Pekerja menyelesaikan pembuatan perangkat alat elektronik rumah tangga di PT Selaras Citra Nusantara Perkasa (SCNP), Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/8/2020). Besarnya pasar domestik jangan menjadikan kita hanya produk industri strategis negara lain. | Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO

Opini

Arah Industri Strategis

Besarnya pasar domestik jangan menjadikan kita hanya produk industri strategis negara lain.

BADRI MUNIR SUKOCO, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga

Menteri Perindustrian menyampaikan, sektor industri Indonesia sedang ekspansif (2/6). Rekor baru pada Mei 2021 menunjukkan Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia mencapai level 55,3, tertinggi di ASEAN.

RPJMN 2020-2024 dirancang untuk menguatkan proses transformasi ekonomi menuju Visi Indonesia 2045 sebagai negara maju. Guna menjadi negara maju, industri strategis yang bernilai tambah tinggi dengan linkage effect besar akan menjadi lokomotif.

Bagaimana arah pembangunan industri strategis untuk memperkokoh fondasi menuju Indonesia Maju 2045?

Sektor industri dan GDP

Data United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) menunjukkan, variasi sektor industri yang menjadi tumpuan pada GDP.

Untuk Korea Selatan, komputer dan teknologi informasi mengalami peningkatan nilai tambah dari 0,96 persen (2005) menjadi 26,84 persen (2018) pada total output, yang dihasilkan industri manufakturnya (senilai 507 miliar dolar AS).

Tren sama dialami Taiwan pada sektor yang sama, dari 38,20 persen (2005) menjadi 47,55 persen (2018). Adapun total output dari industri manufakturnya senilai 178 miliar dolar AS. Kedua negara ini sukses keluar dari middle-income trap (MIT) pada dekade 1990-an. 

 
Data United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) menunjukkan, variasi sektor industri yang menjadi tumpuan pada GDP.
 
 

Bagaimana dengan Indonesia? Industri makanan dan minuman (19,86 persen), petrokimia (12,37 persen), dan otomotif (10,43 persen) adalah tiga besar kontributor utama, dengan total output sebesar 163 miliar dolar AS.

Sejak diluncurkan Mei 2015 oleh Perdana Menteri Li Keqiang, program Made in China 2025 menimbulkan kekhawatiran, khususnya negara-negara maju yang selama ini mendominasi teknologi tinggi.

Dikaji sejak 2013, dipilih 10 industri strategis dengan kontribusi sekitar 40 persen dari industri manufaktur Cina.

Program ini didetailkan melalui Made in China 2025 Major Technical Roadmap (dikenal Green Book). Dokumen ini menjelaskan tahapan yang akan dilakukan dengan anggaran 300 miliar dolar AS untuk 10 tahun agar Cina menguasai 10 sektor teknologi tinggi.

Pertama, membangun kapabilitas inovasi dengan domestikasi R&D melalui sinergi perguruan tinggi (PT) dan industri. Hasilnya, paten internasional Cina (58.990 paten) lebih besar dibandingkan AS (57.840 paten).

Domestikasi juga termasuk dengan membangun merek lokal yang harus menguasai pasar domestik. Kedua, substitusi ketergantungan pada  teknologi luar negeri melalui domestikasi R&D dan paten. Bahkan, mengakuisisi perusahaan teknologi tinggi di  dunia, khususnya AS.

 
Domestikasi juga termasuk dengan membangun merek lokal yang harus menguasai pasar domestik.
 
 

Council of Foreign Relations menyatakan, lebih dari 100 miliar dolar AS penanaman modal dan akuisisi dilakukan perusahaan-perusahaan Cina (2013-2018). Ini mendorong kongres harus setuju atas akuisisi yang dilakukan perusahaan asing (khususnya Cina) guna mencegah pembelian besar-besaran teknologi tinggi AS.

Ketiga, menguasai pasar domestik dan global dengan target jelas. Misalnya, untuk medical devices ditargetkan 71 persen (2025). Arahan yang jelas diberikan bagi lembaga kesehatan dan produsen untuk terlibat riset, inovasi, dan insentif bagi penggunaan produk domestik.

Keempat, konsolidasi BUMN. BUMN yang beririsan dipaksa restrukturisasi dan merger guna memperoleh teknologi dan skala ekonomi. Misalnya, Tsinghua Unigroup mengakuisisi dua dari empat perusahaan terbesar semikonduktor, menjadikannya satu entitas besar.

Konsolidasi ini telah dan sedang berlangsung untuk menyukseskan Made in China 2025. Hasilnya, McKinsey Global Report (2019) menunjukkan dominasi Cina pada panel surya dengan menguasai 50 persen pasar dunia.

Menariknya, produsen dunia bergantung pada first-tier supplier panel surya dari Cina sebanyak 70-85 persen. Untuk mobil listrik, meskipun hanya menguasai 5 persen pasar dunia, pemasok  dari Cina memasok 60-75 persen dunia.

Hal yang sama terjadi pada digital payments, high-speed rail, bahkan robotics yang masuk dalam 10 industri pada Made in China 2025.

 
Besarnya pasar domestik jangan sampai menjadikan kita hanya sebagai penonton dan konsumen dari produk industri strategis negara lain.
 
 

Rekomendasi

Industri manufaktur berperan penting dalam mentransformasi ekonomi. Bersaing dengan negara lain mengandalkan biaya murah, khususnya SDM, bukanlah pilihan ideal keluar dari MIT. Mengembangkan industri bernilai tambah tinggi adalah solusinya.

UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Pasal 84 Ayat 2 butir b perlu dioperasionalkan melalui peta jalan industri strategis Indonesia. Peta jalan yang dihasilkan akan memberikan arah riset nasional, pada bidang apa yang harusnya menjadi fokus.

Peta jalan juga memberikan arah bagi pendidikan tinggi, terkait program studi dan lulusan yang dibutuhkan untuk menunjang pengembangan industri strategis.  

Dan tentunya insentif, misalnya akselerasi PP Nomor 45 Tahun 2019 sebagai dasar super-deduction tax agar pelaku usaha industri strategis tumbuh. Besarnya pasar domestik jangan sampai menjadikan kita hanya sebagai penonton dan konsumen dari produk industri strategis negara lain.

Belajar dari Jepang, Korea Selatan, dan Cina, Indonesia harus memanfaatkan pasar domestik dengan middle-income class yang besar. Kokohnya fondasi industri strategis menjamin keberlangsungan pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju negara maju 2045.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat