Hikmah Republika Hari ini | Republika

Hikmah

Manusia di Tengah Musibah

Allah SWT menjadikan berbagai musibah agar manusia mampu mengambil hikmah dan pelajaran.

Oleh AGUS SOPIAN

OLEH AGUS SOPIAN

Dunia saat ini tengah dilanda krisis kehidupan. Wabah Covid-19 masih terus menghantui dan membatasi aktivitas keseharian. Jutaan orang terpapar dan ratusan ribu jiwa melayang. Berbagai upaya terus dilakukan, meski belum menemui titik terang.

Disadari atau tidak, manusia seperti dibuat tak berdaya. Kecanggihan teknologi dan kemajuan ilmu pengetahuan sedang dipertaruhkan. Para ahli berlomba menciptakan vaksin. Sementara pemerintah berjibaku membuat aturan dan kebijakan sebagai jalan ikhtiar mencegah penularan.

Sejatinya tak ada satu kejadian pun di dunia ini yang luput dari genggaman-Nya. Allah SWT menjadikan berbagai musibah agar manusia mampu mengambil hikmah dan pelajaran.

Ketahuilah, dunia hanyalah tempat cobaan agar Allah SWT dapat melihat bagaimana seorang hamba berikhtiar dan beramal. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi orang baik, diberikan cobaan kepadanya” (HR Bukhari).

Al-Harits Al-Muhasibi pernah berkata bahwa musibah itu akan menimpa tiga golongan manusia. Pertama, musibah kepada mereka yang berbuat dosa (al-mukhallithun). Musibah itu sebagai hukuman atas perbuatannya. Ketika menghadapi musibah, hatinya terus gelisah dan kecewa hingga mereka dimurkai Allah.

Kedua, musibah kepada mereka yang kadang berbuat kebaikan dan kadang berbuat keburukan (al-musta’nifun). Musibah itu hadir sebagai penghapus dosanya. Mereka bersusah payah untuk bisa bersabar dengan ujian Allah hingga berhasil melewatinya.

Ketiga, musibah kepada mereka yang banyak berbuat kebaikan (al-‘arifun). Musibah itu sebagai ujian baginya. Mereka menerima ketetapan Allah dengan penuh ridha dan kelapangan hati karena yakin Allah Mahaadil dan bijaksana.

Maka pantas jika dikatakan seorang Muslim yang baik adalah apabila ditimpa musibah, ia bersabar. Ketika memperoleh anugerah, ia bersyukur. Saat menghadapi ketetapan Allah, ia menerimanya dengan ridha.

Maka kini berkacalah pada diri kita masing-masing. Apakah musibah yang hadir di tengah-tengah kita merupakan ujian, peringatan, atau hukuman? Marilah perbanyak introspeksi dan merenungi diri.

Bisa jadi, kesulitan yang tengah dihadapi buah dari perbuatan kita selama ini. Kemaksiatan, kesombongan, dan berbagai keburukan yang melekat dalam diri luput kita sadari. Allah ingin menyadarkan kita dari keterlenaan duniawi menuju cahaya Ilahi. Dari keburukan menjadi kebaikan.

Jadikan Allah satu-satunya penolong dan pelindung dari berbagai musibah. Mengadulah pada Allah dan jangan pernah berkeluh kesah tentang kesulitan hidup selain pada-Nya.

Sebagaimana Ibrahim ibn Adham pernah berdoa, “Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ridha dengan ketentuan-Mu. Jadikanlah aku orang yang bersabar atas cobaan-Mu. Dan jadikanlah aku orang yang senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang Engkau limpahkan kepadaku dan kedua orang tuaku.”

Sesungguhnya orang yang mengadu kepada Allah ketika ditimpa musibah menunjukkan ketundukan dan pengakuannya kepada Sang Pencipta. Allah yang Maha Penggenggam mutlak segala kejadian. Kehendaknya pasti terjadi karena Dia Mahakuasa dan Maha Berkehendak.

Wallahu a’lam.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat