Timnas Brasil dalam sebuah pertandingan. | EPA-EFE/Fernando Bizerra Jr

Olahraga

Ujian Berbeda untuk Brasil si Selecao

Semifinal Brasil melawan Peru menjadi laga berat bagi Brasil.

RIO DE JANEIRO -- Brasil kian dekat dengan pemenuhan ambisi mempertahankan mahkota juara Copa America. Selecao tinggal membutuhkan dua kemenangan lagi untuk memastikan raihan gelar juara Copa America 2021. Perburuan dua kemenangan pamungkas itu akan dimulai Selecao saat menghadapi Peru di partai semifinal Copa America 2021, Selasa (4/7) pagi WIB. 

Selain faktor tuan rumah, laju impresif di sepanjang Copa America 2021 menempatkan Brasil dalam status unggulan di laga yang bakal digelar di Stadion Olympico Nilton Santos, Rio de Janeiro, tersebut. 

Rekor tidak terkalahkan di fase grup dengan torehan tiga kemenangan dan satu hasil imbang berhasil dilengkapi Neymar dan kawan-kawan dengan kemenangan tipis, 1-0, atas Cile di babak perempat final. Menghadapi Peru, Brasil pun memiliki catatan mentereng. Bahkan, kemenangan terakhir atas Los Incas, julukan Peru, berhasil ditorehkan Brasil, kurang dari sebulan yang lalu. 

Ini memang menjadi pertemuan kedua antara kedua tim di sepanjang gelaran Copa America 2021. Kedua tim sempat bertemu di fase penyisihan Grup B. Pada saat itu, Brasil sukses mencukur Peru, 4-0. Tidak berhenti sampai di situ, keberhasilan Brasil merengkuh titel Copa America 2019 juga ditentukan dari kesuksesan membungkam Peru, 3-1, di partai puncak edisi terakhir turnamen internasional tertua sejagat tersebut. 

Total, dari enam pertemuan terakhir dengan Peru, Brasil merengkuh lima kemenangan. Namun, ancaman buat Selecao datang dari pelatih Peru, Ricardo Gareca. Pelatih asal Argentina itu menjanjikan, penampilan berbeda dari anak-anak asuhnya di laga semifinal Copa America 2021. Peru, tutur Gareca, akan melupakan semua memori buruk dalam pertemuan terakhir dengan Selecao. 

''Setiap laga akan berbeda dan memiliki tantangannya masing-masing. Tidak ada waktu buat kami merayakan keberhasilan menyingkirkan Paraguay (di babak perempat final), ada tantangan baru yang harus kami jawab di laga berikutnya. Saya berharap, kami masih bisa memberikan kebahagian buat warga Peru dan kami belum mau berhenti,'' tutur Gareca seperti dilansir El Comercio, Ahad (4/7). 

Sejak kekalahan, 0-4, dari Brasil di laga perdananya di Copa America 2021, Peru memang langsung berbenah. Los Incas pun terbukti mampu bangkit dengan membungkam Kolombia dan Venezuela di lanjutan penyisihan Grup B. Pun dengan keberhasilan menahan imbang Ekuador, 1-1. Peru pun berhak melaju ke fase gugur sebagai runner-up Grup B. 

Kepercayaan diri para penggawa Los Incas kian tebal usai menyingkirkan Paraguay di babak perempat final. Sempat tertinggal lebih dulu dari Paraguay pada menit ke-11, Los mampu Incas bisa berbalik unggul. Namun, pada menit ke-90, Paraguay berhasil menyamakan kedudukan.

Gianluca Lapadula akhirnya melangkah ke babak semifinal usai menang, 4-3, via babak adu penalti. Kepercayaan diri Los Incas ini buntut peningkatan tren performa inilah yang mesti dijawab Brasil di laga semifinal tersebut. Namun, untuk Selecao, ujiannya tidak berhenti sampai di situ. 

Brasil memang unggul dalam aspek rekor pertemuan dengan Peru, tapi Selecao dinilai mulai mengalami penurunan performa. Berbeda saat mengawali turnamen dengan torehan tujuh gol dari dua laga, Brasil hanya bisa mencetak dua gol di dua laga terakhir.

Setelah ditahan imbang Ekuador, 1-1, di laga pamungkas Grup B, Brasil hanya berhasil mencetak satu gol saat melewati adangan Cile di babak perempat final. Gol semata wayang Lucas Paqueta pada awal babak kedua mengantarkan Brasil ke semifinal. Larangan bertanding untuk Gabriel Jesus usai menerima kartu merah di laga kontra Cile menambah pelik kondisi yang dihadapi Brasil.

 
Laga kontra Cile adalah laga yang sulit. Namun, kami telah membuktikan bisa bertahan dan meraih hasil maksimal dalam kondisi apa pun.
NEYMAR
 

Kendati begitu, Neymar menegaskan, Brasil bakal mampu menjawab semua tantangan yang ada, termasuk menjaga catatan kemenangan atas Peru dan kian dekat dengan tangga juara Copa America 2021. "Setiap laga membuat kami semakin kuat. Laga kontra Cile adalah laga yang sulit. Namun, kami telah membuktikan bisa bertahan dan meraih hasil maksimal dalam kondisi apa pun," tutur Neymar seperti dikutip AP, Ahad (4/7). 

Kendati mendapatkan kritik soal produktivitas gol dalam beberapa laga terakhir, Brasil justru memiliki senjata tersendiri. Kinerja pertahanan Selecao justru dinilai terus meningkat. Di lima laga sepanjang Copa America 2021, gawang Brasil hanya kebobolan dua gol. Bahkan, dalam 59 laga terakhir di semua ajang, Brasil sukses mencatatkan clean sheet di 41 laga. Ini tentu menjadi modal tersendiri buat Brasil di laga kontra Peru. 

Sementara, pelatih Brasil, Tite, lebih menyoroti soal buruknya kualitas lapangan di sepanjang gelaran Copa America 2021. Meski sempat didenda akibat kritik kerasnya terhadap penyelenggara Copa America 2021, Tite ternyata tidak kapok. Pelatih berusia 60 tahun itu berharap, CONMEBOL bisa menyediakan kualitas lapangan yang lebih baik di laga semifinal. 

"Tentu saja, saya senang dengan keberhasilan ini karena kami berhasil mengalahkan dua kali juara Copa America (Cile). Namun, saya tidak puas dengan kondisi lapangan. Bahkan, penjaga gawang tidak bisa mengambil tendangan gawang. Saya kembali meminta untuk kondisi lapangan yang lebih baik. Kondisi ini berbahaya, bahkan buat atlet di level paling atas sekalipun," tutur Tite seperti dilansir Depor.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat