Petugas Dompet Dhuafa menyemprotkan cairan disinfektan di ruangan kerja kantor Republika, Jakarta, Selasa (7/3). Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Republika melakukan penyemprotan cairan disinfektan di lingkungan kantor Republika untuk mengantisipasi penye | Republika/Putra M. Akbar

Khazanah

Dompet Dhuafa Menginspirasi Umat Bantu Kaum Lemah

Genap berusia 28 tahun, Dompet Dhuafa diharapkan makin kuat dan bermanfaat bagi umat.

JAKARTA – Dalam rangkaian acara milad ke 28 tahun Dompet Dhufa (DD), Dompet Dhuafa melalui unit sosial bisnis fundraising digitalnya yaitu DD Tekno memberikan penyaluran himpunan ZIS DD Tekno sebanyak 100 unit Kursi Roda pada program '100 Kursi Roda Road Show DD GOTO Masjed.id'. Acara milad dilaksanakan secara virtual (online) melalui channel YouTube Dompet Dhuafa TV pada Jumat (02/7).

PT Duta Danadyaksa Teknologi (DD Tekno) menyerahkan 100 Kursi roda kepada Lembaga Pelayan Masyarakat (LPM) Dompet Dhuafa untuk menjembatani donasi 100 kursi roda kepada layanan Kesehatan Dompet Dhuafa antara lain Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC), RS Rumah Sehat Terpadu (RST)-Dompet Dhuafa, RS Griya Medika Dompet Dhuafa dan Klinik AKA Medika.

"Ini merupakan wasiat terakhir dari Alm. Yuli Pujihardi untuk membantu LKC dan Rumah Sakit  Dompet Dhuafa dengan 100 kursi roda. Serta ini juga termasuk dalam pada program 100 Kursi Roda Road Show DD GOTO Masjed.id memberi manfaat kepada ekosistem masjed.id terintegrasi ke unit unit layanan masyarakat di lingkungan unit unit dan zona zona Dompet Dhuafa di seluruh Indonesia sehingga masyarakat banyak merasakan manfaat dan kemudahan dari aplikasi masjed.id, secara optimal serta untuk kemaslahatan umat dan masyarakat disekitar lingkungan Masjid," kata CEO DD TEKNO, Iskandar Syamsi. 

Iskandar melanjutkan, kebetulan pelayanan di rumah sakit Dompet Dhuafa juga banyak pasien berusia lanjut yang membutuhkan kursi roda. Bantuan ini diharapkan dapat memberi manfaat masyarakat, selain itu juga peningkatkan unit-unit Dompet Dhuafa kepada masyarakat yang membutuhkannya.

"Alhamdulillah kami ucapkan. Untuk kebutuhan kursi roda ini memang yang sangat diperlukan. Di RS RST 50 persen pasien gayatri, yang penangannanya juga cukup membutuhkan kursi roda. Insya allah ini sangat bermanfaat untuk pasien dan semoga untuk para donatur kami ucapkan terimakasih setiap putaran roda dari kursi roda ini terhitung sebagai amal jariyah," ucap Direktur Pelayanan Medis RS RST Dompet Dhuafa, drg Rima Febrianti, MARS, CPHR, FISQua.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dompet Dhuafa (dompetdhuafaorg)

Melihat berbagai kebutuhan terhadap akses kesehatan di masyarakat, Dompet Dhuafa melakukan inovasi di berbagai bidang fasilitas kesehatan. Dengan tetap mengutamakan pelayanan terhadap masyarakat dhuafa dan marginal. 

Layanan Kesehatan Dompet Dhuafa berupa Rumah Sakit, Layanan Kesehatan Cuma-cuma, Klinik, Apotik dan Optik mata. Program-program pemberdayaan dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial, kebencanaan, dan dakwah pun terus digulirkan Dompet Dhuafa sebagai strategi membangun kesejahteraan kaum dhuafa.

"LKC melayani sampai 11 titik dari sabang hingga merauke. Sehingga nanti donasi kursi roda ini, insya allah akan tersebar di Indonesia minimal di 11 titik ini. Pemanfaatannya memang berbeda dengan di rumah sakit. Kita lebih ke pelayanan individu namun dalam pemakaiannya ada relawan atau pihak rumah sakit yang nantinya ada yang bertanggung jawab untuk kebermanfaatan yang berkelanjutan," ucap Pimpinan LKC-DD Pusat, drg. Martina Tirta Sari.

Adapun kondisi sebagian besar kursi roda fasilitas layanan kesehatan Dompet Dhuafa begitu memprihatinkan. Ada banyak kursi roda yang sudah tidak layak dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya. 

Hal ini begitu mengkhawatirkan, di mana kursi roda merupakan salah satu fasilitas yang dapat mempermudah pasien untuk mendapatkan penanganan medis. Kolaborasi, kemitraan dan perjalanan bersama antara Dompet Dhuafa dan para donatur, menjadi kolaborasi yang terbangun dalam meniti perjalanan 28 tahun kerja-kerja kemanusiaan dalam melayani dhuafa, serta masyarakat pra sejahtera. 

Dompet Dhuafa hadir sebagai penjembatan para donatur untuk menyentuh langsung kaum dhuafa untuk melayani dan memberdayakan sesama melalui lima pilar, yaitu Pendidikan, Kesehatan, Ekonomi, Sosial, Dakwah dan Budaya.

"Kerjasama dengan DD Tekno ini sebagai upaya kerjasama kita, untuk memberikan manfaat yang lebih luas untuk para mustahik yang memiliki masalah dengan kesehatan. Banyak sekali mustahik di luar sana yang secara kebutuhan mereka sangat membutuhkan," kata Kepala LPM Dompet Dhuafa, M. Noor Awaluddin Asjhar.

M. Noor melanjutkan, karena harga kursi roda yang tidak dapat dijangkau, sehingga ini menjadi bukti bagi DD untuk menyiapkan kursi roda. Lembaga Pelayanan Masyarakat berusaha melaksanakan setiap program dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, para dhuafa yang memerlukan bantuan dapat segera dibantu dan diberdayakan, agar mereka para dhuafa kembali tersenyum.

Dompet Dhuafa tingkatkan muruah dhuafa

Lembaga filantropi Islam, Dompet Dhuafa (DD) genap berusia 28 tahun pada Jumat (2/7). Ketua Yayasan Dompet Dhuafa, Nasyit Majidi, mengatakan, tujuan utama berdirinya DD adalah untuk memberikan perhatian dan meningkatkan muruah kaum dhuafa.

Namun, hal tersebut tidak dapat dilakukan sendirian. Menurut Nasyit, perlu kolaborasi dari setiap pihak untuk bisa memberikan layanan maksimal guna meningkatkan muruah kaum dhuafa.

"Maka, itulah tugas DD bersama-sama konstituen-konstituen yang lain, bersama masyarakat, juga pada negara, kita harus berkolaborasi melakukan aksi meningkatkan muruah para dhuafa," ujar Nasyit dalam sambutannya pada peringatan Milad ke-28 Dompet Dhuafa dengan tema “Kolaborasi Aksi Bangun Negeri’’ yang dilangsungkan secara virtual, Jumat (2/7).

Menginjak usia 28 tahun, menurut Nasyit, akan ada banyak tantangan yang dihadapi DD. Namun, ia optimistis DD mampu memberikan kontribusi maksimal untuk meningkatkan muruah dhuafa. Kehadiran Khadijah Learning Center yang diluncurkan DD bertepatan dengan milad ke-28 ini merupakan wujud nyata untuk meningkatkan muruah dhuafa tersebut. Menurut Nasyit, Khadijah Learning Center merupakan ikhtiar untuk menguatkan kaum ibu agar memiliki masa depan lebih baik.

Ke depan DD ingin melangkah lebih jauh lagi untuk memberikan layanan-layanan kepada dhuafa. Apalagi, pandemi Covid-19 telah membuat angka pengangguran meningkat dan menciptakan warga miskin baru.

Karena itu, pada tahun ini, DD telah memiliki program Food for Dhuafa, yakni layanan makanan untuk dhuafa dan yatim. Targetnya, paling sedikit seribu rumah dhuafa dan pesantren yatim bisa terlayani dengan penyediaan Food for Dhuafa.

"Saya berharap DD terus menjadi agregator kebaikan, maksudnya DD harus menjadi titik sentral bertemunya semua orang yang memiliki keinginan untuk melakukan kebaikan, khususnya untuk kesejahteraan dan kebaikan para dhuafa,’’ kata Nasyit.

Sementara itu, Inisiator dan Ketua Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi, mengapresiasi berbagai kemajuan yang telah dicapai DD. Namun, ia mengingatkan DD agar terus berbenah diri, memperbaiki segala kekurangan dalam pelayanan zakat infak sedekah dan wakaf (ziswaf). Parni juga mengingatkan untuk menjaga baik amanat para donatur yang telah menitipkan ziswaf mereka pada DD.

Apresiasi terhadap kiprah DD juga disampaikan Sekretaris Umum Forum Zakat (Foz), Irvan Nugraha. Menurut dia, kehadiran DD telah menginspirasi lahirnya lembaga-lembaga filantropi lainnya dan mendorong tata kelola zakat yang profesional di Indonesia.

"Semoga Dompet Dhuafa dapat terus hadir menjadi kebanggaan umat, kebanggaan bangsa ini, dan juga menjadi lembaga yang semakin kuat dan maju," ujar Irfan kepada Republika, Kamis (1/7).

Sementara itu, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Noor Achmad, berharap, dengan bertambahnya usia maka DD akan semakin kuat dan bermanfaat bagi umat.

"Alhamdulillah, kami mengucapkan selamat milad kepada Dompet Dhuafa. Semoga semakin kuat dan bermanfaat dalam melakukan pengabdiannya kepada umat melalui optimalisasi zakat," kata Noor.

Noor mengungkapkan, sebagai LAZ yang tugas pokok dan fungsinya membantu Baznas dalam pengelolaan zakat, sebagaimana diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2011 dan PP Nomor 14 Tahun 2014, DD telah menjalankan perannya dengan baik, dan banyak mengukir prestasi yang membanggakan.

"Tentu saja Baznas sebagai pengelola zakat nasional sangat berharap agar semua LAZ termasuk Dompet Dhuafa dapat terus berkembang sehingga dapat lebih banyak menyejahterakan umat.’’

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat