Nasional
Bangkai KMP Yunicee Ditemukan
Petugas terus menyisir area di sekitar lokasi kejadian menggunakan kapal dan helikopter.
BANYUWANGI -- Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Rigel 933 berhasil menemukan titik lokasi tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Yunicee pada Kamis (1/7), siang. Bangkai kapal sepanjang 56,5 meter dengan lebar 8,6 meter terdeteksi di kedalaman 72 sampai 78 meter di titik 8,10 derajat lintang selatan dan 114,25 derajat bujur timur perairan Bali.
"Selain itu, sejumlah peralatan pertolongan yang ada di kapal juga berhasil ditemukan," kata Komandan KRI Rigel 933, Letkol Laut Jaenal Mutakim, kemarin.
Jaenal merinci, KMP Yunicee ditemukan dalam posisi duduk pada posisi 362 meter jarak terdekat dari daratan dan sekiatar 1,65 kilometer dri pelabuhan Gilimanuk, Bali. Jaenal mengaku belum bisa memastikan kekuatan arus di posisi kapal. "Tapi dengan posisi itu (duduk), untuk pergeseran sangat sedikit. Kalau seandainya keadaan arus di bawah lebih besar, mungkin (bisa terbawa), tapi tidak akan jauh dari posisi tersebut," kata dia.
KMP Yunicee rute Ketapang-Gilimanuk karam pada Selasa (29/6) malam, setelah terseret arus saat akan bersandar di dermaga Pelabuhan Gilimanuk. Kapal nahas itu berisikan 57 penumpang, yakni 13 orang kru, tiga orang petugas kantin, dan 41 penumpang. Hingga Kamis, sebanyak 39 orang korban sudah ditemukan dalam keadaan selamat dan jasad dari tujuh korban meninggal dunia sudah dievakuasi. Petugas masih mencari 11 penumpang yang belum ditemukan.
Pada Kamis pagi, petugas terus menyisir area di sekitar lokasi kejadian menggunakan kapal dan helikopter. Pencari dari Mabes Polri dan jajarannya sempat menemukan tanda tumpahan minyak.
"Tadi ketika melaksanakan penyisiran dari udara, terdapat tumpahan minyak tiga mil arah selatan dari lokasi tenggelamnya KMP Yunicee. Tapi masih kami dalami lagi," kata Direktur Kepolisian Perairan Korps Kepolisian Perairan dan Udara Badan Pemelihara Keamanan Polri Brigjen Mohammad Yassin Kosasih.
Ketua Tim Investigator Keselamatan Pelayaran Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Bambang Irawan mengatakan, pihaknya telah mengumpulkan berbagai data, baik dari perusahaan pelayaran, anak buah kapal, kondisi cuaca, dan prosedur pemuatannya. Namun, KNKT belum bisa memberikan pernyataan penyebab tenggelamnya KMP Yunicee.
"Kami tidak bisa memberikan pernyataan penyebabnya sekarang, karena masih terlalu dini. Jadi, kami akan mencari dulu data-data semuanya dan dipelajari dan dianalisa, nantinya baru ada kesimpulan," tuturnya.
View this post on Instagram
Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.