Sabar dan shalat dianjurkan untuk mencapai ketenangan batin dan pikiran bagi seorang Muslim. Pasti ada hikmah di balik tiap hal, termasuk fenomena pandemi Covid-19. | DOK REP Putra M Akbar

Khazanah

Hikmah di Balik Pandemi dan Menyikapinya

Pasti ada hikmah di balik tiap hal, termasuk fenomena pandemi Covid-19.

OLEH HASANUL RIZQA

Sudah lebih dari satu tahun pandemi melanda dunia. Hingga tulisan ini dibuat, belum ada tanda-tanda bawah Covid-19 akan hilang.

Di Indonesia, yang terjadi bukanlah meredanya wabah. Persebaran virus Covid-19, dengan pelbagai variannya, justru kian membuat waspada seluruh elemen bangsa.

Sebagai umat Islam, kita meyakini bahwa Allah SWT Mahakuasa atas segala sesuatu. Virus pun termasuk ciptaan-Nya. Dalam Alquran surah Ali Imran ayat 190, Allah berfirman. Artinya, “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal (ulil albaab).”

Pada ayat selanjutnya, terdapat penjelasan mengenai siapa ulil albaab itu. Mereka adalah yang mengakui, tidaklah Allah menciptakan semua ini dengan sia-sia.

Kalau dihubungkan dengan kondisi saat ini, maknanya adalah pasti ada hikmah di balik tiap hal, termasuk fenomena wabah Covid-19. Dengan menyadari itu, kita hendaknya memperbaiki hubungan vertikal dan horizontal sekaligus. Yakni, meningkatkan ketakwaan kepada Allah serta terus berbuat baik dan adil kepada sesama manusia.

photo
ILUSTRASI Dalam menghadapi pandemi Covid-19, ikhtiar juga harus dilakukan. Ini sesuai dengan prinsip Islam. - (DOK ANTARA Ampelsa)

Prasangka Baik

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada-Ku’.” (HR Muslim). Dalam hadis itu, tersirat sebuah ajakan dari Nabi SAW agar umat Islam selalu berupaya dekat dengan Allah SWT. Caranya dengan berbaik sangka (husnudzan) kepada-Nya.

Menanamkan prasangka baik mampu menciptakan pikiran-pikiran positif dalam diri kita. Alhasil, risiko stres insya Allah dapat berkurang. Pandemi telah memicu banyak kesedihan dan kesulitan.

Bagaimanapun, yakinlah bahwa “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” (QS al-Baqarah: 286). Di samping itu, Dia telah menetapkan bahwa “sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.” (QS al-Insyirah: 5).

photo
ILUSTRASI Kaligrafi yang memuat lafaz Allah di sebuah masjid di Iran. Bertawakkal dan berprasangka baik kepada-Nya sangat dianjurkan menurut ajaran Islam. - (DOK WIKIPEDIA)

Sabar dan Shalat

“Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.” Demikian arti dari surah al-Baqarah ayat 153. Firman-Nya itu juga menekankan keutamaan dua hal ini: sabar dan shalat.

Kesabaran akan membuat kita sadar bahwa segalanya adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya. Dalam kondisi tertimpa musibah, misalnya, kita jadi bisa mengontrol emosi sehingga tidak mengeluh dan berputus asa.

Adapun shalat merupakan ibadah yang menjadi tiangnya agama. Dengan shalat secara benar dan tepat waktu, kita dapat mengisi diri dengan energi ketundukan. Kita akan semakin meyakini bahwa diri ini benar-benar membutuhkan pertolongan-Nya, kasih sayang-Nya.

Sunah Nabi

Rasulullah SAW bersabda, “Jika kalian mendengar tentang adanya wabah di suatu negeri, maka janganlah kalian memasukinya. Namun, jika terjadi wabah di tempat kalian berada, janganlah kalian meninggalkan tempat itu.” (HR Bukhari-Muslim). Pesan beliau itu sungguh selaras dengan protokol standar kesehatan di masa pandemi.

Hadis di atas juga mengisyaratkan, pentingnya melakukan upaya demi menghindari penyakit. Pada poin ikhtiar inilah, banyak yang bisa kita lakukan. Hingga kini, kampanye 3M terus digencarkan agar seluruh orang Indonesia memakai masker, menjaga jarak aman, dan mencuci tangan.

Dari sisi pemerintah pun, diharapkan supaya pelaksanaan 3T (testing, tracing, treatment) terus dilakukan secara ideal. Tentunya, vaksinasi diterapkan secara menyeluruh agar sesuai target.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat