Pemain Kroasia Luka Modric melakukan pemanasan sebelum pertandingan grup D kejuaraan sepak bola Euro 2020 antara Kroasia dan Skotlandia di Stadion Hampden Park di Glasgow, Selasa, 22 Juni 2021. | AP/Petr David Josek/AP Pool

Olahraga

Ancaman Si Kuda Hitam Kroasia

Kroasia percaya diri untuk menatap laga besar melawan Spanyol.

KOPENHAGEN -- Timnas Spanyol bakal menjajal kekuatan salah satu tim kuda hitam Kroasia pada fase 16 besar Piala Eropa (Euro) 2020 yang berlangsung di Stadion Parken, Kopenhagen, Senin (28/6) malam WIB.

Spanyol dan Kroasia sama-sama lolos sebagai runner-up pada masing-masing grup. La Roja, julukan timnas Spanyol, harus puas mengakhiri Grup E di bawah timnas Swedia. Sedangkan, Kroasia, bercokol di peringkat kedua tertinggal tiga poin dari Inggris di kursi pertama.

Pertandingan nanti bakal sangat berarti bagi salah satu penggawa the Vatreni. Pasalnya, Luka Modric memiliki ikatan emosional dengan Negeri Matador—mengingat ia telah bermain selama sembilan musim bersama Real Madrid.

Gelandang tengah timnas Spanyol Dani Olmo menjelaskan, peran Modric sebagai kapten dan juga jenderal lapangan tengah Kroasia sangatlah vital. Salah satu bukti dari kualitas pesepak bola 35 tahun adalah ia mampu menjadi pahlawan dalam kemenangan timnya 3-1 atas Skotlandia.

"Dia adalah motor serangan mereka, detak jantung Kroasia yang memimpin orkestra. Semua permainan mereka melewati kaki Modric," kata Olmo menjelaskan dilansir laman resmi UEFA, Ahad (27/6).

Meski begitu, Spanyol diklaim bakal kesulitan menemukan identitas permainan Modric. Sebab, pelatih Luis Enrique tidak memasukkan satu pun pemain Los Merengues ke skuad utama Spanyol.

"Mereka telah membuktikan di Euro dan di turnamen lain, mereka berkembang dalam situasi sulit. Tidak ada favorit di pertandingan ini dan saya menilai kekuatan Kroasia bukan hanya Modric," sambung eks pemain akademi Barcelona.

Modric selalu turun menjadi starter dan bermain penuh 90 menit bersama timnas Kroasia di kejuaraan Piala Eropa kali ini. Dirinya juga mengemas satu gol dan satu assist.

Rekan setim Ferran Torres menambahkan, pelatih Luis Enrique memiliki etos kerja yang sangat baik. Ia juga memainkan peran penting dalam membantu mentransmisikan ketenangan kepada skuad La Roja saat tekanan datang.

"Pelatih menularkan ketenangan kepada kami. Kini, kami fokus untuk menjalani duel berat melawan Kroasia dan ini akan jadi permainan yang sangat bagus. Kami sangat bersemangat untuk melangkah ke babak selanjutnya," sambung Torres.

Sementara itu, Kroasia percaya diri untuk menatap laga besar melawan Spanyol. Pelatih Zlatko Dalic menilai, timnya patut menunjukkan permainan terbaik dan bertarung hingga peluit akhir berbunyi.

"Spanyol menunjukkan kualitas nyata melawan Slowakia. Pertandingan nanti jelas tidak mudah, tapi kami bisa melawan mereka, dan kita harus ingat bahwa serangan bisa menjadi alat pertahanan," kata Zlatko Dalic menjelaskan.

Runner-up Piala Dunia 2018 akan kehilangan bek tengah Dejan Lovren karena skorsing. Duje Caleta-Car akan menggantikan posisi eks pemain Liverpool di area pertahanan the Vatreni.

"Kami tahu apa yang harus kami tingkatkan. Melawan Spanyol kami harus menjaga area pertahanan dan lini tengah dengan ketat untuk membendung serangan mereka," sambung Zlatko Dalic.

Selain kehilangan Lovren Kroasia akan tampil tanpa diperkuat Ivan Perisic. Pemain milik Inter Milan ini masih menjalani 10 hari di ruang isolasi mandiri usai dinyatakan positif Covid-19.

Kehilangan Perisic jelas sangat merugikan armada Zlatko Dalic. Sebab, pesepak bola 32 tahun itu telah menjadi sosok integral bagi timnas. Pada Euro 2020 kali ini, Perisic telah mengukir dua gol dari tiga partai terakhir.

Menunggu Mbappe

Dari laga lainnya di babak 16 besar Euro 2020, Prancis masih menunggu performa terbaik dari salah satu pemain bintangnya Kylian Mbappe saat bertemu dengan Swiss. Pemain milik Paris Saint-Germain (PSG) ini telah gagal mencetak gol maupun assist dalam tiga pertandingan grup Euro 2020 saat melawan Hungaria, Portugal, dan Jerman.

Mandulnya penampilan Mbappe itu dituding akibat pemain berusia 22 tahun itu masih menonjolkan ego yang akhirnya menghambat penampilannya. Tak pelak, laga yang akan digelar di Stadion Nasional Rumania, Selasa (29/6) dini hari WIB, menjadi kesempatan berharga buat Mbappe menepis semua tudingan tersebut.

Presnel Kimpembe, rekan satu tim Mbappe di Timnas Prancis, meyakini, pemainnya itu akan segera memberikan kontribusi terbaiknya kepada tim. Ia percay, hanya masalah waktu saja untuk Mbappe mulai mencetak gol lagi.

"Perjalanan masih panjang dalam kompetisi ini," katanya pada konferensi pers menjelang pertandingan babak 16 besar Prancis dengan Swiss.

“Dia memang tidak mencetak gol, tetapi berperan dalam aksi serangan tim dan senang membantu orang lain. Itu adalah hal terpenting bagi tim,” ujar Kimpembe.

Sejarah baru bagi Azzurri

Babak 16 besar mungkin menjadi rintangan tersulit bagi Tim Nasional (Timnas) Italia selama mengarungi Piala Eropa 2020. Azzuri membutuhkan babak perpanjangan waktu untuk memastikan kemenangan 2-1 atas Austria di Stadion Wembley, Ahad (27/6).

Dengan hasil tersebut, Italia kini telah memenangkan 12 pertandingan terakhir secara berturut-turut. Itu juga merupakan pertandingan ke-31 Italia secara berturut-turut tanpa kekalahan, melampaui rekor 30 pertandingan yang dibuat oleh tim antara 1935 dan 1939 di bawah Vittorio Pozzo. Namun, Azzuri tidak meraih kemenangan itu dengan mudah.

Tim besutan Roberto Mancini baru bisa memecah kebuntuan pada menit ke-95 ketika pemain pengganti Federico Chiesa melepaskan tendangan kaki kiri yang indah ke sudut kiri bawah. Setelah itu, pemain pengganti lainnya, Matteo Pessina, menyelesaikan umpan sepak pojok pada menit ke-105 untuk memperbesar keunggulan Azzurri.

Sebuah sundulan cekatan dari Sasa Kalajdzic dari Austria mengurangi separuh defisit, tetapi itu tidak cukup karena Italia tetap percaya diri dan tenang karena terus tampil mengesankan hingga pertandingan berakhir. Sebab itu, Azzuri berhak melaju ke babak delapan besar dan akan berhadapan dengan Belgia atau Portugal.

Keduanya akan menjadi tantangan terbesar yang akan dihadapi Italia di turnamen ini, dengan pertemuan terakhir kalah dalam pertandingan melawan Portugal pada September 2018. Di atas kertas itu terlihat undian yang sulit, tetapi Mancini berpikir, timnya justru baru saja melewati ujian terberat mereka.

"Kami tahu akan ada kulit pisang potensial di pertandingan ini dan kami pikir itu akan lebih sulit daripada perempat final," kata Mancini dikutip dari Daily Mail, Ahad (27/6).

Austria bermain di pertandingan sistem gugur pertamanya di Kejuaraan Eropa dalam penampilan ketiganya di turnamen. Itu juga sekaligus menjadi turnamen besar pertama di mana Austria telah melangkah jauh melampaui babak penyisihan grup awal sejak Piala Dunia 1982 di Spanyol.

Kurangnya pengalaman pada tahap ini tidak terlihat selama 90 menit pertama karena Austria menjalankan rencana taktis yang menentukan, bertahan dengan baik dan memanfaatkan peluangnya dalam serangan balik. Austria nyaris meraih kemenangan pada menit ke-65, tetapi sundulan Marko Arnautovic dianulir oleh VAR karena offside.

Namun, di perpanjangan waktu, kecepatan dan intensitas pemain Italia itu terlalu banyak untuk ditahan Austria. Penjaga gawang Austria Daniel Bachmann melakukan semua yang dia bisa untuk menjaga timnya dalam jarak mencolok dari perempat final, tetapi dibiarkan tak berdaya dengan dua serangan yang hampir sempurna dari Italia. 

Pada akhirnya, patah hati bagi Austria yang tampil melebihi ekspektasi dan mereka akan pulang dengan kepala tegak. "Anda melihat lebih dari 120 menit bahwa itu adalah penampilan yang sangat matang," kata pelatih kepala Austria Franco Foda dikutip dari CNN.

Gerakan “Literasi Umat” merupakan ikhtiar untuk memudahkan masyarakat mengakses informasi. Gerakan bersama untuk menebarkan informasi yang sehat ke masyarakat luas. Oleh karena informasi yang sehat akan membentuk masyarakat yang sehat.

Donasi Literasi Umat