZ DR AMIR FAISHOL FATH; Pakar Tafsir Alquran, Dai Nasional, CEO Fath Institute

Dalam batas kehambaan yang serbalemah dan tidak berdaya kita diajarkan mengucapkan “Laa hawla wa laa quwwata illaa billahil aliyyil adzhim” (Tidak ada daya dan upaya kecuali hanya dengan Allah yang Mahatinggi dan Mahaagung).

Bacaan ini menjadi zikir yang dibaca berulang-ulang agar tertancap dalam hati. Begitulah cara agama menanamkan iman. Dengan pengulangan agar sesuatu yang tadinya labil menjadi mantap. Agama hadir untuk menguatkan pengulangan itu.

Karena itu, dalam Islam tidak ada istilah berhenti shalat, puasa, berzikir, membaca Alquran, dan sebagainya. Apa pun level pencapaian iman seseorang, ia tetap harus selalu menegakkan ibadah ritual yang ditetapkan.

Pengulangan ibadah ritual adalah inti Islam yang Allah turunkan. Semakin sang hamba banyak melakukan ibadah ritual semakin mantap imannya. Tujuannya adalah bagaimana sang hamba naik tingkat mencapai level kesadaran sebagai hamba-Nya, merasa nikmat bersama-Nya, dan hanya bergantung kepada-Nya. Maka, wajar jika kita membaca riwayat bahwa Nabi SAW menegakkan shalat malam sampai bengkak kakinya.

 
Dalam Islam tidak ada istilah berhenti shalat, puasa, berzikir, membaca Alquran, dan sebagainya. Apa pun level pencapaian iman seseorang.
 
 

Suatu hari Nabi bertemu denga Bilal. Lalu bercerita, bahwa ia mendengar suara terompah Bilal di surga. “Apa gerangan yang telah engkau perbuat wahai Bilal?” kata Nabi.

Bilal menjawab: “Aku selalu menjaga wudhu dan selalu melakukan shalat dua rakaat setiap sesudah wudhu.”

Dari cuplikan kedua cerita ini menggambarkan betapa suasana kehidupan bersama Allah di zaman Nabi sangat indah. Di malam hari mereka ahli ibadah dan di siang hari mereka para penunggang kuda yang andal “ruhabanun billalil wa fursaanun bin nahaar.”

Karena itu, hidup mereka tenang. Tidak ada ketenangan kecuali harus selalu bersama Allah SAW. Hindari mencari ketenangan dengan cara yang sia-sia. Sekadar berjalan-jalan, tertawa terbahak-bahak sana-sini, bermain-main dengan HP, menonton yang lucu-lucu.

Itu semua hanyalah pelupa sementara. Namun, tidak akan pernah menyelesaikan masalah kita yang sebenarnya.

 
Orang yang selalu membaca Alquran, ia seperti ngobrol bersama-Nya.
 
 

Alquran hadir untuk membersamai kita. Ia di tangan kita. Terserah kita. Apakah akan dibaca atau diabaikan. Inilah kitab satu-satunya yang akan membantu kita dekat kepada Allah SWT dan merasa bergantung kepada-Nya.

Orang yang selalu membaca Alquran, ia seperti ngobrol bersama-Nya. Para ulama mengatakan, “Man araada an yatakallama ma’allah, fa ‘alaihi bi tilawatil quran (Siapa yang mau berbicara langsung dengan Allah hendaklah ia membaca Alquran)."

Jadi, tidak ada alasan untuk mengatakan “aku stres”. Sebab, semua kesepian sudah bisa diatasi dengan Alquran. Salah satu ibadah yang tidak dibatasi waktu adalah membaca Alquran.

Maka, siapa yang ingin merasakan indah bergabung dengan Allah SWT, biasakanlah untuk selalu membaca Alquran. “Dekati Allah pada saat kamu senang, Allah akan selalu hadir bersamamu saat kamu sedih.” (HR Tirmidzi).

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat