Ilustrasi banjir. | Republika/Thoudy Badai

Nasional

Wilayah Timur Tangerang Jadi Prioritas Pencegahan Banjir

Hujan pada Rabu (30/6) hingga dini hari menyebabkan banjir di Kroya Cilacap dan Kemranjen Banyumas.

TANGERANG – Pemerintah Kota Tangerang mengoptimalisasikan upaya antisipasi banjir pada musim kemarau basah yang terjadi saat ini. Kepala Dinas PUPR Kota Tangerang Decky Priambodo mengatakan, wilayah timur Kota Tangerang menjadi lokasi prioritas dari kegiatan pemeliharaan.

“Saat ini terjadi kemarau basah, dan kalau kita lihat curah hujan dominan di wilayah timur, kita beralih konsentrasi dan menjadikan wilayah tersebut menjadi prioritas kegiatan pemeliharaan,” kata Decky, Rabu (30/6).

Selain normalisasi yang dialihkan pada kegiatan pemeliharaan, Decky menyebut, pihaknya juga melakukan sejumlah upaya preventif. Di antaranya melakukan pompanisasi terhadap 11 tandon dari 23 tandon yang ada serta penggunaan alat berat di delapan titik kali atau sungai. Selain itu juga dilakukan pemeliharaan pintu air di tiga wilayah barat, tengah, dan timur.

“Seluruh kegiatan ini kita sebar merata di Kota Tangerang, cuma memang khusus alat berat kita gunakan agak lama di titik tersebut, mengingat mobilitas yang cukup sulit. Dan, untuk pintu air dengan total 341 unit, setiap hari selalu kita coba gunakan agar saat dibutuhkan dapat bekerja secara optimal,” ujar dia.

Seiring dengan kondisi anomali cuaca yang terjadi, Decky menyebut, terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya sesuai dengan perkiraan cuaca. Juga penanganan yang diupayakan sigap terhadap adanya laporan warga.

“Ketika ada laporan yang masuk, langsung kita koordinasikan dan lakukan penanganan sesegera mungkin. Misalnya, ada genangan, yang kita lakukan turun ke lapangan dan mengecek masalahnya. Lalu, setelah genangan surut, kita lakukan pengecekan lagi karena biasanya banyak sampah dan lumpur,” kata dia menambahkan.

Banjir Banyumas

Hujan yang berlangsung Rabu (30/6) malam hingga Kamis (1/7) dini hari, menyebabkan banjir di wilayah Kroya Kabupaten Cilacap dan Kemranjen Kabupaten Banyumas. Banjir disebabkan oleh meluapnya aliran air Sungai Tipar.

Luapan air sungai yang berada di wilayah perbatasan dua kabupaten ini meluber, sehingga dia wilayah yang berada di DAS (Daerah Aliran Sungai) terendam. Di wilayah Kecamatan Kroya, air sempat menggenangi jalan penghubung berstatus jalan provinsi yang menghubungkan perempatan Buntu Kecamatan Kemranjen menuju Kroya.

''Tadi pagi ketinggian air sempat mencapai 60 cm. Namun sekitar pukul 09.00 mulai berangsur-angsur surut, hingga pukul 11.00 air sudah tidak menggenangi ruas jalan lagi,'' katanya.

Namun dia mengakui, saat banjir terjadi ada beberapa pengendara kendaraan yang mogok karena menerobos banjir. Hal ini terjadi karena banjir terjadi pada pagi hari, sehingga banyak yang hendak beraktivitas nekad menerobos banjir.

Kepala Desa Mujur Lor Kecamatan Kroya, Sadimun, mengatakan desanya memang menjadi wilayah langganan banjir bila hujan  deras turun cukup lama. ''Salah satunya disebabkan oleh adanya pendangkalan Sungai Tipar serta sejumlah anakan sungai yang sudah menyempit. Akibatnya, debit air meluap maka airnya akan meluber hingga jalan raya,'' katanya.

Untuk itu, dia mengakui sudah menyampaikan masalah ini pada pihak terkait agar masalah di sungai Tipar ini diatasi dengan membuat melakukan pengerukan dan pelebaran anak sungai.

Kepala UPT BPBD Kroya Sugiarto mengatakan, selain menggenangi ruas jalan penghubung antara perempatan Buntu dan Kroya, ada sejumlah  pemukiman warga yang tergenang air. Antara lain di Dusun Pecangakan Desa Mujur Lor, Dusun Karang, Desa Gentasari Kecamatan Kroya dan Sikampuh Kecamatan Sampang. ''Kami juga sudah mempersiapkan logistik dan perlengkapan lain jika diperlukan untuk membantu evakuasi,'' katanya.

Berdasar monitoring petugasnya, dia menyebutkan,  di Desa Mujur Lor ada sebanyak 60 kepala keluarga yang rumahnya terdampak genangan air. Sedangkan untuk area persawahan ada sekitar 100 hektar sawah dengan tanaman padi usia 1 bulan yang tergenang air.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat